Hiii balik lagi dengan okta CAKEP!
Gw up edisi ultah my BESTOD gw! Oke cus baca janlup votment nya ngab
________
Di sebuah kamar dengan dominan warna hitam dan abu, terdapat remaja laki-laki yang masih terlelap dalam tidur cakep nya, dia Octa.
Tok
Tok
Tok
"Woy! Setan! Bangun ga lo siluman ngepet!" teriak seseorang dengan suara serak basah, dia Jupiter.
"Apa sih bangsat! Gue ngantuk kon***! Semalem gue capek ngepet, mana dapet dikit lagi!"
"Octa!! Mulut nya!!" teriak Langit dari lantai bawah.
"Abang juga!!" balas Octa.
"Bangun ga lo! Kalo enggak, bakal gue laporin ke Daddy kalo lo bolos latihan basket!" ancam Jupiter.
"Ck iya iya njeng!"
"Keluar lu sono!" lanjut Octa di balas tatapan sinis dari Jupiter, lalu dengan ogah-ogahan Jupiter keluar dari kamar adik nya.
-------
"Nah udah cakep gue" ucap Octa sambil menyugar rambut nya ke belakang sambil mengedipkan mata nya ke arah cermin.
Lalu tanpa berlama-lama lagi dia keluar kamar dan menuruni anak tangga dengan langkah lebar sehingga mengelang 3 anak tangga sekaligus.
"Pagi" sapa Octa singkat.
Jangan lupa jika dia mempunyai sifat bunglon walau sedikit narsis.
"Pagi" sahut ketiga nya.
"Lama amat" keluh Jupiter.
Octa hanya melirik sekilas ke arah Jupiter, dia tidak ada niat untuk berdebat di meja makan, kalau pun itu terjadi pasti Bintang akan mengamuk, mengingat sifat Daddy nya itu yang sensitif jika menyangkut tata krama dan sopan santun.
"Mau sarapan apa nak?" tanya mommy.
"Roti mom" sahut Octa.
Lalu Langit mengambilkan roti panggang yang sudah dia siapkan untuk anak bungsu nya itu, tapi dia tak lupa juga menyiapkan suami nya roti panggang seperti biasa nya.
Skip
"Mom, Dad. Octa pamit" ucap Octa sambil memberi ciuman pada Langit tak lupa menadahkan tangan nya pada Bintang meminta uang jajan.
"Ya hati-hati sayang, jangan ngebut" nasihat Langit, Octa mengangguk lalu berlalu pergi saat setelah mendapatkan uang jajan dari Daddy nya.
----------
Di SMA Pancasila.
Octa memarkir motor nya di parkiran, membuka helm full face nya dengan gerakan slow mo. Gadis-gadis berteriak histeris karena ketampanan paripurna nya yang mampu menggaet dua gender sekaligus.
Dia memandang datar dengan iris mata abu-abu nya menyapu seluruh sudut sekolah.
Hingga mata abu nya menangkap seorang remaja yang menatap nya penuh damba, segera netra amber itu mengalihkan pandangan nya dari Octa.
"Ta, tumben dateng cepet?" sapa teman nya membuat Octa mengalihkan pandangan nya.
"Pengen aja"
"Sekelas lagi kan?" tanya Neven.
"Iya lah su! Lu tolol apa bego!" ngegas.
"Gue pinter!"
"Iyain dah, dasar uke!" ejek Octa sambil berlari dari Neven yang mengejar nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Octa Prana Samudera [End]
RomanceMengisahkan Octa yang terjebak hubungan dengan tiga orang sekaligus, yang mengharuskan dia memilih satu di antara mereka. Antara harus memilih sahabat yang menjadi cinta pertama nya, atau memilih pendatang baru yang membuat nya nyaman, atau bahkan m...