Bab 18

687 41 7
                                    


Mom Aiyaret

Nhai Pov

Siapa yang membersihkan kamar Ai ini? Kemana perginya mesin cucinya? 🤔

Mataku yang sipit sedikit merasa linglung saat aku melihat sekeliling kamar Ai yang terasa semakin luas sekarang. Kini kondisi kamar Ai sudah kembali bersih lagi.

Aku merasa sedikit aneh saat melihat tempat dimana biasanya ada mesin cuci sekarang sudah kosong. Aku segera berbalik dan bertanya kepada Ai yang saat ini sedang berjalan untuk duduk di sofa.

“Siapa yang membersihkan kamar ini? Hmm.. lalu bagaimana dengan mesin cucinya!”

“Aku meminta seseorang untuk membersihkannya karena aku terlalu malas untuk melakukannya sendiri dan untuk mesin cucinya rusak. Makanya aku mengirimnya untuk di perbaiki..”

Jelas Ai dan seperti tidak ada masalah. Perasaan kebenciannya yang kemarin aku rasakan sudah menghilang. Selain itu, saat ini Ai menepuk sofa di sebelahnya dan memanggilku untuk segera berjalan dan duduk disebelahnya. ☺

“Mesin cucinya rusak?” Tanyaku.

“Hmm..”

Aku segera berjalan dan duduk di sampingnya seperti yang dia inginkan. Aku menggaruk tengkukku dan membuat wajah bersalah saat menatapnya. 🥺

“Maafkan aku. Aku akan membayar biaya perbaikannya..”

“Iya.. Kamu sudah membayarnya tadi malam atau kamu mau membayarnya lagi?” Tanya Ai sambil tertawa pelan. 😄

Dia kemudian menggerakkan tangannya di atas pahaku dan mulai naik ke atas dan tangannya menuju kemeja yang aku pakai untuk menyentuh kulitku di balik kemeja yang aku pakai saat ini.

“Sudah cukup! Aku tidak ingin melakukannya lagi. Badan dan pinggangku masih terasa sakit..”

Setelah mengatakan hal itu, aku segera menyandarkan kepalaku di atas bahu Aiyaret dan membiarkan Ai mengusap kepalaku dengan lembut. Sementara aku mengambil tangannya untuk aku mainkan. ☺

“Grauk!”

“Kamu mendekat padaku dan menggigitku. Apakah kamu lapar?”

“Siapa suruh kamu sangat suka menggigitku? Aku hanya ingin tahu bagaimana rasanya jika aku menggigitmu..”

“Jadi bagaimana rasanya? Gigimu sangat tajam..”

“Rasanya asin. Tetapi enak..”

“…”

“Ai, mengapa pintu itu terbuka? Aku biasanya tidak pernah melihat pintu itu terbuka..”

Aku tidak bisa duduk diam saja saat melihat pintu yang biasanya selalu tertutup sekarang sedikit terbuka sedikit.

“Oh.. Aku membuka pintunya agar pengurus rumah bisa masuk dan membersihkan tempat ini juga. Itu dulunya adalah kamar milik Nan. Kamar itu hanya berisi rak penuh buku dan juga alat musik milik ayahku. Tetapi sebelumnya ruangan itu tidak memiliki pintu. Tetapi Chao Nan meminta di buatkan pintu oleh teknisinya. Karena dia merasa kesal saat akan masuk ke dalam kamar itu maka dia harus berjalan keluar dulu dan harus menggunakan card key untuk membukanya juga…”

“Kamar itu hanya berisi rak buku dan alat musik saja? Oh! Seberapa kaya dirimu sehingga kamu bisa melakukan hal ini? Membeli kondominium hanya untuk tempat penyimpan saja. Mengapa tidak disewakan atau di jual saja?”

“Ayahku tidak mengizinkan aku melakukan hal itu. Dia berkata padaku bahwa dia memiliki banyak kenangan dengan kamar itu dengan Nan..”

“Tunggu sebentar.. Apakah mereka berdua sebenarnya bersaudara? Kenapa nenekmu dan ayah Nan menikah lagi?”

{✓} Ai Long NhaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang