Malam begitu tenang mengiringi keindahan suasana rumah di malam hari, sayup-sayup terdengar suara jangkrik memecah keheningan malam, sesekali suara burung malam terbang penuh harapan. Udara terasa dingin menyegarkan. Langit cerah dihiasi bintang-bintang bertebaran menemani gagahnya raja malam yang bersinar terang menebar cahaya bersinar berkilauan. Nyamuk juga tidak mau kalah, terbang kesana dan kemari berhamburan mencari hamparan kulit untuk mengobati kehausan. Oh Tuhan betapa malam ini penuh dengan kebahagiaan, jiwa-jiwa yang kelelahan terlelap dalam tidur malam, sementara beberapa jiwa nampak terbangun, duduk mengadu kepada Tuhan pencipta seluruh alam. Terdiam dalam indahnya sebuah malam.
Di dalam ruangan kamar Li dalang, sesosok dua orang berada dalam pelukan di samping tempat tidur yang sama,dengan yang satu, ingin menjauh dan berjuang untuk lepas menekan erat memeluk nya,tidak lain adalah gu yanying. serta yang menekanya erat seolah olah tidak ingin melepaskan nya sama sekali dengan sosok keindahan duniawi yang berada dalam pelukan nya dia adalah qian renshu sendiri.
Dengan bagian paling sensitif wanita itu diserang, gu yanying, yang telah kehilangan akal sehatnya karena api keinginan menjadi sedikit terjaga. Wajahnya menjadi pucat saat merasakan postur intim mereka. Seperti kilat, dia berpisah dengan qian renshu, mengatupkan gigi peraknya dan berbisik dengan susah payah, "penghianat!!, kamu … jika kamu berani melakukan hal itu padaku, aku akan membunuhmu ketika aku memulihkan kekuatanku di masa depan!"
Suara gu yanying membawa sedikit mati rasa karena nyala api keinginan membara dalam dirinya, tetapi kata-kata yang serius membawa sedikit suara tangisan.
Seperti palu yang berat, kata-kata gu yanying dengan keras menghantam kepala Li dalang. Merasa bahwa tangannya benar-benar memegang tempat pribadi, wajah Li dalang berubah merah terang.
Ketika Li dalang ingin menekan api keinginan dalam dirinya, akan tetapi itu malah membuat nya semakin tidak terkendali!kesadaran gu yanying sekali lagi ditaklukkan oleh api keinginan.ini adalah pertama kali nya gu yanying berhubungan intim dengan seseorang,Dengan Lengan Li dalang memeluk pinggang gu yanying dengan erat saat berulang kali mengusap dada nya.
Saat kesadarannya akan memudar,
bagaimanapun, mata yang jernih dengan kedinginan,kemarahan dari mata indah gu yanying. Sebuah suara tidak jelas keluar dari bibir merahnya "penghianat!!. Jika aku kehilangan tubuhku karena kamu, pertama-tama aku akan membunuhmu dengan tangan ku sendiri!!!"Kecantikan yang mempesona mengatupkan gigi peraknya dan berbicara dengan suara dingin.Kecantikan yang menyihir itu benar-benar mengancam Li dalang dengan kejam!. Wajah cantiknya yang dingin dan glamor dipenuhi dengan embun beku. Matanya dipenuhi dengan niat membunuh. Dari sikapnya, sepertinya dia memiliki perseteruan dengan mantan yang benar-benar tidak dapat didamaikan
Li dalang hanya menghela nafas berat dihatinya saat melihat gurunya menjadi jauh lebih marah dari sebelumnya. Dia menyeka keringat di dahinya dan tersenyum pahit di dalam hatinya. "Sial. Apa yang terjadi? Dia benar-benar dalam kekeruhannya mengambil wanita ini…"
"Lalu jika aku melepaskan mu guru! aku lah yang akan kehilangan tubuhku!"uap Li dalang dengan berani membalas kata katanya!
Sebenarnya Li dalang tidak akan pernah berani mengatakan kata melawan pada guru nya,seperti itu.terhadap guru nya yang sedikit temperamental bahkan jika dia menggandakan keberaniannya. Namun, pada saat ini, pikirannya dikuasai keinginan untuk hidup benar-benar melupakan alasannya untuk merasa takut.
"Penghianat, jika kamu berani melakukan hal itu padaku, saya pasti akan merobek tubuhmu menjadi ribuan keping setelah kekuatanku pulih!"Bahkan pada saat ini, gu yanying yang sombong tidak menunjukkan kelembutan sedikit pun. Gigi peraknya terkatup sementara nadanya padat dan dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR MENJADI LEMBU IBLIS
FantasyWARNING!!21+ Deskripsi Sebelum kawan" mulai membaca, semua orang harus perlu menyadari fakta bahwa ini adalah pertama kalinya aku menulis adegan sedikit vulgar dan akan meningkat seiring saya menulis lebih banyak. Saya telah menghabiskan waktu berja...