Bab 20

452 37 7
                                    


Berjuang

Nhai Pov

Aku mengerutkan keningku saat aku melihat mereka turun dari mobil mereka dan menyapaku. 🤨

“Pose berdirinya sudah seperti seorang pria yang ada di dalam MV musik saja..” Kata Intha.

“Hei Nhai.. Dimana Ai?” Tanya Nine.

“…”

“Oh ya, Nhai.. Ini adalah Nong yang aku ceritakan kemarin. Namanya adalah Chonlatte dan Chonlatte kenalkan dia adalah P'Nhai..” Kata Ton mengenalkan aku pada Nongnya.

“Hello, Phi Nhai..” Kata Chonlatte menyapaku.

“Hello..”

“Hei Nhai.. Ada apa? Kamu terlihat kesal..” Kata Nine lagi.

“…”

Aku saat ini sedang cemberut dan bersandar di depan mobil Ai menunggu teman-temanku datang. Aku tidak marah kepada mereka karena mereka telat datang tidak seperti yang sudah kami janjikan.

Aku kembali merasa kesal saat melihat Ai berjalan mendekatiku dan memegang lenganku.

“Ouih..”

Aku mengindari sentuhan tangannya Ai.

“Apakah kalian berdua bertengkar?” Tanya Nine.

“Hmm.. Dia sedang marah padaku. Bagaimana ini? Dia tidak mau naik ke dalam mobilku.. ” Kata Ai.

Ai masih memegang lenganku dengan lembut dan berusaha untuk meminta bantuan teman-temanku dengan memandangi mereka satu persatu.

“Kenapa kamu marah padanya, Nhai?” Tanya Nine lagi.

“Semalam Ai benar-benar sangat berisik sekali sampai aku benar-benar tidak bisa tidur. Sekarang aku benar-benar sangat mengantuk..”

Aku mengatakannya sambil sedikit berteriak dan kemudian aku berbalik untuk mengambil bantal leher untuk di letakkan di leherku.

Aku kemudian mengangkat kepalaku dan mengeluh kepada teman-temanku. Tetapi aku melihat Ton sedang memegang babi panggang di tangannya.

“Hei.. Kenapa ekspersi wajahmu seperti itu, Ton? Kamu membuat aku semakin kesal saja..”

“Memang kalian melakukan apa sampai kalian berdua tidak bisa tidur? Aku  jadi tidak bisa berpikir dengan baik saat mendengar perkataanmu..” Kata Ton.

Dia kemudian menjulurkan ujung telunjuknya sambil menunjuk kami berdua. Aku menolak untuk melihat wajahnya dan hanya melihat jarinya yang sedang menunjuk diriku.

“Bukan hal seperti itu yang aku maksud, hei! Ai memaksaku untuk terus menemai dia mengobrol dan ketika aku hampir tertidur, dia terus menusuk lenganku lagi, dan terus saja berbicara..”

Aku berusaha untuk membuat alasan, tetapi tampaknya semakin aku mencari alasan, aku semakin akan digoda oleh Ton. 😑

“Terus apakah Ai hanya menusuk lenganmu saja? Hei, Ai! Kenapa kamu sangat jahat sekali kepadanya?” Tanya Ton.

“Tutup mulutmu! Ai ayo kita masuk kedalam mobil! Aku sekarang marah dengan Ton dan tidak ingin naik mobilnya lagi..”

“Kamu mau naik mobil Ton karena tadi kamu sedang marah kepada Ai dan sekarang kamu marah kepada Ton, lalu kamu mau kembali naik mobil Ai. Kamu itu benar-benar mudah berubah pikiran dan sangat suka mencari masalah dengan orang lain. Lebih baik kalau seperti itu kamu pergi saja sendiri dengan Harleymu itu jadi tidak perlu merepotkan orang lain.” Kata Nine.

{✓} Ai Long NhaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang