©stayyyhere2023
Januari 2034Menatap cincin pernikahannya yang mengkilap indah, ia tersenyum. Mengadahkan kepalanya, menatap lukisan besar pertama yang ia ciptakan.
Senyuman merekah dan mata sendunya menyeruak. Kemudian, setetes air mata mengalir pada pipi tirusnya.
"-Ibu.. Sedang apa~??"
Ia menolehkan kepalanya, menatap putrinya yang masih bertubuh mungil.
"Yuri... Kamu terbangun??" Tanyanya pelan.
Gadis kecil berumur 4 tahun itu mengangguk lucu. Kemudian tangan besar sang wanita menggendongnya dan mengajaknya untuk menatap lukisan besar itu.
"Ibu sedang melihat indahnya lukisan ini. Lukisan yang akan Ibu kenang, dalam hati Ibu.. Selamanya, sayang."
Yuri memperhatikan Ibunya dengan antusias. "Bisakah Ibu jelaskan, siapa mereka?" Tanyanya ingin tahu.
Wanita itu mengangguk. "Mereka adalah sahabat, keluarga, saudari, dan kesayangan Ibu. Kamu bisa memanggil mereka Bibi, seandainya.."
Yuri hanya balas mengangguk. Namun, rasa penasarannya masih belum usai. "Ibu tidak pernah mengajak mereka kemari..?"
Wanita yang dipanggil Ibu itu tersenyum tipis. "Hmm.. Seandainya bisa.."
"Yuri.. Kamu lihat langit biru berkhias bintang dan bulan diatas kepala mereka??" Tanyanya.
Yuri dengan tertawa kecil menjawab. "Iya.. Sangat indah Bu.."
"Ya.. Sangat indah. Dan alasan Ibu tidak mengajak mereka kemari, karena mereka telah bergabung dengan milyaran bintang diatas sana."
Alis kecil itu menyatu membuat wajah bulatnya semakin terlihat menggemaskan.
"Bisakah kita bergabung dengan bintang dan bulan Bu?" Tanya Yuri heran.
Wanita itu kembali mengangguk. "Bisa, sayang. Jika sudah waktunya, kita juga akan menjadi bintang diatas sana."
"Ayah juga??"
"Iya, Ayah juga.."
♡ PAINTING YOU ♡
STORY BARU. SEMOGA TIDAK MENGECEWAKAN. BERI KRITK, SARAN, DAN JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN.
TERIMAKASIH, AND HAPPY READING 💙💙💙
KAMU SEDANG MEMBACA
PAINTING YOU • KIM SEUNGMIN ✔
Short StorySELESAI ✔ Hana itu kesepian. Kedua orangtuanya yang mengasingkan dirinya, membuatnya hanya bergantung pada ke-Tiga sahabat kecilnya. Sungguh tragis, ketiga sahabat perempuannya itu juga tak berpegang teguh janji. Yera yang kehilangan nyawanya karena...