BACK TO REALITY
September 2033
Hana kembali keluar dari kamar sang putri setelah beberapa menit lalu, berhasil membuatnya tertidur.
Tak terasa waktu sudah berputar hingga jarum jam mengarahkan pada pukul 9 malam.
Memasuki kamarnya yang berwarna putih bersih, dirinya mendapati ponsel diatas nakasnya bergetar.
Ia terkejut. Mendapati beberapa panggilan tidak terjawab dan berupa spam chat dari suaminya.
13 panggilan tidak terjawab.
Kim Seungmin.
Sedang apa?
07.45Kau belum pulang?
08.13Apa Yuri sudah tidur?
Apa kau sudah tidur?
08.55Ia menatap tidak percaya. Ia mengabaikan panggilan dan pesan dari suaminya.
Ia beralih membalas pesan itu. Takut-takut mengganggu suaminya yang ternyata sudah tertidur.
HanaKim
Maaf baru melihat pesanmu.
Yuri baru saja tertidur.Kami bercerita sedikit.
09.15Tak disangka, ternyata suaminya itu memilih menghubunginya dengan panggilan video.
"Are you still awake?"
Kalimat pertama pria itu yang membuatnya tersenyum. Rasanya, suara teduh itu menghangatkan hatinya.
"Baru mau tidur. Tapi, aku melihat pesan mu."
Pria itu lama menatapnya melalui benda pintar itu.
"Kau menangis?" Tanyanya kemudian.Hana menggeleng. "Tidak. Hanya perasaanmu saja. Kau sendiri, kenapa belum tidur?" Tanyanya cepat.
"Disini masih jam setengah satu siang." Jawab pria itu.
"Tetap saja. Di Seoul sudah jam sembilan malam. Kau seharusnya mengantuk." Jelas Hana.
Terdengar helaan nafas dari seberang sana. "Entahlah. Mungkin karena ini di Jerman, jadi tidak bisa saja. Aku tidak mengantuk."
"Kalau begitu, aku akan tidur dulu. Aku harus bangun cepat besok. Aku ada pameran, dan harus berangkat pagi."
Tak ada jawaban dari Seungmin. Sosoknya tiba-tiba saja menghilang dari kamera.
"Seungmin? Kau dengar aku? Haloo..?"
Seungmin kembali menatapnya melalui kamera. "You're crying. Don't you?"
Akhirnya Hana mengangguk pelan.
"Um.. Hanya teringat beberapa hal." Jawab Hana meyakinkan Seungmin.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAINTING YOU • KIM SEUNGMIN ✔
Short StorySELESAI ✔ Hana itu kesepian. Kedua orangtuanya yang mengasingkan dirinya, membuatnya hanya bergantung pada ke-Tiga sahabat kecilnya. Sungguh tragis, ketiga sahabat perempuannya itu juga tak berpegang teguh janji. Yera yang kehilangan nyawanya karena...