•
•
•Rega bersandar, tangannya ia gunakan untuk bertumpuh di dinding. Dengan arah pandang tertuju pada Tania. Tania berbalik menatap Rega dengan ragu meski tenggorokan Tania tercekat, ia berdehem pelan sebelum memulai pembicaraan pada laki-laki di depannya.
Tania melangkah dengan ragu-ragu dan mengeluarkan sebungkus cokelat dari dalam tasnya, seraya menyodorkan pada laki-laki itu."Buat lo."
Laki-laki itu menyeryit bingung, menatap Tania seraya mendekati gadis itu dengan alis yang berkerut tak paham."Dari siapa?"Tania melihat ke arah Rega dan kini mulai menjawab pertanyaan dari laki-laki itu dengan ragu.
Gadis itu menatap laki-laki jakung di depannya. Tidak mungkin Rega mengira bahwa cokelat itu pemberian dari Tania langsung. Apalagi melihat gelagat laki-laki itu mata tajamnya tertuju kepadanya dan meminta penjelasan lebih.
Namun jika bukan karena Eleanor, Tania tidak mau melakukan hal gila itu. Tania sudah menolak. Namun, Eleanor tetap bersikukuh dan membawah Tania ke situasi sulit.
"Itu dari Eleanor. Eleanor titipin itu ke gue." Jawab Tania dengan cepat.
Wajah yang semula dingin kini berubah menjadi datar."Gue gak suka cokelat."
Tania menatap Rega dengan dahi yang berkerut sedetik kemudian, Tania meraih cokelat itu dari tangan Rega dan beralih menarik tangan Rega lalu memberikan cokelat itu pada Rega.
"T-tapi Ga itu dari Eleanor. Seengaknya lo ngehargain pemerian orang lain.
Rega mengetikkan sesuatu di ponselnya dan beralih menatap Tania di depannya. Dia tahu Eleanor-gadis itu kerap kali memberikan sesuatu untuknya. Bagi Rega, Eleanor seperti gadis pada umumnya selalu mengusik ketenangannya entah mengapa Eleanor tidak jera akan perlakuan Rega padanya yang kasar.
"Enggak!!!"
"Gue gak suka makan yang manis-manis."
"T--tapi itu," Kata Tania masih berusaha membuat laki-laki itu untuk tidak menolak.
Rega menatap tajam ke arah Tania. Ia tidak suka seseorang memaksanya untuk sesutu yang ia tidak sukai, matanya menatap wajah Tania dengan tatapan tertuju pada gadis itu laki-laki itu tidak lepas menatap objek di depannya.
"Gue gak suka makanan sampah kayak gitu."Jawabannya dengan penekanan di akhir kalimatnya.
Tania tercengang."Ini sehat kok. Gue yakin lo gak akan sakit perut."
Rega tidak mengatakan apapun dan laki-laki itu beralih meraih cokelat itu di tangan Tania, dan menaruh cokelat itu di saku celananya.
Keduanya melangkah menuju kelas, di perjalanan Tania dan Rega hanya diam. Tania acuh tak acuh dan memilih mempercepat langkahnya.
Di dalam kelas Tania mengikuti pelajaran terakhir dengan tenang. Matanya fokus menatap guru di depannya sampai tiga jam ke depan. Sampai pelajaran sudah benar-benar berakhir. Ia mengemas buku dan penanya menaruh ke dalam tas.
"Tan, lo mau langsung balik?" Tanya Zea yang melihat Tania sudah mengemas buku dan penanya."Heem."Tania mengangguk pelan sebagai jawaban.
Zea tersenyum tipis."Tan, gue mau ngomong. Gak penting-penting amat. Lo ada hubungan apa sama Rega. Kayaknya kalian dekat banget akhir-akhir ini. Apalagi Rega perlakuan ke lo itu beda, Tan."
![](https://img.wattpad.com/cover/346057131-288-k87623.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rega Argantara
Romance(MASIH ON GOING DI WATTPAD) Tania Anveronicca, siswi pindahan dari bandung. Kepindahan Tania di Sekolah Internasional High School mengundang atensi dari Rega Argantara. Cowok famous di sekolah elite itu. Rega Argantara cowok dingin dan di segani d...