Bab 21 🔞🔞

1.2K 44 20
                                    


Croissant di Rumah Ai

Nhai Pov

Hal ini sangat normal bagi orang-orang yang tinggal di Provinsi bahwa mereka akan tidur lebih cepat dari orang yang tinggal di kota besar seperti kami.

Setelah aku dan Chao Nan berbicara cukup lama, sekitar jam tiga pagi Chao Nan dan Paman Sippakorn izin untuk tidur duluan.
Aku juga mengikuti Ai dari belakang untuk pergi ke kamar tidurnya yang terletak di rumah ini tetapi bagian belakang.

Ai hanya diam saja setelah aku kembali memberikan makan ayam dengan Chao Nan. Ai mengatakan kepadaku bahwa dia pusing dan semakin sedikit berbicara.

---

Kamar Ai

“Chao Nan benar-benar baik sama seperti yang ceritakan padaku..”

“Hmm..”

“Kamu kenapa?”

“Tidak kenapa-kenapa..”

“Kalau kamu seperti ini, aku lebih baik tidur bersama-sama dengan Ton dan yang lain saja. Bila melihat wajah dan sikapmu yang seperti ini sebaiknya aku tidak dekat-dekat denganmu..”

Aku mengatakan hal itu dengan lembut. Saat aku melihat punggung lebar Ai bersandar di dekat pintu.

Aku tahu bahwa Ai sedang merasa marah atau merasa tidak puas tentang suatu hal, aku mencoba untuk bertanya padanya, tetapi dia tidak mau berbicara padaku. Jadi aku berpikir lebih baik aku pergi dan berbicara dengan teman-temanku saja.

“Ayo masuk..”

Aku mendengar perintah singkat keluar dari mulut Ai, sebelum aku sempat mengangkat tasku keluar dari kamar ini.

Ai menghampiriku dan segera mengambil tas itu dari tanganku dan berjalan terlebih dulu. Aku hanya bisa melihat bahwa wajah Ai terlihat semakin cemberut saja. ☹️

Saat Ai mendengar perkaatanku bahwa aku akan tidur dengan teman-temanku di kamar tamu.

“Ai.. Apa yang kamu cemaskan?”

“Ayo kita masuk ke dalam kamar dulu dan berbicara..”

“Ouh.. kenapa kamu marah? Aku belum melakukan apa-apa..”

Aku membalas perkataannya dan berjalan masuk ke dalam kamarnya dengan wajah yang bingung. 🙄

Detik pertama saat aku masuk ke dalam kamarnya, suasananya benar-benar sangat gelap sebelum terlihat terang karena Ai mengikutiku dan segera menyalakan lampu kamarnya.

Saat lampu kamar Ai yang berwarna orange lembut menyinari kamarnya, aku bisa melihat tempat tidur dengan ukuran Queen ada di tengah ruangan ini dan ada tiga bantal empuk yang di tumpuk di atas tempat tidurnya itu. Seprainya berwarna hitam dan juga ada selimut yang terlihat lembut dan hangat juga. 😊

Kamar Ai bernuansa cukup gelap aku pikir karena kamar ini di dominasi sebagain besar oleh warna coklat dan abu-abu, tetapi tetap memiliki perasaan nyaman. Kamar ini juga terlihat sangat mewah karena dipadukan dengan kayu jati.

“Kamar ini sangat kecil serta sempit dan biasanya aku tidur disini sendirian..”

Ai mengatakan hal itu sambil menyeret koper kami dan bergerak ke depan lemari pakaian lalu memasukkan pakaian itu ke dalam lemarinya sebelum menutup koper lagi.

Aku dengan Ai bisa saja tidur di kamar yang lebih besar dari ini. Tetapi aku ingin melihat kamar dan barang-barang di mana dulu Ai di besarkan disini. Jadi aku memilih untuk tidur dan berdesakan di kamar ini dengannya. 😊

{✓} Ai Long NhaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang