" Alora, ini novel lo, " kata gadis itu dengan memberikan sebuah novel gadis yang bernama Alora itu." Lho, lo cepet banget selesai membacanya padahal gue baru selesai tiga hari, itupun siang-malam tak henti-henti, " kata Alora heran.
" Heh, itulah kehebatan yang mulia Theressa ini ! " Ucapnya sambil merentangkan tangan bangga.
" Seriusan? " Tanya Alora polos.
" Ya engga lah, gue baca cuma sampai halaman sepuluh. Novelnya bukan tipe gue banget, " kata Theressa dengan tatapan yang agak geli pada novel itu.
" Lah kok..." Alora menatap temannya dan buku itu secara bergantian dengan heran.
" Ya, gue ga suka baca yang gituan. Gue ngaku dulu gue suka banget cerita yang kek gituan. Mungkin karena gue udah dewasa kali ya, cerita kayak gitu terasa cringe aja gitu, " ucap Theressa. Gadis itu mengangkat bahunya.
" Ya Udah, tapi asal lo tau..." Ujar Alora dengan nada misterius.
" Apa? " Tanya Theressa dan menarik kursinya semakin dekat dengan Alora.
" Novel itu.......sesuai dugaan lo, klise. "
Theressa menatap malas pada gadis yang disampingnya yang sedang cekikikan. Mempertengkaran hal kecil rasanya sudah tidak cocok bagi mereka, jadi Theressa lebih memilih untuk diam.
Theressa termenung dan menghela nafas, lalu gadis itu berkata, " sebenernya Ra, cerita itu memang engga masuk akal bagi kita yang sudah sangat matang. "
" Maksud lo ? "
" Gini ya, seharusnya kita ini harus giat mencari calon suami yang tepat bukan terus membaca novel-novel percintaan, bermain, dan terus mengidamkan karakter yang engga ada di dunia nyata. "
" Tumben banget lo bicara kek gitu? " Tanya Alora mengejek. Alora sangat tau bahwa sahabat nya ini sangat anti menikah sebelum menjadi rich Aunty.
" Udah insaf lo dari cita-cita lo? " Tanya Alora sekali lagi.
" Bukannya nyerah ra, tapi gue ga bisa lagi tuk menolak suruhan ibu sama ayah untuk menikah. Lo tau kan, udah berapa tahun gue berusaha dan terus bekerja keras, hasilnya tetap sama, " kata Theressa lesu.
" Ohh, gue kira lo iri sama gue yang mau nikah minggu depan, " ejek Alora sambil mengelus-elus cincin tunangan yang terpasang indah di tangannya.
" Ya engga lah, Echa ini sedang mencoba berbakti sama ibu dan ayah, " kata Theressa sambil meletakkan tangannya di dada.
Alora menggeleng melihat perilaku sahabatnya itu, tatapan iba terlintas di matanya. Alora tau Theressa punya impian yang sangat besar, tapi bagaimana pun menikah juga untuk masa depannya daripada terlanjur menjadi perawan tua dan tak memiliki anak.
Theressa melihat jam lalu bangkit dari kursinya, " eh gue duluan ya "
" Lo mau kemana? "
" Kencan buta. "
Tanpa membuat Alora punya kesempatan bertanya, Theressa pergi dari sana dengan secepat kilat.
Siapa sangka, usahanya melarikan diri dari temannya juga menjadi pelarian dirinya dari dunia ini.
Pada saat gadis itu lari, ada juga truk besar yang mengalami rem blong meluncur ke arahnya.
Mata Theressa menjadi sakit silau karena lampu truk itu yang menyebabkan ia tidak bisa lagi melarikan diri, lalu rasa sakit yang luar biasa yang tidak bisa dideskripsikan ia rasakan, hingga ia kehilangan kesadarannya.
*****
Setelah beberapa lama Theressa akhirnya selamat dari kematiannya. Gadis itu membuka matanya perlahan, lalu mengedipkan matanya berulang kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk ke matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Trapped In A Cliche Story
Aléatoire"Klise banget!!!" "Widih....17 tahun tapi udah punya bisnis mendunia." "Ini mah menormalisasi perselingkuhan namanya!" "Ini juga, antagonisnya bodoh banget. Udah tau diselingkuhin gak sadar-sadar juga, hadeuh..." Me-roasting setiap novel yang tid...