Warning: Only For 18+
Happy Reading
.
Ternyata benar kata Jo, jadi pelayan restoran itu sama sekali tidak gampang apa lagi aku bekerja sambil membawa Ditto. Ketika pengunjung memanggil, aku harus mendatangi mereka dengan cepat, meninggalkan Ditto dengan stroller entah dia menangis atau tidak karena itulah pilihan yang aku ambil. Lagi pula tidak ada pekerjaan yang layak untuk ibu yang harus membawa bayi usia 5 bulan sambil bekerja. Maka dari itu aku bersyukur Kristin mau menerimaku bekerja meskipun aku sebenarnya tidak punya pengalaman sebagai pelayan kafe.
Kristin justru sangat banyak membantuku. Ketika pengunjung lagi padat-padatnya dan Ditto menangis karena kehausan, ia akan membuatkan susu untuk Ditto dan meminumkannya. Saat Ditto merasa tidak nyaman karena popoknya sudah terlalu penuh, Kristin tidak keberatan menggantikannya untuk Ditto. Kadang aku merasa tidak enak kepada Kristin namun Kristin selalu bilang bahwa ia tidak mempermasalahkan itu lagi pula ia juga pernah berada di posisiku, harus bekerja mencari uang sekaligus menjaga bayi. Katanya itu adalah pekerjaan yang dua kali lebih sulit dari sekadar bekerja biasa namun kini Kristin beruntung karena anaknya sudah berumur 3 tahun dan sekarang dititipkan di daycare atau terkadang dititipkan ke rumah orangtuanya dan sekarang dia bisa lebih leluasa mengurus restonya.
Dalam hati aku bersyukur bisa bertemu dengan Kristin karena berkat pertemuan singkat itu akhirnya aku bisa memulai kembali hidupku dari awal setelah benar-benar melakukan rencana besar yang sudah aku susun. Rencana besar yang aku maksud adalah pergi secara diam-diam dari rumah Jo, Wisnu dan Hans pagi-pagi buta tanpa sepengetahuan mereka, mengabulkan permintaan mereka agar aku tidak ikut campur lagi dan membahayakan bisnis mereka lagi. Berbekal alamat yang Kristin berikan, aku naik taksi online pagi-pagi buta dan akhirnya bisa tiba di sini beberapa hari yang lalu. Untungnya tidak sulit menemukan restoran Kristin karena memang tidak jauh dari pusat kota Jakarta.
Selama 3 hari ini Kristin memberikan aku tumpangan di rumahnya dan membuatku merasa tambah tidak enak tapi kata Kristin, suaminya baru saja menemukan kontrakan yang terletak tidak jauh dari restoran, hanya membutuhkan waktu 15 menit dengan berjalan kaki.
Setelah selesai bekerja hari ini aku langsung diantar oleh Kristin dan suaminya ke kontrakan yang mereka maksud. Tempatnya memang cukup luas untuk aku dan Ditto. Memang hanya ada satu kamar tidur namun ada dapur dan ruang tamunya juga meskipun tidak begitu luas namun akan sangat cukup untuk aku huni bersama Ditto. Dan yang paling penting adalah biaya sewanya lumayan murah jadi aku langsung membayar sewa untuk satu bulan ke depan kepada pemilik kontrakan tersebut. Kebetulan aku masih punya simpanan uang hasil bekerjaku sebagai kurir.
Di kontrakan kecil ini, kadang kala aku memikirkan Jo dan bertanya-tanya dalam hati bagaimana kabar dia sekarang. Apakah Jo juga kadang mengingat aku walau hanya beberapa saat. Apakah dia baik-baik saja aku pergi tanpa pamit baik-baik dengannya? Apakah dia tidak merasa kehilangan meskipun sedikit? Apakah dia tahu bahwa aku sebenarnya tidak pulang ke rumah melainkan bersembunyi di tempat lain dan tidak mengukiti apa yang dia katakan?
Apakah Jo kadang berhalusinasi melihat aku? Seperti aku yang bahkan pernah melihatnya beberapa kali di restorant namun aku tahu itu hanyalah halusinasi karena kehadirannya tidak pernah nyata karena Jo yang kulihat akan langsung menghilang. Itu hanyalah delusiku saja karena teringat akan diri Jo. Itu hanyalah ilusiku saja karena sedikit rindu akan dirinya. Mungkin awalnya memang akan seperti itu tapi aku yakin aku akan terbiasa dan melupakan Jo sedikit demi sedikit apa lagi dengan kesibukanku sebagai pelayan setiap hari.
Sebenarnya pekerjaanku di restoran Kristin bukan sekadar pelayan yang mencatat pesanan pengunjung dan mengantarkannya. Tapi kadang aku juga membantu mencuci piring dan membersihkan restoran jika memang diperlukan. Total karyawan Kristin ada 7 orang. 3 di bagian dapur bertugas di bagian koki sementara 4 lainnya bertugas di bagian penyajian dan kebersihan, termasuk mencuci piring.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Mama (Completed)
Mystery / ThrillerIrene, bukan terpaksa menjadi mama muda namun ia tulus menjaga dan merawat Ditto seperti anak kandungnya sendiri meski di umurnya yang masih belia. Ia rela meninggalkan keluarganya dan membawa pergi Ditto menjauh dari penolakan. Namun hidup sepaket...