#5 Somebody New

29 5 8
                                    

# Direct Message Jevan to Keysha #

J: Hai

K: Siapa?

J: Ini Jevan

K: Hah?

J: Lo ngga tau gue?

K: Ngga tau

J: Bagus deh kalo ngga tau

K: Apa sih

K: Kenapa tiba-tiba ngechat gue?

J: Pengen kenalan

K: Hah?

J: Hah mulu kerjaan lo

J: Kenapa? Bakal ada yang marah kalo gue ajak lo kenalan?

K: Iya ada

J: Bohong

J: Gue tau lo baru putus 3 hari yang lalu

K: Lo ngestalk gue??

J: Lo cantik sih jadi pengen gue stalk

K: Gue blok aja ya lo lama lama

J: Jangan dong

K: Kasih gue 1 alasan untuk ngga ngeblok lo

J: Karena gue lagi di belakang lo sekarang

J: Gue anter pulang ya?

- End Chat -

Keysha membalikkan badan, menemukan Jevan yang sedang melambai kepadanya sambil nyengir, yang hanya dibalas Keysha dengan tatapan datar.

"Apa hubungannya lo nganterin gue pulang sama gue ngga ngeblok lo?"

"Hubungannya adalah dengan gue nganterin lo pulang di saat hampir hujan gini, lo jadi merasa berterima kasih dan ngga jadi nge blok gue mungkin?"

"Gue bakal lebih berterima kasih kalo lo biarin gue pulang sendiri tanpa lo ikutin,"

"Wah gue pikir lo cuma judes doang, ternyata lo juga geer ya? Gue ngga ngikutin lo kok,"

"Iya deh terserah. Gue mau pulang,"

"Lo serius mau pulang jalan kaki mendung mendung kayak gini?"

"Sebenernya apa sih urusannya sama lo? yang jalan kaki gue, yang kehujanan juga gue, kok lo yang repot?"

"Iya gue repot karena gue khawatir dan gue ngga suka khawatir,"

"Ngapain juga lo ngekhawatirin gue?"

"Keysha sayang, ngga semua yang ada di dunia ini butuh alasan," ucap Jevan sambil memasang helm di kepala Keysha lalu menepuk nepuk helm itu, membuat Keysha semakin kesal.

"Heh gue ngga pernah bilang mau dianter lo dan gue bukan 'sayang' nya lo ya!!" kata Keysha sambil berusaha melepaskan helm itu dari kepalanya, tapi tangannya udah keburu ditarik untuk duduk di jok motornya Jevan.

"Pegangan yang erat soalnya gue mau ngebut,"

Pada akhirnya, Keysha ngga punya pilihan lain selain nurut. Sesampainya di rumah, Keysha buru-buru turun dan melepas helmnya. "Sekali lagi lo maksa nganter gue pulang kayak tadi gue tabok lo," ucap Keysha sambil melempar helm itu ke Jevan. Jevan hanya tertawa sambil menangkap helm itu lalu kembali naik ke motornya. 

Ketika mau buka pagar, Keysha mendadak tersadar sesuatu, iya buru-buru berteriak ke arah Jevan, "HEHHHH DARI MANA LO TAU RUMAH GUE??" tapi Jevan udah keburu melajukan motornya sambil melambaikan tangan, membuat Keysha hanya bisa menghembuskan nafas kesal. Ia jadi curiga sama seseorang sekarang, membuat Keysha segera mengeluarkan hpnya untuk menelfon orang itu.

"Lo nyuruh Jevan nganter gue pulang?!" tanya Keysha begitu telfonnya dijawab Ayra.

"Pelan pelan dong Key. Kenapa ngegas banget deh," gerutu Ayra yang kesal sekaligus bingung karena langsung ditembak pertanyaan oleh Keysha begitu ia mengangkat telfon dari sahabatnya itu.

"Lo nyuruh Jevan nganter gue pulang?" Keysha bertanya lagi, mengabaikan gerutuan Ayra di seberang telfon.

"Jevan itu siapa deh?"

"Lo beneran ngga kenal Jevan?"

"Ngga sumpah siapa deh? Dia nganterin lo pulang??"

"Iya,"

"Kok bisa?"

"Gue pikir lo yang ngasih nomer wa gue ke dia terus nyuruh dia anter gue pulang,"

"Bukan gue sumpah!"

"Yaudah kalo bukan,"

"Ganteng ngga?"

"Apaan?"

"Dari namanya sih ganteng," lanjut Ayra.

"Ngga juga,"

"Masa? wah gila sih Key, lo baru aja putus sama Mahen tiba-tiba udah diincer sama cowok lain aja,"

"Gue ngga tertarik sama dia, lagian ngga secepet itu juga gue bisa move on dari Mahen,"

"Makanya Key,"

"Makanya apa?"

"Jangan jatuh cinta terlalu dalam, ntar susah move on nya," ucapan Ayra membuat Keysha memutar bola mata, ia baru akan mendebat Ayra ketika sebuah pesan masuk ke ponselnya. Dari Mahen.

M: Tadi dianter pulang sama siapa?

K: Bukan urusan lo

M: Tadi dianter sama cowok?

K: Kalo iya kenapa?

M: Tau gitu mending pulang bareng gue aja

K: Lo siapa sampe nganterin gue pulang?

M: Keysha...

K: Gue tanya, emang lo siapanya gue sampe ngerasa punya kewajiban untuk nganterin gue pulang?

M: Kalo gitu emang cowok tadi siapa lo?

K: Yang jelas dia bukan mantan gue yang brengsek

M: Mau sampai kapan lo bahas itu?

K: Makanya ngga usah ngechat gue biar gue ngga perlu bahas itu lagi

M: Kita harus bicara

M: Lo besok selesai kelas jam 1 kan?

M: Gue jemput terus kita makan siang bareng

M: Ada yang mau gue omongin

K: Ngomong lewat chat aja

M: Keysha, please?

K: Ngga, gue ngga mau liat wajah lo lagi

Keysha melemparkan hpnya ke atas kasur lalu ikut berbaring sambil menghela nafas lelah. Kalau boleh jujur, ia capek harus selalu bertingkah ketus di depan Mahen, ia ingin kembali dimanja oleh cowok itu, tapi Keysha tau kalau dia memberi Mahen kesempatan lagi itu sama saja dengan membiarkan Mahen mematahkan hatinya sekali lagi. Keysha memandang langit-langit kamarnya sambil meneguhkan tekad, mulai sekarang, ia bakal menghindari Mahen. Ia tidak akan berbicara maupun membalas chat dari cowok itu lagi. Tidak akan.

BelieveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang