Sebuah Janji

83 11 0
                                    

"Ibu..." Satria sedikit berlari menyambut kedatangan ibunya beserta Jeno dan Galen

"Satria..." Bu Endang memeluk putra kesayangannya itu karena sudah lama tidak bertemu

Nika hanya berdiri diam di antara kedua orang tuanya, jujur dia bingung harus bagaimana menyambut calon Ibu Mertuanya itu.

"Selamat datang Ibu.." Kira menyambut baik kedatangan calon besannya

"Nyonya..." Bu Endang melepas pelukannya pada Satria dan beralih menatap Kira

"Jangan panggil nyonya, cukup panggil saya Kira saja Bu, sebentar lagi kan kita akan menjadi besan" ucap Kira menarik tangan Bu Endang untuk bersalaman

"Jangan begitu Nyonya, saya merasa kurang sopan" Bu Endang benar-benar tidak nyaman dengan perlakuan Kira

"Baiklah senyamannya Ibu saja. Mari kita masuk !" Kira terus menggandeng Bu Endang dan itu membuat Satria tersenyum

"Perkenalkan, ini suami Saya. Dan ini putri Saya, calon menantu Ibu.." Serkan lebih memilih menundukan kepalanya dari pada berjabat tangan, pria tua itu selalu menjaga perasaan istrinya untuk tidak saling bersentuhan dengan lawan jenis

"Halo.. Bu !" Nika dengan ragu mengangkat satu tangannya untuk menyapa calon mertuanya

"Nika, beri salam yang hormat !" Tegur Kira tegas

"Saya Nika Bu, Shanika Putri Nugraha !" akhirnya Nika memperkenalkan diri secara sopan dengan mencium punggung tangan kanan Bu Endang.

"Nama yang cantik, seperti orangnya.." puji Bu Endang tulus, bagaimana mungkin putranya yang hanya pria kampung berjodoh dengan wanita yang cantik dan rupawan bak putri ini

"Tolong dia jangan dipuji, nanti kepalanya membesar !!" Tiba-tiba sebuah suara yang baru memasuki rumah membuat Nika kesal

"Siapa ?!" Tanya Serkan dengan datar menatap putranya itu menggendong seorang gadis

"Calon mantu, Om !" jawab Jeno dengan asal

"Apa ?!" Kali ini Kira yang terkejut

"Kara antar gadis ini dulu, setelah itu baru Kara menampar seseorang !!" Jawab Kara acuh mengabaikan tatapan bingung dan penuh tanya kedua orang tuanya

"Om.. Jeno pamit pulang ya, Mami cari !" Jeno yang takut Kara serius dengan perkataannya langsung pamit pulang

"Huuu... Dasar anak Mami !!" Ucapan Nika yang keras itu mendapat tatapan aneh dari Bu Endang

"Nika !" tegur Kira yang tidak enak pada ibunya Satria

"Ups ! Sorry.."

—-oOo—-

"Jadi... Nama kamu siapa ?!" Tanya Serkan menatap gadis yang beberapa jam lalu dibawa pulang oleh putranya.

Semua orang sudah berkumpul di meja makan untuk menikmati makan malam yang dimasak sendiri oleh Kira, sang nyonya di rumah besar itu.

"Na-ma.. s-sa-ya.." gadis itu susah payah untuk mengucapkan namanya sendiri karena semua mata kini tertuju padanya

"Tidak usah takut, ayo sayang siapa nama kamu ?!" Kira menyentuh lembut tangan gadis itu

"Nama saya Nareswari Kaluna, Bu !" semuanya mengangguk, akhirnya gadis yang ternyata terlihat manis setelah mandi dan berpakaian rapi itu menyebutkan namanya

"Nama yang sangat kampungan !" ucapan Kara mengalihkan semua tatapan padanya

Pletak...

"Auwwhh !!" ringis Kara ketika keningnya dipukul pelan oleh Kira

GIVE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang