TYPO WARNING ⚠️
FLASHBACK
Desember 2026
Ia terduduk didepan hasil lukisan di kertas besar yang sedang ia tata. Sembari menatap langit malam yang berwarna biru gelap, dengan banyak bintang menghias.
Ia menambahkan titik terakhir pada karyanya yang telah selesai. Dirasa sudah sempurna, ia menjauh beberapa langkah, dan menatap sendu lukisannya.
Lukisan besar ketiga wajah sahabatnya, dengan berkhiaskan langit malam, banyaknya bintang, dan besarnya bulan, persis seperti keadaan langit malam saat ini.
Kemudian, dipaling bawah ada dirinya yang sedang terduduk diatas pembatasan balkon, yang sedang menatap kearah langit dengan mengadahkan tangan, seolah-olah meraih ketiga sahabatnya.
"Bersinarlah seperti cahaya rembulan dan bintang yang menjadi satu. Kerahkan cahaya kalian, dan temani aku yang tertinggal sendiri didalam galaksi ini."
"Lukisan ini... Lukisan terindah, yang pernah aku ciptakan."
"Stay forever, i'll remember when we together... My three gorgeous bestfriends."
***
"Kau mendatangi acara kelulusan siapa Seungmin?" Tanya Hyunjin selaku sahabat pria itu, yang juga telah lulus menjadi seorang pilot.
"Loh.. Itu, bukankah itu Hana?" Tunjuk Hyunjin pada seorang gadis yang baru saja memasuki aula.
Seungmin mengangguk. "Ya. Ini hari kelulusannya"
Hyunjin menatapnya tidak percaya. "Kau gila? Untuk apa datang kemari? Dia sudah menolakmu selama 4 tahun!"
Seungmin tidak menghiraukannya dan fokus pada acara yang akan dimulai sebentar lagi.
Sudah sekitar 15 siswa yang dipanggil untuk mempersilahkan pamerannya.
"Peserta selanjutnya, bernama Kang Hana."
Hana dengan percaya diri, maju keatas panggung dan berdiri di hadapan lukisan besar yang menjulang tinggi dihadapannya, yang masih tertutup rapih dengan kain putih.
Ia mulai memperkenalkan dirinya melalui mikrofon yang sedang digenggamnya.
"Perkenalkan, Saya Kang Hana. Lulusan San's Highschool dan murid yang mengikuti sekolah melukis ini selama 4 tahun. Dan, ini adalah lukisan ciptaan saya."
Kain besar itu terbuka dan menampilkan lukisannya.
Semua orang yang berada didalam aula itu mulai mengeluarkan suaranya, begitu pula dengan riuh tepuk tangan yang diberikan.
Hyunjin ikut bertepuk tangan. "Lukisannya sangat bagus. Tapi, gambar siapa itu??" Tanyanya yang lagi-lagi tidak dihiraukan oleh Seungmin.
"Lukisan ini kunamakan JuYeSa's painting. Lukisan besar pertama yang mampu kuciptakan. Lukisan ini kugambar dengan persis seperti fotonya. Aku melukisnya dengan melihat LTD projector. Langit malam, yang secara nyata kulukis dengan melihat langit secara langsung."
"Garis, warna, bahkan setitik apapun, aku melukisnya dengan sempurna."
"Lukisan ini berartikan persahabatan yang akan kukenang selamanya. Ketiga sahabatku yang telah berakhir jasanya di Bumi. Meninggalkan aku seorang diri disini. Dan gambar perempuan yang sedang terduduk memandang langit itu, adalah aku sendiri."
"Bahkan lukisan diriku itu, benar-benar diriku yang nyata, kuambil dengan tripot kamera. Tepatnya, ada diatas rumahku. Aku menghabiskan waktuku selama satu tahun melukis ini diatas sana. Tanpa bantuan siapapun."
Para juri mulai membicarakan hasil lukisan dan cerita dibaliknya. Beberapa orang kembali mengambil gambar dan memberikan beberapa komentar.
Hana menatap sekeliling aula itu dengan matanya yang mulai basah.
Bibirnya sedikit bergetar, sekedar meneruskan kalimatnya.Seorang relawan khusus berdiri dari tempat duduknya sembari mengacungkan tangannya.
"Berapa harga lukisan itu!?"
Ruangan kembali ricuh, menemukan fakta, bahwa lukisan Hana adalah lukisan kedua yang ditawari untuk dibeli.
Hana menggeleng dari atas panggung. "Maaf.. Saya tidak akan menjualnya." Bersamaan dengan menitik setetes air matanya.
Ia membungkukkan tubuhnya 90°. "Terimakasih.."
Kemudian riuh tepuk tangan kembali terdengar bersamaan dengan ditutupnya kembali lukisan miliknya.
Kakinya menuruni beberapa anak tangga mengantarkan dirinya pada tempat duduk semula.
***
Hana berhadapan dengan tubuh menjulang tinggi seorang pria yang selama 4 tahun ini, masih setia menunggunya.
"Kau masih akan menolakku?" Tanya Seungmin.
Hana beralih membenahkan topi pilot yang sudah melekat pada kepala pemuda itu.
"Kau masih harus belajar banyak. Masih sibuk dengan tugasmu sebagai co-pilot. Sekarang, kau akan terbang ke--Amsterdam, Netherlands. Waktumu akan bersarang disana selama dua tahun."
"Fokuslah pada masa depanmu dulu.. Jika, kau memang masih mencintaiku suatu saat nanti, kembalilah.. Cari aku. Aku akan menyambutmu." Jelas Hana.
"Jika aku kembali, aku tidak akan memintamu menjadi kekasihku lagi. Melainkan menjadi istriku kelak. Apa kau siap?" Tanya Seungmin dengan alis bertaut.
"Dua tahun lagi, umurmu masih 26 tahun. Kau yakin akan langsung menikahiku?" Tanya Hana bingung.
Seungmin mengangguk. "Tentu saja. Itu umur yang sudah cukup matang. Kau berjanji kan?"
Hana tersenyum tipis. "Tidak peduli bahwa kita telah berjanji. Bahkan bersumpah sekali pun, jika kita bukan jodoh, kita tidak pernah disatukan."
"Dan tidak akan pernah bisa bersatu.."
"Tapi percayalah. Aku akan menunggu sampai saat itu tiba."
*SEMUA YANG DITULIS DI CERITA INI ADALAH KARANGAN/FIKSI. BAHKAN NAMA-NAMA YANG PASTINYA KALIAN BINGUNG, SEPERTI LTD ATAU YANG LAINNYA, ITU CUMAN KARANGAN. HEHE... SEMOGA SAJA MENGERTI JALAN CERITANYA YA..? KALAU BINGUNG, SOK ATUH BOLEH NANYA.
JANGAN LUPA KOMEN, VOTE, AND SHARE CERITA INI KALAU KALIAN SUKA.
♡ PAINTING YOU ♡
©stayyyhere2023
KAMU SEDANG MEMBACA
PAINTING YOU • KIM SEUNGMIN ✔
Historia CortaSELESAI ✔ Hana itu kesepian. Kedua orangtuanya yang mengasingkan dirinya, membuatnya hanya bergantung pada ke-Tiga sahabat kecilnya. Sungguh tragis, ketiga sahabat perempuannya itu juga tak berpegang teguh janji. Yera yang kehilangan nyawanya karena...