Karina
Di kelas, konsentrasi Karina buyar karena Winter nggak masuk hari ini. Dia memikirkan tentang perbuatannya kemarin.
Karina menyibukan diri dengan aktif bertanya dan menjawab pertanyaan guru. Tapi saat dia terdiam, hatinya kembali mencemaskan Winter yang absen.
Setelah itu, jam istirahat tiba.
"Kamu benar-benar nggak tahu mereka?" Giselle memastikan.
"Nggak. Selle, aku cuma tahu suara sama rambutnya saja." Karina mengakui.
"Aku nyerah deh." kata Ningning, "Mustahil mencari seseorang cuma dari suara dan rambutnya saja."
Karina memperhatikan orang yang barusan lewat, dia berbelok ke kelas dua belas C. Siswi itu sempat berkontak mata dengan Karina tapi langsung membuang pandang.
"Itu dia," Karina memberitahu keduanya, "Dia salah satu yang ada di sana waktu itu tapi bukan yang memprovokasi."
"Dih- kok cepet ketemu. Jangan sampai salah labrak." ujar Ningning.
Karina menatap keduanya, "Beneran, bentuk rambutnya persis kepang dua kaya tadi."
Mereka menuju ke kelas dua belas C dan langsung jadi pusat perhatian. Sangat jarang murid kelas unggul berkunjung ke kelas regular. Terlebih ada sang dewi sekolah, Karina.
Satu-satunya gadis imut berkepang sedang duduk di bangkunya, melirik cemas kearah Karina.
"Ada perlu apa?" tanya si gadis kepang saat Karina menatap lurus-lurus kepadanya.
"Kamu tahu siapa yang memfitnah keluargaku kemarin di perpustakaan?" Karina langsung menekan.
Giselle menarik Karina mundur dan bertanya lebih sopan, "Kalau kamu pernah dengar berita itu semuanya nggak benar, itu fitnah seseorang yang nggak suka sama keluarga Karina. Kalau boleh tahu siapa yang mengungkit hoax itu lagi?"
"Choi Jisu." jawabnya.
"Dia di kelas mana?" tanya Giselle.
"Aku cuma baca dari name tag-nya, kami baru bertemu di perpustakaan."
"Oke makasih, eh namaku Giselle, kalau namamu?" Giselle mengulurkan tangan.
"Yuna." suara gadis itu melunak dengan keramahan Giselle.
"Oke makasih, Yuna." timpal Ningning langsung mengambil tangan Giselle menggandengnya keluar kelas dan di ikuti Karina.
Nggak butuh waktu lama mereka langsung menemukan Choi Jisu di kelas dua belas A. Mereka mencarinya dari pengumuman ranking paralel.
Tapi Karina sadar kalau orang ini bukan Choi Jisu yang kemarin dilihatnya di perpustakaan, tinggi badan, warna rambut, dan suara, semuanya berbeda.
Karina memajukan wajahnya, "Bagaimana bisa ada dua Choi Jisu di sekolah? Katakan yang sebenarnya atau aku terpaksa melaporkanmu melakukan pencemaran nama baik keluargaku."
Choi Jisu mendelik takut, "Begini, kemarin sabtu temanku dari Saeroyi High School meminjam seragamku dan ..." dia berhenti karena tahu tindakannya melanggar hukum.
"Dia menyusup ke sekolah?" tebak Ningning.
"Siapa dia? Aku janji nggak akan melibatkanmu." ucap Karina.
"Yoon Yeji." ujar Choi Jisu tegang.
Masih beberapa jam sebelum pulang sekolah. Karina memberi makan Jiminyong sendirian, dia nggak perlu meminjam punggung Giselle buat sekarang karena Winter absen, jadi dia melaporkan seadanya pada bu Chaeng.
KAMU SEDANG MEMBACA
School Pawrents: (Jiminjeong/Winrina slice of life story)
FanfictionWinter si "nol derajat celcius" murid transfer kelas dua belas, harus duduk sebangku dengan Karina si "kesabaran setipis tisu", membuat sekolah yang monoton dan kaku jadi heboh karena ulah mereka. Wali kelas bertanggung jawab mendamaikan keduanya...