FLASHBACK
Mei 2022
"Hahaha, benarkah?? Tapi, itu kelihatan menarik."
Sara menggeleng. "Tidak.. Aku tidak suka warnanya."
Hana jengah. "Hei. Yang berulang tahun itu Juni, bukan kau. Kenapa jadi kau sih, yang tidak menyukai warnanya???" Tanya Hana heran.
Sara menghembuskan nafasnya tenang. "Hana~~ Juni itu tidak terlalu menyukai warna merah tahu! Bagaimana jika dia tidak akan memakainya??" Tanya Sara lagi.
Sekarang justru Hana yang menggeleng. "Tidak mungkin. Ia pasti akan memakainya. Tenang saja, akhir-akhir ini, ia sering memakai barang-barang berwarna merah."
Sara terdiam. "Benarkah??"
Hana mengangguk. "Iya.. Bahkan ia sempat mengajakku membeli beberapa kertas surat berwarna merah. Katanya, ia ingin membuat sesuatu. Entahlah, tapi ia benar-benar berbinar saat melihat warna merah akhir-akhir ini." Balas Hana membuat Sara mengangguk mengerti.
"Baiklah.. Kalau begitu, gaun merah ini adalah pilihannya." Ucap Sara senang, dan memilih memencet tombol fiks pada aplikasi belanjanya.
"Umur Yera seharusnya 19 tahun, tiga bulan lagi."
Sara menghentikan pergerakannya pada ponselnya saat mendengar kalimat Hana barusan.
Ia mengangguk. "Ayo kita berkunjung, khusus bertiga saat itu tiba." Ucapnya.
Hana mengangguk. "Ya. Aku, kau, dan Juni.. Kita harus memberikan hadiah padanya. Tapi, apa ya..?" Tanya Sara dengan wajah bingungnya.
"Baju ballerina dengan lukisan wajah kita."
Sara menatapnya cepat.
Hana tersenyum. "Sebelum memberikan baju ballerina yang waktu itu, aku sempat menjanjikan sesuatu padanya."
"Apa itu??"
"Baju ballerina dengan lukisan wajah kita di belakang punggungnya. Aku akan membuatnya untuk hadiahnya tahun ini. Bagaimana??" Hana beralih pada Sara yang sudah menampilkan senyumnya.
Sara perlahan mengangguk. "Ya aku setuju.."
Hana menatap Sara yang mulai menangis. "Kenapa menangis Sara..?"
"A-apa aku bisa sembuh?? Aku tidak ingin berpisah dengan kalian.."
Saat itu, hati Hana terasa remuk. Jantungnya tanpa alasan berdetak dua kali lebih kencang.
"Heiiii tentu saja.. Kau pasti sembuh, bodoh! Kau tidak ingat kata dokter? Jika kau rajin mengonsumsi obat, dan menjalani pengobatan secara teratur, kau akan sembuh total???" Jawab Hana dengan wajah bahagaia yang ia buat-buat.
Tentu saja. Sara tidak tahu, bahwa penyakitnya telah berjalan ke stadium akhir.
Hana mengelus rambut Sara yang mulai panjang, dan menarik gadis itu kedalam pelukannya.
Sara balas memeluknya tanpa ia sadari, Hana menangis pelan dibalik punggungnya.
"Maaf membohongimu.."
KAMU SEDANG MEMBACA
PAINTING YOU • KIM SEUNGMIN ✔
ContoSELESAI ✔ Hana itu kesepian. Kedua orangtuanya yang mengasingkan dirinya, membuatnya hanya bergantung pada ke-Tiga sahabat kecilnya. Sungguh tragis, ketiga sahabat perempuannya itu juga tak berpegang teguh janji. Yera yang kehilangan nyawanya karena...