"Apa yang terjadi Pah ?" Pria tampan bertubuh tinggi memasuki ruangan kerja papanya yang berada di rumah.
"Bisakah kamu pulang ?" Pinta Serkan pada Saskara, putranya yang tak lain adalah kakak kembar dari Shanika.
"Apa yang terjadi pada Nika ?" Tanya Kara dengan tenang, jika Nika sangat mudah terpancing emosi berbanding terbalik dengan Kara yang selalu tenang.
"Satria ingin mengundurkan diri. Papa belum menemukan calon kandidat lain untuk menggantikannya !" Serkan menaruh majalah yang dibacanya dan beralih menatap Saskara yang terlihat persis seperti dirinya dan sang kakek sewaktu muda.
"Papa bukan belum menemukan, atau dari awal Papa memang tidak ingin posisi Satria tergantikan oleh orang lain ?!" ucap Kara menyindir
"Haha.. kamu sudah dewasa rupanya, bisa dengan mudahnya menebak pikiran Papa !" Serkan malah tertawa mendengar ucapan putranya itu
"Kenapa tidak Papa satukan saja mereka ?!" Kara bicara santai dengan tangan menyusuri beberapa buku koleksi Serkan
"Itulah inti permasalahnnya. Satria mengundurkan diri karena akan menikah dengan wanita pilihan ibunya di kampung !" ucapan Serkan berhasil mengalihkan Kara yang mulai membaca salah satu buku di tangannya.
"Jadi pesona Nika kalah dengan seorang gadis kampung ?"
"SASKARA !" Serkan terpancing emosi oleh ucapan putranya
" Jaga ucapanmu ! Tak masalah dengan sikap angkuh dan dinginmu, tapi jangan pernah menghina atau mengejek seseorang apalagi menyangkut status sosialnya !" Kara menegakkan tubuhnya, dia tahu kalau sang papa sudah menaikkan nada bicara berarti ada yang salah dari ucapannya
"Maaf, Pah !" Kara menunduk, menyesali perkataannya barusan
"Apa kamu lupa Moma dan Mama berasal dari mana ?! Apa kamu pernah mendengar Papa dan Popa mempermasalahkan atau membahas tentang itu ?!"
"Iya Pah, Kara minta maaf !" Kara merutuki cara bicaranya yang asal
"Sudahlah.. Sekarang bantu Papa bicara dengan Nika, untuk urusan Satria biar Papa yang tangani !" Serkan tahu pasti ada hal lain yang disembunyikan Satria selain rencana pernikahaannya
"Jangan terlalu acuh dengan Adikmu !"
—-oOo—-
Ceklek...
Pintu kamar berwarna hijau tosca itu terbuka, pilihan warna yang cukup mencolok untuk sebuah pintu kamar.
Gadis dengan rambut berwarna coklat tua itu terlihat sedang sibuk dengan ponselnya.
"Ada apa ?" Tanya gadis itu dingin
"Setelah lama ga ketemu, apa gitu cara lo nyapa Kakak ?" Tanya Kara santai dan duduk di atas tempat tidur Nika
"Kakak ?! Gue bahkan lupa kalau punya Kakak !" Ucap Nika sarkas
"Terserah lo mau nganggep gue Kakak atau bukan, selisih kita lahir cuma 10 menit. Tapi yang jelas jaga sopan santun lo sama gue !" Kara dengan perkataannya yang pedas, dan Nika dengan emosinya yang meledak-ledak.
"Apa Papa dan Mama yang ngajarin lo gini ?"
"KAKAK !! Mereka orang tua terbaik yang gue punya, jaga omogan lo ! Kakak udah berubah !!"
Kara tersenyum, meski sekarang mereka sudah sama-sama beranjak dewasa. Tapi di mata Kara saat ini, Nika tetaplah adik kecil yang haus akan perhatian.
"Maafkan Kakak !" ucap Kara tulus menatap Nika yang memalingkan wajahnya
![](https://img.wattpad.com/cover/355278817-288-k751297.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GIVE LOVE
Romance[ Cerita Dewasa ] Kisah kedua saudara kembar yang sedang mempertanyakan, apa itu cinta ? Nika gadis manja yang selalu sial dalam kisah cintanya, tak menyadari kalau sebenarnya selama ini ada cinta tulus yang selalu berada di dekatnya. Sedangkan, Kar...