FLASHBACK
Februari 2021
"Kau ikut menjenguk Sara hari ini kan?"
Hana mengangguk. Masih memakan roti pesanannya.
Seorang gadis juga datang kearah mereka sembari membawa nampannya yang berisi makan siang.
Namanya Juni. Gadis yang lahir di bulan Juni itu segera melahap makan siangnya.
"Aku dengar ada pagelaran Ballerina akhir bulan ini?" Tanyanya masih dengan mulut penuh.
Yera, mengangguk. "Iya. Aku salah satu kandidat yang akan tampil di Busan."
Hana tersenyum lebar. "Benarkah itu? Bukan tipuan kan? Kau menjadi salah satu perwakilan dari sekolah kita? Ke-Busan??" Tanyanya.
Juni juga menatap Yera penasaran.
Yera hanya mengangguk, menyeruput jus stroberinya. "Iya. Kalian harus datang menonton. Masa aku tampil, kalian tidak hadir. Aku benar-benar akan marah nanti." Katanya tidak santai.
Juni dan Hana saling menatap. Kemudian mereka tertawa bersama membuat Yera kesal.
"Hei.. Aku serius." Cercanya.
"Iya, iya. Kami pasti datang. Tidak mungkin kami tidak datang. Benarkan Juni?" Tanya Hana.
Juni mengangguk. "Iya. Dan semoga saja, keadaan Sara membaik saat itu. Agar kita berempat bisa berkumpul disana."
Mereka bertiga lantas terdiam. Seakan ada perasaan janggal yang menghalangi rasa antusias mereka.
"Aku harap, Sara bisa hadir juga."
***
"Eyyy, yang benar saja. Kau masih suka menonton film biru ternyata??" Tanya Hana memukul pelan kepala Juni.
"Kau sok alim sekali. Aku mendapatkan situs itu juga, darimu!"
"Hahahhhaha!"
Mereka berempat lantas tertawa terbahak-bahak. Terlebih saat melihat wajah memerah Juni yang malu.
Dengan Sara yang terbaring diatas brankar rumah sakit, tak membuat mereka berlama-lama menampilkan wajah sedihnya.
Meninggalkan Juni dan Yera yang masih asik mengejek satu sama lain, tatapan Hana sepenuhnya teralih pada Sara.
Hana menggenggam tangan kurus itu erat. "Bagaimana perasaanmu??" Tanyanya.
Sara justru tersenyum. "Aku merasa membaik akhir-akhir ini. Darah yang keluar dari hidungku juga perlahan berkurang. Aku merasa, aku kuat saat berdiri untuk berjalan kekamar mandi, tanpa merasa pusing yang hebat." Jawabnya dengan perasaan senang.
Hana mengelus kepala gadis itu pelan. Menyisihkan beberapa anak rambut gadis itu.
"Rambutmu juga sudah kembali tumbuh. Kau akan menjadi cantik seperti semula. Seperti putri Isabella." Jelas Hana.
Sara mengangguk setuju. "Benar. Yang tumbuh juga cukup lebat, kan??"
Hana mengehela nafasnya. "Bulan 12 nanti, kita akan pergi ke-Busan. Kau kuat??" Tanya Hana yang kembali teringat pada percakapan mereka saat di kantin tiga hari lalu.
"Ke-Busan? Untuk apa? Kita ada liburan kesana ya?" Tanya Sara yang bingung.
Hana menggeleng. "Yera, menjadi salah satu perwakilan Ballerina yang akan di gelar di Busan."
Sara menatap Yera yang sudah sibuk bermain jenga bersama Juni di salah satu meja yang tersedia di ruangan itu.
"Dia akhirnya bisa mengikuti keinginannya itu. Bukankah pergi menjadi perwakilan dari sekolah adalah mimpinya?"
Hana mengangguk setuju. "Hm.. Aku berdoa, agar dia benar-benar bisa menjadi seorang penari ballerina yang sukses. Mungkin, kepergiannya akhir tahun ini, adalah petunjuk, bahwa ia benar-benar akan menjadi ballerina yang hebat." Jelasnya lagi.
Sara beralih menggenggam tangan Hana. "Ya.. Dan kau, adalah seorang pelukis hebat suatu saat nanti."
Hana tertawa tipis. "Juni akan menjadi seorang penulis hebat, dan kau akan menjadi seorang pramugari cantik. Lalu, kami bertiga akan naik pesawat yang berisi kau secara gratis, nanti." Lanjut Hana yang membuat Sara terbahak.
"Astaga! Pemikiranmu sedari dulu tidak pernah berubah, ya!"
♡ PAINTING YOU ♡
©stayyyhere2023
KAMU SEDANG MEMBACA
PAINTING YOU • KIM SEUNGMIN ✔
Cerita PendekSELESAI ✔ Hana itu kesepian. Kedua orangtuanya yang mengasingkan dirinya, membuatnya hanya bergantung pada ke-Tiga sahabat kecilnya. Sungguh tragis, ketiga sahabat perempuannya itu juga tak berpegang teguh janji. Yera yang kehilangan nyawanya karena...