Bab 5

1.3K 53 0
                                    


You Piss Me Off!!

You are the one girl..
And you know that it’s true..
I'm feeling younger..
Every time that I'm alone with you..

We were sitting in a parked car..
Stealing kisses in the front yard..
We got questions we should not ask but..

How would you fell, if I told you I love you?
It’s just something that I want to do..
I'll be talking my time, spending my life..
Falling deeper in love with you..
So tell me that you love me too..

Who do you feel- Ed Shareed

---

Nhai Pov

Saat ini ibu jariku mengetuk dengan ringan saat mendengarkan musik yang aku pasang di laptopku. Aku sedang duduk di depan meja belajarku dan menyenderkan tubuhku pada kursi.

Aku berada di dalam kamarku sendiri dan saat ini sudah hampir jam tujuh pagi. Ketika aku membuka pintu kamarku, aku segera membaringkan tubuhku dan berbaring seperti orang mati. 😅

Aku baru bangun jam tiga sore, jadi hari ini aku membolos kelas sore dan biasanya aku tidak pernah melakukan hal seperti ini.

Sekarang apa yang harus aku lakukan? Apakah aku harus terus mengintropeksi diriku sendiri seperti kemarin? 🤔

Bahkan sampai sekarang aku masih ingat tentang kejadian kemarin. 😞

Tetapi bukankah aku juga tidak merasakan hal itu merupakan hal yang buruk, aku bahkan sempat mandi berdua dengan Ai juga pagi itu.

“Arghh…”

Aku hanya bisa berteriak dengan keras dan menarik semua rambut di kepalaku saat ini saat aku kembali memikirkan kejadian kemari.

Apa aku harus menceritakan hal ini kepada temanku?

Aku memikirkan hal itu dan memikirkan apa yang harus aku lakukan saat ini.

Aku mulai menggerakan mouse laptopku untuk membuka Google. Aku mulai menggerakan tanganku untuk mengetik di keyboard dan mulai mencari tahu apa yang aku pikirkan dengan serius. Mataku mulai menyipit ketika aku mulai membaca artikel yang ada di depanku satu persatu dan melihat jawabannya juga satu persatu.

“Jika kamu mengagumi sesama jenis belum tentu kamu gay..”

Hmm…itu berarti jika aku mengatakan bahwa Ai tampan belum tentu aku menyukai pria. Baiklah selanjutnya.

“Jika kamu tidak sengaja berhubungan seks dengan sesama pria bukan juga kamu gay..”

Hmm.. begitu rupanya. Aku tidak sengaja berhubungan seks dengan Ai ketika aku mabuk berarti aku bukan gay.

“Transgender adalah seorang pria yang menganggap dirinya sebagai perempuan dan mengubah dirinya sebagai perempuan..”

Hmm.. 🙄 Apa transgender itu ya?

“Apakah aku ingin menjadi seorang wanita?”

Pertanyaan itu muncul ketika aku selesai membaca pertanyaan yang ketiga dan aku segera berhenti membacanya.

Aku kemudian meletakkan tanganku di depan dadaku yang rata dan membayangkan aku memiliki payudara perempuan yang menonjol. Aku mulai memikirkannya dan mulai mencari sesuatu di kamarku dengan terburu-buru. Aku mengambil tissu dan mencari kaos kaki di kamarku yang terlihat berantakan ini.

Lalu aku memasukkan kaos kaki yang sudah berisikan tissu itu ke dalam bajuku sendiri. Jika aku di tanya mengapa aku tahu bahwa bagaimana aku tahu hal seperti ini, itu karena aku sering melihat P'Sing yang tinggal di sebelah rumahku sering melakukan ini. 😅

Aku kemudian melihat pantulan diriku di cermin. Aku melihat diriku yang seorang pria berbadan tinggi dan berbahu lebar, tetapi sekarang memiliki payudara yang kecil dan aku berpikir aku tidak terlihat telalu buruk. 🙄

Saat aku memikirkan P'Sing, aku segera mencari ponselku. Aku menemukan ponselku ada di bawah selimut setelah aku menaruh selimutku di lantai. Aku duduk di atas tempat tidurku dan mencari kontak P'Sing dan segera meneleponnya. Aku memutuskan meneleponnya karena dia adalah orang yang bisa aku ajak bicara tentang masalah ini.

“Hello P'Sing..”

“Hello.. ada apa?”

“Apakah P'Sing ada di rumah? Aku ingin membicarakan sesuatu denganmu. Jika Phi ada di rumah maka aku akan pergi menemuimu sekarang juga..”

“Aku sedang tidak ada dirumah sekarang. Besok aku akan menemuimu dan kamu bisa menceritakan masalahmu itu..”

“Tetapi aku harus menceritakannya sekarang..”

“Tetapi aku tidak ada di rumah saat ini karena aku memiliki banyak perkerjaan akhir-akhir ini di klub..”

“Kalau begitu aku akan menemuimu di klub malam ini..”

“Baiklah sampai ketemu nanti malam..”

Percakapan aku dengan P'Sing sudah berakhir. Aku harus meminta pendapatnya tentang hal ini. Saat memikirkan hal itu, aku memutuskan untuk kembali berbaring di atas tempat tidurku.

Aku kembali memainkan ponselku dan jariku menyapu pesan yang belum aku baca. Teman-temanku bertanya mengapa aku tidak masuk kuliah saat ini. Aku membalas mereka karena aku masih merasa mabuk dan pusing saat ini.

Setelah itu aku melihat Intha mengirimkan stiker semoga cepat sembuh kepadaku. Tetapi tidak lama aku melihat pesan dari Aiyaret masuk. Aku segera membukanya.

Aiyaret

Aku membelikan kamu bubur dan di gantungkan di depan pintu apartemenmu. 

Aku tahu bahwa kamu belum makan dari pagi.

Jadi cepatlah makan atau bubur itu akan dingin.

Aku juga memasukkan bebek yang kamu lupakan di dalamnya.

Aku akan kembali.

Beristrahatlah..

Setelah membaca pesan dari Ai aku mengeluh mengapa aku membuka pesannya padahal tanganku sendiri yang membuka pesannya itu. 😅

Aku mulai  merasa jantungku berdebar kencang dan segera melompat dari tempat tidurku. Aku benar-benar tidak tahu harus membalas pesannya seperti apa.

Apakah aku harus mengucapkan terima kasih atau harus mengatakan mengemudilah dengan hati-hati? 🤔

Tetapi setelah memikirkannya, akhirnya aku tidak membalas pesannya.

Anehnya, kakiku segera bergerak ke arah pintu depan kamarku dan aku sedikit membukanya pelan, lalu mengulurkan kepalaku dan menengok ke kiri dan ke kanan dulu. Saat aku tidak melihat tidak ada orang maka aku membuka pintu kamarku dengan lebar-lebar.

“Hmm.. ini adalah bubur kesukaanku. Ada banyak telur di dalamnya dan hati serta tidak ada sayuran..” Kataku sambil mengeluarkan kantong bubur yang di gantung di depan gangang pintu kamarku.

Aku kemudian melihat ada Khun Ped di dalam kantong ini dan mengeluarkannya dari sana. Aku menghempitnya di ketiakku, aku menggunakan tanganku untuk mengambil note yang ada dan membacanya.

Makanlah dengan baik dan jangan lupa untuk meminum obatnya juga.

Aku kembali merogoh kantung itu dan menemukan obat antibiotics dan anti nyeri. Aku tidak merasa kesakitan jadi untuk apa aku memakan obat ini. 🙄

Saat aku melihat obat ini, aku kembali memikirkan kejadian semalam dan tubuhku yang banyak memiliki banyak goresan, suara-suara yang membuat aku merinding. Saat memikirkannya lagi, aku rasanya ingin menangis. 😞

Aku segera menutup pintu apartmentku lagi dengan membawa bubur ini masuk karena aku merasa lapar.

---

Ai Pov

Saat aku mendengar suara pintu kamar Nhai di tutup dengan keras, aku yang diam-diam berdiri di tempat yang gelap segera keluar.

Aku melihat gantungan kunci bebek yang tadi aku kembalikan ada di lantai. 😅

Aku kemudian berjalan mendekat dan menggambilnya. Pemiliknya membuangnya lagi. 😂

Aku kemudian memotret gantungan kunci bebek itu dan mengirimkan pesan pada Nhai.

Aiyaret

Aku sudah mengembalikan bebek ini padamu, tetapi kamu meninggalkannya lagi.

Aku akan mengambilnya dan menjadikan dia sandra sampai kamu siap untuk berbicara denganku lagi.

Chen Nhai

Kenapa kamu mengambilnya?

Kembalikan sekarang juga.

Letakkan Khun Ped di depan pintu dan aku akan keluar untuk mengambilnya.

“Aduh kenapa tiba-tiba sinyal di sini jelek dan batrei ponselku juga habis..” Kataku dan berbicara dengan keras.

Chen Nhai

Kamu benar-benar membuat aku kesal..

--

Night Club

Nhai Pov

“Ouh.. Hello Nhai..” Sapa bartender itu.

“Hello Phi..”

“Au.. Chen Nhai.. Kamu habis bertengkar dengan siapa? Mengapa kamu terlihat sangat lusuh seperti ini?”

Itu adalah perkaatan dari P'Sing pemilik klub malam ini dan merupakan tetanggaku saat dia melihat aku sudah ada di dalam Klubnya ini.

Yeah.. saat ini aku merasa bahwa bawah mataku memang menggelap dan rambutku sedikit acak-acakan. Pakaianku juga kusut seolah-olah aku memang terlihat lusuh dan tidak terurus. 😅

Aku yang merasa lelah menyandarkan punggungku ke kursi yang ada di dalam klub malam milik P'Sing ini. Klub ini belum di buka untuk melayani pelanggan karena belum jamnya.

“Phi, dadaku terasa kesal sehingga aku tidak bisa tidur. Lalu dimana P'Wiwi? Mengapa dia tidak terlihat disini? Biasanya aku selalu melihat dia ada disini. Apakah kamu takut klubmu akan bangkrut?”

“Rasanya aku sangat ingin menampar mulutmu itu. Aku tidak pernah berbohong. Oh ya, tadi bukanya kamu bilang dadamu sesak karena merasa kesal dan kamu juga berkata ada hal yang ingin kamu diskusikan padaku kan?”

“Ehm.. Phi Sing…”

“Diam dulu..”

“..”

“Kamu harus memangil aku Sweetie. Itu adalah panggilan untukku disini karena aku yang paling cantik disini. Coba ulangi lagi..”

“P’Sweetie, apakah kamu perlu cermin?”

“Kenapa memangnya? Hah? Hah? Kenapa kamu tidak memangil P'Wiwi dengan sebutan Werapon?”

“Oh.. Jangan marah Phi. Jika kamu marah makan kamu tidak terlihat cantik lagi..”

“P’Tee krub.. Bisakah kamu memberikan aku Bir karena tenggorokanku terasa kering sekarang?”

“Baiklah Nong..”

“Berikan dia Cola dicampurkan dengan air saja, Tee! Itu adalah hukuman karena dia sudah meremehkan kecantikan wajahku..”

Tetapi aku sudah mengenalnya sejak lama dan dia adalah orang yang baik bagiku.

“Oui.. P'Sweetie.. Maafkan Nhai na.. Aku benar-benar haus sekarang, bisakah kamu memberikan aku minuman sedikit saja?”

“Ehm.. Baiklah..”

“Ada apa dengan kamu sebenarnya?”

“Hm.. Begini, beberapa hari yang lalu aku mabuk, lalu tanpa sengaja aku tidur dengan temanku sendiri..”

“Ya ampun Chen Nhai! Kenapa kamu bisa melakukan hal itu? Apakah kamu tidak menggunakan kondom saat melakukannya? Tetapi tenang saja sekarang belum lewat dari 48 jam, dia masih bisa makan obat anti hamil..”

“Phi.. tetapi temanku seorang pria..”

“Oh.. Kalau seperti itu tidak masalah, maka tidak akan hamil..”

Saat aku mengatakan seperti itu, P'Sing segera terdiam dan menatap wajahku dengan tajam dan dia merasa sedikit terkejut.

“…”

“Hah? Kamu tidur dengan siapa? Kenapa pria itu bukan aku?”

“Aku saat itu sedang mabuk..”

“Jadi sekarang kamu tidak berani bertemu dengan temanmu itu lagi?”

“Hmm.. iya.. Tetapi dia tidak mengatakan apa-apa dan masih membelikan aku makanan tadi pagi..”

“Kalau seperti itu tidak ada yang perlu kamu pusingkan. Anggap saja itu adalah pengalaman dalam hidupmu..”

“Hmm.. Tetapi aku merasa sangat baik. Benar-benar sangat baik.”

“Apakah perasaanmu lebih baik jika di bandingkan saat kamu mencium seorang wanita?”

“Yeah…mungkin rasanya lebih baik. Tetapi.. Oih.. Aku juga tidak tahu dan tidak yakin karena aku sudah lama tidak berpacaran dan tidak pernah melakukan hubungan seks dengan siapapun sebelum ini..”

Aku selalu mengatakan rasahasiaku kepada P'Sing sejak aku masih kecil sampai saat ini. Karena hanya P'Sing yang mau mendengarkan ceritaku ini dan menasehati aku bila aku melakukan kesalahan.

“Kalau seperti itu selamat datang di dunia seperti ini! Siapa yang membawamu ke dunia seperti ini?”

Tetapi saat ini aku sedang memikirkan apa yang sudah aku perbuat dengan Ai lagi dan apa yang akan di katakan oleh teman-temanku jika mereka tahu hal ini? 😞

Saat memikirkan hal seperti itu, aku segera meneguk habis satu gelas bir ku dalam sekali teguk. 

“Hei, Nhai.. minumlah pelan-pelan. Nanti kamu mabuk lagi. Ayo lanjutkan pembicaraannya. Aku merasa kamu sudah menemukan orang yang cocok denganmu…”

“Tetapi aku tidak tahu juga. Aku juga tidak memiliki perasaan apapun saat aku menonton film porno. Tetapi ketika aku mengingat saat aku melakukan seks dengan temanku.. Aku langsung bisa segera terangsang..”

“Kalau seperti itu, bisa saja kamu suka pria dan wanita. Atau kamu diam-diam suka dengan temanmu itu?”

“Tetapi menurutku, perasaanku padanya bukan perasaan suka yang seperti itu. Selain itu, dia juga sudah suka kepada orang lain. Menurutku, aku sekarang masih merasa bingung sebenarnya aku suka pada pria atau tidak?”

“Oui.. Kenapa kamu harus merasa bingung? Kalau seperti itu, maka kamu harus mencobanya lagi. Ayolah sini.. Ayo cobalah denganku. Ayo kita coba melakukannya..”

Sialan!

“Hei.. P'Sing.. Jangan suka menakuti aku seperti saat aku masih kecil seperti ini..”

Saat ini P'Sing segera menarik tubuhku sehingga saat ini tubuhku seperti terlihat mengangkangi tubuhnya. Aku saat ini ada di atas tubuh P'Sing. Saat melihat seperti ini mungkin orang lain akan salah sangka dan menganggap kami adalah pasangan.

Tetapi kami tahu bahwa saat ini kami sedang bercanda saja. Tetapi aku melihat bahwa ada orang yang masuk ke dalam klub ini.

---

Ai Pov

Aku segera masuk ke dalam klub saat aku melihat gps ponselku dimana Nhai berada.

Saat aku masuk, aku melihat Nhai sedang mengangkangi seseorang. Aku segera menarik dan meraih tubuhnya dengan satu tanganku. Aku segera memisahkan Nhai dengan orang itu.

Aku meraih tubuh Nhai dan melihat ke arah orang yang tadi di tindihnya dengan pandangan tajam.

---

Nhai Pov

Aku merasa tubuhku di tarik oleh seseorang dan saat aku melihatnya itu adalah Aiyaret.

Ai memadang P'Sing dengan tatapan tajam dan P'Sing hanya bisa memandang Ai dengan tatapan bodohnya dan perlahan mulai bangun dari sofa itu.

Kenapa Ai bisa datang kesini? 🤔

“Kamu!”

Aku melihat Ai menujuk kearah P'Sing dengan pandangan marah.

“Hei.. Tenang dulu, teman..” Kata P'Sing.

“Hei.. Ai! Berhenti. Apakah kamu sudah gila?”

“Kamu yang sudah gila! Jangan bertingkah macam-macam!”

“Apakah kamu berani meneriaki aku ?”

“Iya..”

“Kamu tenanglah dulu. Kita bisa membicarakannya pelan-pelan..”

Aku menggunakan seluruh tenagaku untuk menahan tubuh Ai agar tidak mendekat ke tubuh P'Sing.

Apa yang membuat Ai bisa merasa marah seperti ini? 🙄

“Nhai.. Apakah dia adalah teman yang kamu ceritakan padaku tadi?” P'Sing memanggilku.

“Hmm… Iya Phi.. Bisakah aku meminjam bagian belakang klubmu sebentar?” 

“Hmm..” P'Sing mengangguk.

“Kamu! Ikutlah denganku..” Kataku.

Aku segera menyeretnya agar dia mau mengikutiku dan untuk menenangkan dia.

---

Belakang Klub P'Sing

{✓} Ai Long NhaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang