FLASHBACK
Desember 2021
"Maaf ya... Aku tidak bisa hadir diacaramu.." Sesal Sara menatap Yera penuh sesal.
Yera menggeleng. "Jangan meminta maaf. Tidak apa. Juni dan Hana kan akan hadir disana. Mereka akan mengambilkan videoku nanti. Kau dapat menontonnya dari sana." Jelas Yera.
Sara yang sedang terduduk di kursi roda itu mengangguk antusias. "Kau benar-benar sudah berlatih kan? Tidak ada gerakan yang kau lupakan kan?" Tanya Sara memastikan.
"Eyyyy! Kau ini! Tentu saja. Aku berlatih tiga kali sehari tahu!"
Bibi Ahn merangkul gemas pundak Yera. "Kau ini. Memangnya minum obat, tiga kali sehari?? Sudahlah.. Sana, Bis ke-Busan sudah menunggumu lama." Tunjuk Bibi Ahn membuat perhatian Yera teralih.
Perlahan Yera memeluk mereka semua satu persatu, termasuk kedua orang tua Sara, dan Bini Ahn. Mereka benar-benar sudah seperti keluarga dekat.
"Pastikan kalian datang ya!??" Ucap Yera mengarah pada Hana dan Juni.
"Iya. Iya! Sudah sana, pergi. Kau mau membuat supir Bis meninggalkanmu sendiri?" Usir Nyonya Kim, Ibu Sara membuat mereka tertawa.
Yera melambaikan tangannya senang. "Aku menunggu kalian... Byee,!"
"Ya.... Hati-hati...."
Perlahan, Bis berukuran sedang yang berisikan tim supporter yang dipilih sekolahnya itu, melaju meninggalkan pekarangan rumah sakit.
"Cah, kalau begitu kalian berdua juga pergilah. Hati-hati ya.." Ucap Ayah Yera, paman Choi membuat Hana mengangguk.
"Kereta akan berangkat sekitar 15 menit lagi. Kalian sudah bisa berangkat sekarang. Nanti telat loh." Sela Sara saat Juni hendak mengulur waktu.
Hana tertawa pelan. "Sara sudah mengusir kita nih, Jun.. Ayo, kita pergi sekarang saja." Ajak Hana.
Mereka semua lantas tertawa dan beralih masuk pada mobil yang distir oleh supir kelurga Sara menuju kereta bawah tanah.
"Hati-hati!" Teriak Paman Kim.
Mereka semua melambai dan menyisakan Hana dan Juni yang saling menatap didalam mobil itu.
"Aku berharap, Yera menang. Ini adalah kunci keberhasilannya menjadi penari ballerina jika ia menang." Kata Hana.
Juni mengangguk setuju. Kemudian menyatukan kedua tangannya dengan tangan Hana. "Ayo berdoa.."
"Tuhan... Semoga saja, Yera menang dalam pertandingan ini, sebagai jalan keberhasilannya menjadi penari ballerina..."
"Amiinnn..."
***
Yera asik meneliti semua isi tasnya. Berharap bahwa semua perlengkapannya tidak ada yang tertinggal satupun.
KAMU SEDANG MEMBACA
PAINTING YOU • KIM SEUNGMIN ✔
Cerita PendekSELESAI ✔ Hana itu kesepian. Kedua orangtuanya yang mengasingkan dirinya, membuatnya hanya bergantung pada ke-Tiga sahabat kecilnya. Sungguh tragis, ketiga sahabat perempuannya itu juga tak berpegang teguh janji. Yera yang kehilangan nyawanya karena...