Kebanyakan orang-orang saat hari minggu biasa nya di isi dengan kegiatan yang tak berfaedah, berbeda dengan cowok pecinta nasi campur mentega ini alias Octa.
Pagi-pagi sekali dia sudah berada di rumah Neven, niat nya mengajak Neven untuk joging keliling komplek perumahan mereka.
"Kamu sudah sarapan belum?" tanya Flow –mama Neven–.
"Wah belum, ma" ucap Octa cengengesan.
"Dasar!, Nanti Langit ngamuk lagi" dengus Flow.
"Ya lagian, mom masak sayur terus" adu Octa.
Flow menyipitkan mata nya lalu menghela nafas "ya udah sarapan bareng yuk" ajak nya sambil berjalan menuju ruang makan.
Octa mengekor di belakang Flow. Di meja makan sudah ada, kakek dan nenek Neven, tak ketinggalan juga Pastel –adik Flow sekaligus aunty Neven–.
"Eh cucu nenek, sini kita sarapan bareng" ajak si nenek.
"Iya nek"
Tak lama setelah Octa duduk di kursi, terlihat Neven baru turun dari kamar nya dan ikut bergabung bersama mereka.
_____
Setelah mereka sarapan Octa mengajak Neven joging, tapi
"Lo aneh-aneh tolol! Abis sarapan ngajak joging, apa ga gue muntah nanti!" geram Neven.
"Ya terus gimana?" tanya Octa polos membuat Neven ingin membunuh nya.
"Ga usah sok polos lo! Jijik tau" dengus Neven sedangkan Octa hanya tersenyum memperlihatkan gigi nya. //Gw ga ada dimple atau gigi gingsul, pokoknya jangan bayangin gitu. Okey.
"Jalan yuk" ajak Octa.
"Bole–"
Ting
Notif dari hp Octa berbunyi tanda ada pesan yang masuk, membuat Neven urung menjawab.
"Bentar" ucap Octa sambil mengecek hp nya.
---
Rava
OnlineHari ini, lo di suruh bunda kerumah
G bisa gw sbk
Tp di suruh bunda
---
Neven membaca apa yang di obrolkan mereka, "turutin aja udah, di suruh emak nya itu. Lagian dia pacar lo" ujar Neven saat melihat Octa yang tengah mengetik sesuatu yang jelas berisi penolakan nya.
Octa berdecak, "gue mager" balas nya sambil mengirim pesan yang tadi ia ketik.
"Gila lo, ntar nangis anak orang" dengus Neven.
"Biarin" acuh tak acuh.
"Nev" panggil Pastel.
Menoleh sambil memiringkan kepalanya pada sosok aunty cantik nya, "apa?" ujar nya sambil tersenyum.
"Mau ikut aunty?" tanya Pastel sambil merapihkan jas kantor nya.
"Kemana?" bingung nya sambil memasukkan cookies ke mulut nya.
"Ke kantor"
"Ini hari minggu loh, kok aunty masih ngantor! Di paksa sama kakek ya?!" tuding Neven menyipitkan matanya menatap tajam Pastel.
"Jangan sembarang ya kalo ngomong" tegur sang kakek yang juga sudah rapi dengan jas kantor nya.
Neven cengengesan, Pastel tertawa pelan. "Nggak kok, aunty mau ke kantor uncle kamu, sekalian ikut meeting" jelas nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Octa Prana Samudera [End]
RomanceMengisahkan Octa yang terjebak hubungan dengan tiga orang sekaligus, yang mengharuskan dia memilih satu di antara mereka. Antara harus memilih sahabat yang menjadi cinta pertama nya, atau memilih pendatang baru yang membuat nya nyaman, atau bahkan m...