SPC 4

580 37 17
                                    

Hai.. Kita akhiri hari ini aja ya cerita Ai Long Nhai.. 😊

Aku mau ucapin banyak-banyak terima kasih kepada kalian semua yang selalu sabar n setia nunggu updatean aku.. Meskipun untuk cerita aku ini, aku sempat hiatus lama.. Tapi terima kasih karena selalu setia menunggu na..

Terima kasih juga untuk comment-coment kalian n vote kalian.. 😊🙏

Tanpa kalian aku tidak bisa terus up hehe.. tp karena kalian mau comment jadi aku semangat lagi..

Tunggu updatean aku selanjutnya ya.. 🥰

Kalau mau baca karya-karya aku yang lengkap yuk mampir ke telegaram aku di Risicy_Blue.. Tetapi tidak FREE.. karena untuk membeli book juga perlu uang dan untuk translate juga perlu kuota. 😅

So enjoy bab spesial terakhir ini.. 💕

---

Kolam Renang

Nhai Pov

“Hub.. Ayo kita berenang. Hari ini cuacanya terang dan awannya juga bagus. Sangat cocok untuk berenang di air..”

“Kamu jangan membuat aku bermain panas-panasan dan menjadi hitam juga..”

“Hub.. kamu sudah putih dan berada di bawah sinar matahari tidak akan membuat ketampanan mu berkurang sama sekali. Hubby ku adalah orang yang paling baik di dunia ini..”

“Kamu memujiku seperti ini karena kamu ingin aku pergi berenang bersama-sama denganmu kan?”

“Jadi kamu tidak mau pergi bersama-sama denganku? Lalu kamu mau kemana?”

“Jawab dulu pertanyaanku dan jangan bertanya balik..”

“Oh! Jadi kamu tidak mau menemaniku. Tidak apa-apa aku bisa pergi sendiri. Tetapi aku akan selalu mengingat perkataanmu ini, Aiyaret!”

Setelah aku selesai berbicara, aku segera membawa ban ku menuju kolam renang.

Aku segera berjemur di bawah sinar matahari yang bisa membuat aku merasa nyaman. Aku sudah tidak mau memikirkan dan tertarik lagi dengan orang seperti Aiyaret.. 😑

Bahkan jika dia mengajak aku berdamai lagi, aku tidak akan mau sama sekali.

Tunggu dan lihat saja! 😏

---

Ai Pov

Sementara aku melihat Nhai sedang berjemur di bawah sinar matahari dengan ban bebek karetnya itu, aku yang awalnya menolak untuk ikut berenang bersama-sama dengannya mulai berdiri dari kursi yang sedang aku tempati.

Aku mulai meregangkan tubuhku beberapa kali dan akhirnya mulai berjalan diam-diam menuju bebek ku yang sedang tertidur diatas bebek karetnya. Nhai benar-benar sangat suka berteriak seperti bebek. 😅

“Nhai..”

“Kamu tidak perlu kesini dan bermain denganku karena aku marah denganmu!”

“Apa yang sudah membuatmu marah?”

“Aku marah karena kamu tidak mau aku ajak untuk berenang bersama-sama denganku, Ai! Tetapi sejak kapan kamu ada disini?”

“Baru saja. Hei Nhai! Hati-hati..”

Aku segera mengulurkan tanganku di depan Nhai dan segera meraih salah satu ujung ban yang Nhai naikki saat ini lalu segera membalikkannya.

Nhai yang jatuh tergelincir dari ban karet itu segera terjatuh ke dalam air dan tidak lama dia mengangkat kepalanya karena tersedak. 🤣

Matanya terlihat merah dan dia segera memercikkan air kolam ini kepadaku sebagai balasannya.

“Apa yang sedang kamu mainkan?”

“Apakah kamu marah? Ayo sini kalau mau berkelahi..”

“Tidak mau! Aku akan selalu kalah darimu. Aku marah padamu karena ketika aku mengajak kamu main, tetapi kamu tidak mau. Tetapi sekarang kamu malah datang dan mengerjai aku. Kita sudah tua dan aku tidak mencintaimu lagi..”

Nhai mengatakan hal itu sambil berbalik menghadapku. Lalu dia melangkah maju dan berniat akan keluar dari kolam renang karena sudah lelah bermain. 😅

Tetapi aku tidak membiarkan dia keluar dari kolam dan segera memeluk tubuhnya dari belakang.

“Tetapi aku sangat mencintaimu sampai mati..”

“Jangan berbicara denganku!”

“Bolehkah aku mencium pipimu sebanyak sepuluh kali sebagai gantinya?”

“Tidak!”

“Kalau seperti itu aku akan mencium pipimu sebanyak dua puluh kali. Sepuluh di kiri dan sepuluh di kanan. Bagaimana?”

“Biarkan aku memikirkannya dulu..”

“Nhai..”

“Hmm.. baiklah tetapi jangan bertingkah lagi..”

Aku yang mendengarkan jawaban Nhai segera tertawa sebelum mencium pipinya.

Kiss 😘

The Real The End


Bye.. Bye.. Aiyaret dan Chen Nhai
Thanks for great memories 😘♥️

 Aiyaret dan Chen Nhai Thanks for great memories 😘♥️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote and comment

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Vote and comment..

Bye.. Bye all.. 🥰🙏

See ya in the next my translation..

{✓} Ai Long NhaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang