CHAPTER XVI : Wildest Dreams (1)

379 40 3
                                    

"Kita harus menyelidiki ini, Harry! Aku yakin surat ini punya maksud tersendiri. Tidak mungkin Katie menulisnya begitu saja..."

Harry merebut secarik kertas yang aku genggam dan merobeknya—tepat di depan wajahku. "Lupakan tentang surat ini! Memangnya itu akan membuat Katie kembali, huh?" ucapnya dingin dan aku tidak tahu kenapa Harry menjadi sebegitu menyebalkan sekarang. Jika seseorang dicurigai bersangkutan dengan kematian Katie, kenapa dia tidak mau repot-repot mencari tahu? Oh! Ataukah dia tahu kalau Ashley penyebab dari semua ini? Dan alasan kenapa Harry tidak mau mengurusi hal itu karena...well, Harry selalu berkata ia tidak mau berurusan dengan wanita itu lagi bukan?

"Aku yakin semua ini ulah Ashley!" tuduhku. Aku sangat yakin karena pertama: Katie pernah mencoba mengancam Ashley dan kedua: Ashley pasti senang jika hidup Harry semakin berantakan. Tapi kenapa Ashley? Apakah Katie kembali menemui Ashley lagi? Tuhan kepalaku mau meledak memikirkannya.

Sorot mata Harry tajam ke arahku dan seketika aku kehilangan keberanianku untuk balik menatapnya. Seakan mendengar nama Ashley adalah hal yang bisa membuatnya marah. Mencoba mengumpulkan keberanianku, aku kembali bicara. "Kita harus mencari tahu, Harry! Kalau Ashley ada hubungannya dengan kematian Katie, maka itu bisa menjadi alasan kita menghentikannya."

"Hentikan, Taylor!" sentak Harry. "Katie sudah pergi, tidak ada gunanya melakukan apapun." Ucapnya pesimis. Aku benci sikap Harry yang pesimis seperti ini.

"Baiklah!" aku balas menyentaknya. "Kalau kau tidak mau mencari tahu, aku akan melakukannya sendiri. Selamat tinggal!" ucapku tegas lalu bergegas melewati pintu keluar. Hari sudah menjelang malam saat aku berada di luar gedung. Aku memutuskan untuk pulang dan memikirkan hal apa yang bisa aku lakukan untuk menyelesaikan masalah ini.

***

Semalaman kepalaku tidak hentinya memikirkan tentang surat Katie. Aku tahu aku harus melakukan sesuatu tentang itu, tapi apa? Walaupun aku menuduh Ashley berada di balik semua ini, tapi tentu saja aku tidak bisa tiba-tiba datang padanya dan menuduhkan semuanya. Aku tidak punya bukti apapun dan yang terutama adalah...aku tidak mau bertemu wanita itu lagi. Lalu batinku bertanya-tanya bagaimana caranya aku bisa mengungkap masalah ini jika aku tidak mau bertemu Ashley? Kurasa mau tidak mau, aku harus berurusan dengannya.

Kenapa wanita itu tidak bisa meninggalkan Harry sendiri? Kenapa juga dia terus merusak hidup Harry? Apakah ada caraku untuk menghentikan semua kegilaannya? Semua orang pasti punya kelemahan, bukan? Berpikir, Taylor, apa kelemahan Ashley? Kelemahannya adalah...hubungannya dengan Harry. Aha! Aku seharusnya menyadari itu.

Kalau hubungannya dengan Harry selama ini adalah sebuah rahasia, maka aku bisa memanfaatkannya. Aku yakin Harry tidak akan setuju dengan ideku ini tapi aku tidak peduli. Toh aku juga sendiri dalam hal ini semenjak Harry tidak menunjukan rasa pedulinya sama sekali pada Katie.

Oke, yang aku harus lakukan adalah menghubungi William Kingston. Aku bertanya-tanya apa reaksi pengusaha itu kala mendengar perbuatan istrinya di belakangnya? Kuharap ini akan berakhir bagus.

***

Aku tidak mungkin bertemu William Kingston dan mengatakan kalau istrinya berselingkuh tanpa membawa bukti apapun. Jadi aku bertanya pada Karl apa yang bisa dia lakukan untuk membantuku. Tentu saja aku tidak menceritakan kenapa aku tiba-tiba ingin melakukan penyadapan atau meretas ponsel milik Ashley Kingston. Well, aku tidak berbohong juga saat mengatakan kalau aku ingin tahu siapa murid Columbia yang dekat dengannya. Aku beralasan ada hadiah besar yang ditawarkan sekelompok tukang gosip dari Columbia kalau aku mengetahui siapa pria misterius itu dan Karl setuju membantuku meski ia merasa heran dengan alasanku. Setidaknya setelah itu ia tidak lagi banyak bicara.

Stuck in Circle | haylor ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang