#7 Move On

18 2 4
                                    

Besoknya, Jevan beneran ngejemput Keysha di kampus waktu jam makan siang. Keysha udah mau naik ke atas boncengan motornya Jevan waktu tiba-tiba Mahen datang.

"Keysha, we need to talk,"

"Ngga ada yang mau gue omongin sama lo,"

"Tapi gue ada,"

Keysha menghela nafas.

"Gue pikir beberapa hari itu waktu yang cukup untuk mendinginkan kepala masing-masing dan mulai bicara baik-baik kan?" ucap Mahen lagi.

Keysha hanya diam, sampai akhirnya Jevan memutuskan angkat bicara, "Kayaknya mantan lo masih ngga mau ngomong sama lo, bisa biarin kita pergi?"

"Lo bukan jubirnya Keysha jadi ngga usah ikut campur sama urusan gue dan Keysha!!" bentak Mahen tajam. Jevan sama Mahen udah tatap-tatapan sengit, membuat Keysha buru-buru menengahi, "Ayo kita bicara," ucap Keysha cepat.

Ia lalu menoleh ke Jevan, "Maaf kita makan bareng lain kali aja ya Jev?" ucapnya. Jevan menghela nafas, lalu mengangguk dan membiarkan Keysha berlalu bersama Mahen.

***

Kini Keysha dan Mahen duduk berhadapan di sebuah Cafe tidak jauh dari kampus. Mereka sama-sama diam sampai akhirnya Keysha yang kesal karena keheningan di antara mereka akhirnya memulai pembicaraan duluan.

"Katanya ada yang mau lo omongin sama gue?" tanya Keysha datar.

"Ayo balikan," ucap Mahen, to the point.

Keysha tertawa sarkas, "Enak banget lo tiba-tiba ngajakin balikan kayak gitu,"

"Lo belum pernah denger penjelasan gue tentang cewek cewek itu kan? Gue bisa jelasin semuanya ke lo sekarang,"

"Lo pikir gue ngga mau dengerin penjelasan lo karena gue marah?"

"..."

"Kalo lo mikir kayak gitu, lo salah besar Hen. Gue tau semua yang lo lakuin dan gue ngga mau dengerin penjelasan lo karena itu cuma bakal nyakitin gue. Kalo lo jujur, gue bakal sakit hati dengernya. Gue ngga kuat untuk denger dari mulut lo sendiri kalo lo dinner dan nonton berdua sama Irene, lo ngasih kalung dan cincin ke Vita, lo gandengan terus naik bianglala berdua sama Ressa. Tapi kalo lo bohong, gue juga sakit hati karena itu ngingetin gue kalo lo ngekhianatin gue,"

Mahen terdiam, ngga nyangka kalo Keysha bener-bener tau semuanya.

"Gue biarin lo ngomong karena gue pikir lo mau ngasih gue alasan untuk itu semua. Gue kasih lo kesempatan untuk ngasitau gue alasan lo ngelakuin itu,"

Vernon menghela nafas, "Lo sibuk, jadi awalnya gue caper dengan cara ngajak cewek lain jalan. Tapi pada akhirnya gue malah..." Mahen menghentikan perkataannya, ia meraih tangan Keysha, "Gue cuma main main sama mereka Sha, tapi sama lo gue serius..."

Perkataan Mahen dihadiahi sebuah tamparan dari Keysha, wajahnya terlihat sangat merah menahan marah, "Jangan lanjutin perkataan lo, itu bikin lo makin kedengeran brengsek tau ngga?!?!"

Keysha lalu bangkit dari kursinya, Mahen sempat menahan tangannya tapi buru-buru ditepis oleh Keysha. Cewek itu lalu melangkah keluar Cafe meninggalkan Mahen yang menatapnya frustasi.

Di luar Cafe, ternyata Jevan menunggunya di parkiran.

"Gue anter pu..."

"Maaf Jev, gue mau sendirian dulu," ucap Keysha lirih, kentara sekali terlihat menahan tangis, membuat Jevan pada akhirnya membiarkannya berlalu pergi.

***

*Direct Message Ayra (A) dan Keysha (K)*

A: Gimana tadi makan bareng Jevan nya?

K: Ngga jadi

A: Loh kenapa?

K: Mahen dateng terus ngajak ngomong

A: Dia bilang apa?

A: Key??

A: Lo ngga papa??

***

Ngeliat chatnya ngga kunjung dibalas sama Keysha, Ayra buru-buru menelfon Keysha. Bener aja, begitu telfon keangkat, yang kedengeran cuma suara Keysha yang lagi menyedot ingusnya sendiri. Membuat Ayra semakin yakin kalau Keysha sedang sibuk membanjiri kamarnya dengan air mata.

"Udahlah Key, ngga usaah dipikirin cowok kayak dia itu," hibur Ayra.

"Gue sesayang itu sama dia Ra!! Kok bisa dia jadi sebrengsek itu, gue..." suara Keysha terputus, tenggelam oleh suara isakannya.

Ayra menghela nafas, "Yaudah sekarang waktunya lo untuk ngelupain dia. Gue tau bakal susah tapi dicoba aja pelan-pelan,"

"Gue harus mulai darimana??"

"Block wa nya,"

"Oh oke,"

"Udah?"

"Mm-hm,"

"Oke, sekarang hapus hapusin foto fotonya dari gallery lo,"

"..."

"Key??"

"Tapi fotonya banyak yang bagus :("

"Key -_-"

"Iya iyaa,"

"Udah?"

"Yaa"

"Beneran udah?"

".... Iya,"

"Kok jawaban lo ngga meyakinkan gitu sih?"

Hening lama sebelum tiba-tiba suara isakan Keysha kembali terdengar.

"Keysha??"

"Ngehapus fotonya bikin gue jadi keinget memori memori bareng dia Ra,"

Ayra menghela nafas; malam ini akan menjadi malam yang panjang...

BelieveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang