"Selamat pagi kak."
"Hai Charilyn......"
"Halo buk sekretaris," Charilyn tersenyum ramah sambil melambaikan tangan untuk membalas sapaan yang dilontarkan untuknya.
Sekarang, sudah mulai jarang terdengar cacian dan hinaan yang dilontarkan untuk Charilyn. Pasalnya gadis itu lama kelamaan beranjak menjadi sosok penting yang berpengaruh di lingkungan Glorious High School. Walaupun masih ada rumor yang memang sudah lama tersebar mengenai dirinya, tapi beruntungnya itu menjadi tolak ukur bagi masyarakat sekolah mengenai perubahan charilyn menjadi pribadi yang lebih baik.
"Sikonnya buat gue nostalgia sama kehidupan dulu," pikir Charilyn.
Tiba-tiba dari belakang ada yang mengejutkan Charilyn dengan menepuk pundaknya sedikit keras, "Good morning, Lilyn!"
"Apaan sih! Ngagetin orang sembarangan. Ga liat lo, bawaan gue banyak nih!" Charilyn ngomel-ngomel karena hampir saja ia menjatuhkan semua barang bawaannya karna terkejut.
Arabella membulatkan mulutnya membentuk huruf "O" melihat barang bawaan Charilyn, "kayaknya lo kesusahan deh..."
"Bukan kayaknya lagi, emang kesusahan gue-nya! Lo mau nolongin?" Tanya Charilyn ketus tapi terselip harapan di dalamnya.
"Lo pasti berharap banget ya gue tolongin, tapi sorry yee... gue suka liat lo kesusahan kayak gini wkwkwkwk," Arabella tertawa terbahak-bahak, sedangkan Charilyn semakin kesal.
Charilyn berpikir, mulai dari tadi malam hingga sekarang, selalu saja ada hal yang membuatnya kesal. Berawal dari Altezza yang mendesak laporan, tadi pagi Rafael yang tidak sengaja menyenggol gelas yang isi tumpahan airnya mengalir ke dirinya, tadi di gerbang ia yang tidak sengaja menginjak sesuatu yang bau alias t*i, ditambah semua laporan yang dibawanya hampir jatuh gara-gara Arabella yang mengejutkannya.
Arabella yang ditatap sinis Charilyn tetap merasa tidak bersalah, malah semakin tertawa geli. Charilyn menghela nafas lalu menendang tulang kering Arabella secara tiba-tiba supaya si empu tidak sempat menghindar. Alhasil sekarang si korban merasa kesakitan dan si pelaku melarikan diri dengan perasaan puas saat meninggalkan si korban.
Setibanya di pintu Sekre OSIS, Charilyn mengetuk pintu menggunakan kaki nya lalu setelahnya membelakangi pintu dan akan mendorong pintu dengan punggungnya. Tepat saat punggung gadis itu sudah tertumpu ke pintu di sisi dalam juga ada yang membuka pintu yang berhasil membuat Charilyn jatuh. Orang yang membukakan pintu tak lain adalah sang Ketua OSIS Altezza. Altezza yang kaget melihat Charilyn hampir jatuh bukan menangkapnya ala-ala pangeran yang menyelamatkan putri malah reflek menghindar.
"Badan gue sakit semua nj*r," batin Charilyn.
"Untung ini gapapa," ucap Altezza mengecek satu persatu laporan dan berkas-berkas yang dibawa Charilyn tadi.
"Gue nostalgia lagi saat kehidupan gue masih sebagai budak korporat," Batin Charilyn menangis.
"Al, are you not asking me, am I okey?" Sindir Charilyn dengan ketus.
Selesai dengan berkas-berkas itu, barulah Altezza berkata, "eh lo gapapa kan Cha?"
Gadis itu tidak menjawab pertanyaan laki-laki di hadapannya ini. Altezza segera membantu Charilyn berdiri dari rebahannya. Charilyn meregangkan badannya lalu merapikan penampilannya, "itu udah selesai semua, gue pergi ya!"
"Iyaa, makasih."
"Gitu doang?" Tanya Charilyn heran, sesaat terbesit ide jahil di dalam otak encernya ini.
"Terus gue harus gimana?" Jawab Altezza santai.
"Gini ya, kan gue tadi jatoh karna lo. Sebagai permintaan maaf, minimal ajakin lah gue nge-date gitu(?)" inilah tekad baru Charilyn, mencari pacar yang tampan dan rupawan yang tidak sempat dilakukannya saat kehidupan sebelumnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
I Trapped In A Cliche Story
De Todo"Klise banget!!!" "Widih....17 tahun tapi udah punya bisnis mendunia." "Ini mah menormalisasi perselingkuhan namanya!" "Ini juga, antagonisnya bodoh banget. Udah tau diselingkuhin gak sadar-sadar juga, hadeuh..." Me-roasting setiap novel yang tid...