Painting You • 10

47 6 0
                                    

FLASHBACK

September 2028


Hana berdiri dan meletakkan buket bunga terakhir pada makam Sara.

Ia menunduk sebelum air matanya kembali menetes. Matanya bergulir menatap ketiga makam yang bersusun rapi saling bersebelahan.

"Ini.." Seungmin, pemuda yang sudah berstatus sebagai suaminya sejak beberapa bulan itu memberikan beberapa bingkai lukisan yang sudah ia buat.

Dengan perut yang agak buncit sedikit sudah berjalan selama 3 bulan, ia meletakkan dengan perlahan masing-masing satu bingai lukisan itu pada setiap makam sahabatnya.

Dimulai dari makam Yera, Juni, dan terakhir Sara.

Tidak tanpa alasan. Biasanya dia pasti datang minimal 3 kali dalam sebulan berkunjung. Namun, ini sudah keempat kalinya ia datang dalam bulan September ini.

Tepat hari ini, tanggal 30 September adalah hari ulang tahun Yera. Seharusnya, Yera sudah berumur 26 tahun, tahun ini. Tapi sayang, umurnya harus berhenti sejak beberapa tahun lalu di usia 18 tahun.

Seungmin tersenyum, mendekat pada tubuh istrinya yang masih setia berdiri di depan makam Sara.

"Jangan sedih lagi. Bukankah mereka sudah bahagia disana??" Tanyanya.

Hana terdiam sejenak. "Ya.. Bahagia tapi tanpa aku. Bagaimana bisa?"

"Hei, jadi kau mau tetap bersama mereka? Lalu, jika kau pergi, aku dengan siapa?" Tak disangka Seungmin melayani pertanyaan random Hana barusan.

Hana terkekeh kecil lalu mencubit lengan suaminya itu gemas.

"Bukan seperti itu. Sudahlah. Ayo pulang.. Aku lelah."

Seungmin mengangguk. Menggenggam tangan istrinya dan berjalan menuju mobil.

"Jika putri kita sudah lahir, kau ingin menamainya siapa Seungmin?" Tanya Hana.

Seungmin menatapnya heran. "Putri? Memang sudah bisa dilihat ya?"

Hana terkekeh pelan. "Belum, tapi aku memiliki feeling bahwa dia adalah seorang perempuan."



Kini mereka telah berada didalam mobil menuju pulang kerumah mereka.

Seungmin menatap istrinya sebentar. "Aku belum memikirkan namanya."

Hana melotot kesal. "Hei! Yang benar saja. Kau calon ayah yang buruk." Ucapnya membuat Seungmin tertawa.

"Tidak tidak.. Aku bercanda. Tentu saja aku sudah menyiapkannya."

Melihat Hana yang tidak merespon dan hanya sibuk melihat kearah luar jendela, membuat Seungmin yakin 100% bahwa istrinya itu sedang merajuk.

Ia mengelus kepala istrinya lembut, "Maaf."

"Aku akan memberinya nama, Yuri. Kim Yuri. Bukankah itu nama yang bagus?"

Hana perlahan melunak. Menatap dari arah samping wajah suaminya yang menurutnya semakin tampan. "Kenapa Yuri??"

Seungmin menggeleng. "Entahlah.. Aku hanya menyukainya. I think is beautiful name. Isn't it?"

Hana menyetujuinya. Tidak salah. Nama Yuri juga terdengar indah ditelinganya.

"Eum.. Beautiful. Just look like her face, until the day." Ia mulai mengelus perutnya yang belum terlalu besar itu.

Hanya tinggal menunggu kurang dari 6 bulan lagi saja, mereka akan segera dikaruniai seorang bayi perempuan, Mungkin.

Semoga saja, perjalanannya sebagai seorang istri dan seorang Ibu berjalan baik dan sempurna hingga ia dapat melihat bayi kecilnya itu bertumbuh menjadi seperti dirinya juga.

Lalu, akan ia kenalkan ketiga sahabatnya itu pada putrinya.

Mengatakan, bahwa ada tiga orang hebat yang pernah menemaninya sedari kecil.

Orang-orang yang seharusnya putrinya panggil dengan sebutan Imo.

Sangat lucu ya..














***








































Satu tarikan nafas telah usai.

Dadanya yang masih bergemuruh turun naik akhirnya bisa kembali netral setelah mendengar suara tangisan seorang bayi.

Seungmin menatapnya bahagia. Akhirnya, setelah menunggu 9 bulan, mereka berdua telah sah menjadi orang tua.

"Terimakasih.. She's adorable..."

Tepat 26 Maret 2030, bayi perempuan yang diberi nama Kim Yuri telah lahir.

Memiliki tubuh yang cukup berisi dan rambut yang cukup lebat.

Seungmin menatap bayi yang telah digendong oleh istrinya.


"Aku tebak, ia akan mirip sekali denganmu nanti." Hana mengeluarkan suaranya.

Seungmin menatapnya sembari mengelus dahi istrinya. Memijat seolah memberi kekuatan.

"Kenapa?"

Hana menunjuk pada hidung Yuri, bayi itu sedang tertidur. "Sudah terlihat mancung sejak bayi. Seperti dirimu. Hidung kalian seperti papan seluncur yang runcing."

Mereka terkekeh pelan. "Dan dia akan tumbuh cantik, sama sepertimu."

















PAINTING YOU
©stayyyhere2023





















PAINTING YOU • KIM SEUNGMIN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang