Bab 11 🔞🔞

1.9K 50 29
                                    


Ikan Mas di Laut

Nhai Pov

Tubuhku di angkat oleh Ai dan dengan lembut di baringkan di atas kasurnya yang lebar dan lembut itu. Punggungku di tahan oleh lengan Ai yang tebal agar tidak terlalu keras saat di taruh di atas tempat tidur.

Kiss 😘

Dia segera mencium bibirku lagi saat kami sudah berada di atas tempat tidur, dia mengeluarkan lidahnya dan meminta akses untuk masuk ke dalam mulutku. Dia menciumku dengan liar dan tanganku hanya bisa meremas bajunya dengan erat dan merasa kegembiraan yang aku rasakan di hatiku. Setelah puas Ai segera menjauhkan tubuhnya dariku dan aku bisa merasakan napas Ai yang terdengar berat.

---

Ai Pov

Setelah puas berciuman, aku menatap Nhai yang saat ini sedang berbaring di bawah tubuhku. Dia menutup matanya dengan sangat erat dan merapatkan ke dua kakinya. Dia menggunakan kedua tangannya untuk menutupi wajahnya dan hanya menyisakan ujung hidungnya untuk bernapas dan bibirnya yang bengkak karena aku menciumnya secara intens. 😏

"Uhm.."

Aku mendengar erangan Nhai saat aku menciumi wajahnya saat ini. Aku mencium keningnya, pipinya lalu turun ke lehernya yang putih. Setelah itu aku menjauh darinya dan berkata.

"Nhai.. Lihatlah wajahku.."

"Aku baik-baik saja. Tetapi bisakah kamu tidak terlalu terburu-buru?"

"Aku akan menghentikannya dan kita akan membicarakan hal ini baik-baik dulu, ok?" Kataku.

Aku berbisik di dekat telinga Nhai yang saat ini sedang gemetaran dan berusaha untuk menarik tangannya menjauh dari wajahnya.

Tetapi Nhai tetap bertahan dan akhirnya aku mengerahkan kekuatanku untuk menjauhkan tangannya dari wajahnya. Aku segera menahan kedua pergelangan tangannya di sisi kiri dan kanan tempat tidur dan aku mulai menciumnya lagi. Tetapi Nhai segera mengalihkan wajahnya ke samping dan matanya tetap tertutup.

Kiss 😘

Tetapi bibirnya tetap menerima ciuman dariku. Bahkan saat ini bibirnya mengejar bibirku agar aku menciumnya lagi. 😅

Aku merasakan Nhai mulai berkeringat sehingga badannya menjadi dingin.

"Kita lanjutkan saja. Aku menantikannya sampai merasa gugup.."

"Kamu begitu merasa gugup seperti ini. Jika kita tetap meneruskannya maka kamu akan merasa kesakitan. Jika kamu tidak merasa bahagia, maka aku tidak ingin melakukannya.." Kataku dan melanjutkan lagi.

"Cobalah bersikap lebih rileks dan bernapas dengan baik.."

Aku menyingkirkan heliaan rambutnya yang basah dari wajah Nhai.

Kiss 😘

Aku menggerakan bibirku dan mengecup kening Nhai yang lebar dan aku merasakan Nhai bergerak sedikit untuk meredakan kecemasan yang dia rasakan.

"Aku tidak takut merasa kesakitan atau terluka.." Kata Nhai.

"Aku juga tidak ingin kamu merasa terluka. Jika kita bercinta maka kita harus merasakan bahagia dan bukan untuk saling menyakiti. Yang terpenting saat ini adalah aku ingin merasakan dirimu, aku ingin menyentuhmu, yang tidak bisa di sentuh oleh orang lain. Aku juga tidak ingin memutuskan hubungan pertemanku denganmu bila kita sudah menjadi kekasih. Aku ingin memperjelas bahwa kamu hanyalah milikku seorang.."

"..."

"Chen Nhai adalah milik Aiyaret seorang saja .."

Aku membisikkan perkataan itu dengan suara serak, sambil menatap wajah Nhai. Tetapi Nhai tetap masih tidak mau menatapku dan deru napasnya juga belum terlihat normal.

{✓} Ai Long NhaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang