Wanita itu berlari begitu kencang. Tangannya menggandeng erat sang adik yang juga kelelahan. Wajah mereka dipenuhi keringat. Dan orang-orang di belakang pun sepertinya tak berhenti mengejar keduanya.
"Kak, aku lelah."
"Jangan berhenti sekarang, Anne. Kita harus selamat. Dan untuk itu kita tidak boleh tertangkap."
Mereka berlari menjauhi area pantai. Namun karena batas tenaga mereka sudah habis, yang paling muda duduk bersandar di batu besar. Sang kakak berusaha tetap tenang walau napasnya juga turut memburu.
"Tunggu di sini. Aku akan mencari bantuan dan air untuk kita," ucap yang lebih tua.
Dia tinggalkan adiknya di sana selama beberapa menit. Setelah mendapat air dan bantuan yang dalam perjalanan, dia berikan air pada sang adik yang kini sudah cukup baik keadaannya.
Namun, ketenangan mereka tak berlangsung lama saat orang-orang itu temukan keduanya. Mau tidak mau dua perempuan itu bertarung dengan mereka.
Melihat nyawa yang lebih muda dalam bahaya, dia korbankan diri untuk lindungi sang adik.
Darah mengalir pada kepalanya. Orang-orang itu pergi saat bantuan datang. Dan gadis itu pangku kepala sang kakak seraya bergetar dalam tangis.
"Kak Alexa...Kak...Bangun."
"Jaga—dirimu, Anne. Aku—menyayangimu."
Sejak saat itu segalanya berubah. Gadis itu takkan maafkan siapapun yang menjadi dalang dibalik semua ini. Tapi, untuk saat ini tujuannya adalah menjaga sang kakak. Dan dia takkan biarkan sesuatu yang buruk kembali terjadi.
.
.
tbc
welcome back to my 2nd story
Publish : [06 - 01 - 2024]
KAMU SEDANG MEMBACA
The Missing Princess
FantasyKehidupan Victoria selama 4 tahun kebelakang baik-baik saja. Dia jalani kehidupan sebagai Rakyat Erden dengan tenang dan tanpa hambatan. Tapi semua itu berubah kala dia menolong seorang pria yang tanpa dia tahu bahwa itu adalah Raja dari tempatnya...