2.syaithon

7K 427 5
                                    

Warning! Banyak typo!
Vote!
Coment!
Happy reading! ^v^

®®®®®®®®®®®®®®®®®

"Eungh" Lenguh pelan seorang pemuda mungil diatas brankar rumah sakit.

Perlahan matanya terbuka lalu menyerngit pelan karena cahaya terang yang memasuki retina matanya. Saat sudah bisa melihat secara normal, diapun melihat kesekeliling yang serba putih. Dahinya kembali menyerngit tapi kali ini karena heran.

"Lah? Bukannya gue udah di bvnvh sama si nek lampir? Kok bisa masih idup? Organ manusia bisa dibongkar pasang kah? " Batin pemuda itu yang tak lain adalah Alvin namun dengan jiwa Ravenil.

Perlahan ravenil mengangkat sebelah tangannya yang tidak terpasang infus lalu memegang kepalanya.

Diperban?

Itulah pertanyaan yang ada dibenak ravenil sekarang.

Hey dia ini yang luka badannya bukan kepalanya, ini dokternya jurusan sinetron ikan terbang kah atau begimana? Masak yang luka badan yang dibalut malah kepala? Piks dokter gadungan.

Ravenil terus mengoceh didalam batinnya tanpa menyadari kalau seseorang masuk kedalam kamar yang ditempatinya lalu berdiri disamping brankar ravenil sambil memandang datar ravenil.

"Sudah sadar huh!? " Ucapan bernada mengejek itu membuat ravenil kembali sadar dari lamunannya.

Ravenil sedikit terlonjak kaget sampai terduduk saat dia mendapati seorang  lelaki berperawakan tinggi menjulang di sampingnya, ah- tapi sepertinya bukan karena orang itu ravenil terkejut, tetapi ketika dia melihat cermin yang langsung berhadapan dengan kasurnya, ravenil tak sengaja melihat sesosok pemuda dengan muka berdarah darah didalam cermin itu.

"AAAAAAAAA!!! SYAITHOOON!!!" Bruk! Ravenil langsung pingsan saat melihat sosok itu.

Sedangkan orang disamping brankarnya terkejut mendengar teriakan melengking ravenil, terlebih ravenil langsung pingsan yang membuat orang itu langsung menekan tombol disamping brangkar ravenil untuk memanggil dokter dengan dia yang mencoba membangunkan dengan menggoyang goyangkan badan ravenil namun tak ada hasilnya.

®®®®®®®®®®®®


Ravenil atau mulai sekarang kita panggil alkio marchelio (ravenil gak mau pake nama Alvin karena menurut nya kurang cocok sama keimutan nya, jadi dia ganti aja toh gak ada yang bakalan melarang) , masih tidak percaya dengan kenyataan  yang menimpanya. Dia berpindah jiwa, sungguh emejing, bahkan sekarang dia sudah tidak menderita CIPA lagi, entah dia harus senang , sedih atau marah dia tidak tau.

Senang karena terbebas dari neklampir bajingan yang sudah melahirkan nya dan juga penyakit sialan yang sudah didapatkan nya. Sedih karena harus meninggalkan bobi (peliharaan nya, seekor ular yang ditemuinya disaat dia tersesat). Dan marah saat tau bahwa si pemilik tubuh ini memiliki masalah yang sangat berbelit belit dengan keluarga maupun orang sekitar nya.

Kalau begini sama saja dengan kehidupan nya yang dulu, beda versi doang ini mah. Batin ravenil atau kio kesal.

Tadi dia didatangi oleh jiwa kio asli didalam mimpinya seperti kebanyakan cerita transmigrasi lain. Dan... Ya, dia memberikan semua ingatan pahit yang dialami nya kepada ravenil.

"Huft... Oke baiklah sekarang nama gue kio, gue harus ngubah nasib gue di dunia alakadar ini, ya harus! " Tekad kio dengan mantap, tak lupa dengan kedua tangannya yang mengepal ke udara dan senyum mengembang yang bisa membuat siapa saja gemas.

Bagaimana tak gemas? Wajah barunya ini seperti bocah SD, super duper imut dengan surai putih lembut, pipi tembem tumpah tumpah dengan guratan merah karena kulitnya yang super putih dan mulus, tak lupa dengan mata yang selalu memancarkan binar binar indah. Haa.. Intinya visual ravenil sekarang benar benar sangat unreal.

Dan untuk lelaki tadi yang menjenguk nya , dia adalah salah satu pria tolol yang ada didalam keluarga barunya. Ya bisa dibilang salah satu abangnya kio, tapi ravenil tidak mau menganggapnya.



®®®®®®®®®®®®®®
Segini dulu ya! Maap pendek.

Suka? Votment untuk lanjut an nya.

Tebeceh...

BABY BOY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang