Suara dering yang berasal dari handphone milik Hendra memecahkan Lamunan nya beberapa menit lalu setelah ia membantu membajak sawah milik ayah nya yang di tinggal sebentar oleh beliau untuk mengambil barang tertinggal di rumah.
"Assalamu'alaikum,ada apa bu?"
"Wa'alaikumsalam,cepat pulang nak!bapak kamu...." Terdengar suara isak tangis di seberang sana.
"Bapak kenapa bu!?"sontak Hendra.
" Bapak mu kecelakaan nak"
Seketika handphone hendra lepas dari genggaman nya,segera ia memasukan kembali ke dalam kantong celana nya dan bergegas pulang menuju rumah menggunakan sepeda ontel milik nya.
10 menit akhirnya ia sampai didepan rumah dan ia dapati ayahnya tengah di bawa para warga masuk ke dalam ambulance serta ibu yang ada di dalam nya.
Tanpa pikir panjang Hendra ikut masuk kedalam ambulance dan seketika langsung melesat cepat menuju rumah sakit terdekat.
"Bapak kenapa bu?" Hendra masih tak mengerti apa yang terjadi kepada ayah nya, dengan berat hati ibu menjelaskan bahwa ayahnya baru saja terpeleset dan jatuh di lantai kamar mandi dengan kepala yang mendarat pertama di lantai menyebabkan pendarahan yang lumayan hebat,tapi untung ibu mendengar suara jatuh di kamar mandi dan tanpa pikir panjang menelfon ambulance.
Mereka tiba di rumah sakit Bukit Pangeran,ayah Hendra langsung di bawa menuju ruang UGD sementara Hendra dan ibu beserta warga yang menemani terpaksa menunggu di luar ruangan.
Satu setengah jam lebih dokter yang mengurus ayah Hendra keluar dari ruang UGD.
Ibu yang sebelumnya tak dapat duduk dengan tenang melihat dokter tersebut membuat nya langsung menghampiri sang dokter,bertanya tentang kondisi ayah.
Dokter itu menghembuskan nafas berat sebelum menjawab pertanyaan ibu.
"Suami ibu mengalami pendarahan di bagian otak yang cukup parah jadi kami terpaksa melakukan operasi pada suami ibu,nanti ibu bisa isi administrasi nya dan tanda tangan ibu kalau setuju buat di operasi"
"Apa enggak ada cara lain selain operasi dok? "Tukas Hendra.
"Sayang nya pendarahan yang di alami sangat hebat jadi saya nggak berani ngambil resiko selain di operasi" Jelas sang dokter membuat mereka tiada pilihan lain selain menjalani operasi.
"Jadi saya harap ibu bisa dengan segera membayar biaya administrasi nya agar kami bisa segera melakukan operasi" Kata-kata terakhir sang dokter sebelum akhirnya pergi menyisakan secuil harapan pada mereka.
☕
Malam hari nya ibu dan Hendra berada di rumah dan membicarakan masalah uang pembayaran rumah sakit dan operasi yang akan ayah nya lakukan, sementara ayah hendra sedang di jaga di rumah sakit dengan pak maulana, sahabat dekat nya ayah hendra.
Ibu pun menemukan orang yang bisa mem
berikan mereka pinjaman uang, namun hendra menolak keras dengan orang yang ibu ajukan, membuat mereka berdua mulai berdebat karena nya."Bu lebih baik jangan, mending kita cari orang lain dari pada harus minta tolong ke juned" Hendra menolak keras.
"Enggak ada orang lain yang sekaya dan mau menjamin uang nya kaya bos juned" Ibu membalas.
"Iya bu... Tapi ibu tau kan kerjaan juned apa? Dan resiko kalo kita tidak bayar hutang ke dia sesuai batas uang di beri? Yang kita pinjam ratusan juta bu, ratusan." Hendra tetap bersikeras menantang argumen sang ibu.
"Terus gimana cara nya agar kita dapat uang buat bayar operasi bapak hen? Kita perlu uang secepat nya buat operasi bapak kamu, anak baru lulusan SMA kaya kamu enggak bisa menghasilkan uang banyak dalam waktu dekat hendra..." Ibu balik menyerang teguh dengan pendirian nya, membuat hendra kalah telak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tanah Anak Rantau
RomanceHutang besar yang menimpa keluarga Hendra al azhar mengharuskannya untuk merantau menuju kota cakawala dan berkerja disana. Karna sifat nya yang suka membantu membuat nya disukai banyak orang,hingga sifat baik itu membuat satu persatu wanita mulai...