Boncap

2.3K 143 14
                                    

Di sebuah kamar yang sederhana, terdapat seorang cowok yang sedang sibuk dengan sebuah buku.

Dia memukul dan melempar buku itu ke dinding kamar nya dengan kasar, bibir nya mengerucut kesal sambil menatap sinis buku itu. Buku dengan judul yang berawalan huruf O.

"Apaan anjing!! Kok ending nya gitu?!" umpat nya.

"Nichol!! Keluar nak, bantu emak masak!"

"Iya, Nyonya" sahut cowok itu malas.

"Masak apa?" tanya nya setelah sampai di dapur.

"Masak orek-orek bagong!, Bisa liat sendiri kan emak pegang apa?!" sentak si emak.

"Buset! Ngegas!"

"Pertanyaan kamu itu tidak wajib emak jawab"

"Cepet kupas bawang!" suruh si emak dengan tidak santainya.

"Selow mak selow!! Ntar di gas balek nangis sambil bilang hiks anak emak durhaka, udah bisa bentak-bentak emak nya" jelas Nichol.

"Sama kamu ga bisa di buat santai" dengus emak.

"Btw ya mak, tadi kan Nichol abis baca novel. Masa si pemeran utama nya malah isdet! Kan lawak banget! Mana lagi alur nya gak jelas! Coba aja Nichol yang jadi Octa, pasti alur nya berubah jadi seru. Terus, Nichol bakal bikin harem! Wishhh seru banget itu pasti!. Nanti malem tidur sama si A, terus besok nya tidur sama si B, besoknya lagi tidur sama si C. Duhh indah nya......." ujar Nichol.

"Hah?" si emak cuma bisa melongo. "Octa? Bentar kayak pernah denger, itu kan pac–"

Tok

Tok

Tok

"Bentar ya mak, Nichol buka pintu dulu"

______

Tok

Tok

Tok

"IYA BENTAR ANJENG! LAGI JALAN NIH!" teriak Nichol.

"Siapa lagi malem minggu gini bertamu, mana ga ada makanan lagi. Boro-boro sedia'in minum jus jeruk, keluarga gue aja melarat!" gerutu Nichol.

Cklek

"Hai" sapa seorang cowok saat setelah Nichol membuka pintu rumah.

"Hah? S–Siapa?"

"Lo lupa gue? Tega lo sama pacar sendiri" ucap cowok itu.

"HAH?!" pekik Nichol.

"Astaga naga! Ngapain teriak?!!" ucap emak sambil membawa centong.

"Ehhh ada Octa, masuk sini masuk" ucap si emak langsung melembut.

"Iya mak, nih Octa ada bawa martabak khusus buat emak"

"Duh ngerepotin"

Kemudian mereka masuk ke dalam rumah meninggalkan Nichol yang masih mematung sendirian di ambang pintu.

"Kok sama?" gumam Nichol.

"Ngelamunin apa sih? Sampe gue ga di peduliin?" tanya Octa tiba-tiba membuat Nichol terkaget-kaget hampir jantungan.

"Nama panjang lo siapa sebenarnya?" tanya Nichol.

"Astaga lo bener-bener ya. Nama pacar sendiri lupa"

"Ada apa sih heboh bener?" tanya emak sambil membawa nampan berisi biskuit dan es sirup. Nichol termenung, perasaan semua itu tidak ada di kulkas. Tapi lihat sekarang waw magic!.

"Ini mak, masa Nichol lupa nama panjang Octa" adu Octa.

"Wah ini nih! Pasti gegara baca novel itu. Jangan lagi kamu baca novel! Lupa waktu! Lupa semuanya!"

"Tapi serius mak, Nichol lupa" rengek Nichol.

"Ck terserah" sahut emak sambil melengos pergi.

"Octa Prana Samudera" ucap Octa sambil mencubit pipi Nichol.

"TUH KAN SAMA!!!" pekik Nichol tiba-tiba dengan ekspresi jelek nya.

"Apa nya yang sama sayang???" gemas Octa.

"Engg..... Tapi kok ganteng ya" gumam Nichol lirih.

"Hah? Ngomong apa?" tanya Octa.

"Nggak. Ngga ada" ucap Nichol cepat lalu buru-buru dia masuk ke kamar nya untuk mencari buku yang baru selesai di baca nya.

Mata nya melotot saat melihat buku itu berada di atas kasur nya dan terbuka di belakang halaman.

"WHAT THE,...!!" syok Nichol saat membaca tulisan dengan tinta hitam di halaman itu.

Dari Octa, untuk Nicholas Dermawan
I Love You :)

"Kenapa teriak yank?" tanya Octa panik.

"Enggak! Cuma i–ini..." jelas Nichol terbata.

"Ohh lo baca buku ini? Ini kan hadiah dari gue waktu lo ultah" ucap Octa.

"Tapi kena–"

"Kenapa nama nya sama kayak gue?" tanya Octa.

Nichol mengangguk. Membuat Octa tertawa.

"Itu kan gue yang nulis, sengaja di bikin di situ gue nya meninggal. Soalnya kan lo yang ada di hati gue. Jadi walaupun di cerita, gue gak mau memilih di antara mereka bertiga (Neven, Rafa & Mavin) gue cuma mau nya elo"

"Bisa gitu?" tanya Nichol sambil tersipu.

"Bisa lah"

Nichol menenggelamkan wajahnya di dada Octa untuk menyembunyikan pipi nya yang merona.

"Duh so sweet banget, jadi ga tega. Tapi kalian harus makan malem" ucap si emak tiba-tiba sambil memeluk pintu.

Nichol melepaskan pelukannya dengan pipi yang masih merona.

"Duh aduh, anak gadisnya emak malu-malu guguk" canda emak membuat Nichol semakin merah.

"Anak bujang makkk!!" koreksi Nichol sambil bersedekap dada.

"Iya iya terserah" ucap emak sambil meninggalkan mereka.

Octa mengangkat dagu Nichol dengan telunjuk dan jempol nya untuk menatap nya, dengan sedikit merunduk ia lantas berbisik di telinga Nichol.

"I love you forever, until the end of my life, you definitely know that!" bisik Octa sambil mengecup pipi Nichol yang tak berhenti merah.

"Manis banget!!" seru Nichol dengan memeluk leher Octa dan menenggelamkan wajahnya di sana, membuat Octa tertawa kecil dan membalas pelukan Nichol tak kalah erat.

"Love you" lirih Nichol.

"Me too"































TAMAT GUYS....

jangan lupa follow akun author dan kalo ada typo tandain ya.

Seperti biasa 1 vote berharga buat author dan 1 komen sumber semangat author 🙃.

Love you all. Bye 💦

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 03, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Octa Prana Samudera [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang