05 (Black Rose)

205 19 7
                                    

Bisa dibilang pagi ini sama seperti yang lain. Begitu membuka mata hal pertama yang kutemukan adalah pemandangan dapur yang berhadapan langsung dengan tempat tidurku. Aku masih mengerjapkan mata dan berusaha untuk tidur kembali, namun aku sadar ada hal yang harus aku lakukan yaitu mempelajari materi untuk ujian akhir semester dua minggu lagi. Sampai sebuah pesan kembali menyadarkanku


Kau sudah bangun? Aku sudah di bawah dan membawakanmu sarapan


Phi Net...

Aku lupa bahwa ini adalah minggu kedua kita menjadi pasangan kekasih. Kami berdua menghabiskan waktu setiap hari dengan makan dan mengerjakan tugas bersama, tidak ada hal yang lebih. Ia sangat menghargai diriku.

Sontak aku melihat pemandangan diriku di depan cermin. Berantakan sekali. Aku langsung buru-buru bangun dan ke kamar mandi untuk membersihkan diriku hingga tak lama kemudian aku keluar dan membukakan pintu untuknya.

"Kau tadi mandi?"

Bagaimana ia bisa mengetahuinya.

Aku memutuskan diam dan membuka bungkusan yang telah ia bawa. Bubur thailand... dia membuatku merindukan kampung halaman.

"Kau suka?"

Aku hanya mengangguk dan menyajikannya di atas meja makan.

"Kau hutang sebuah cerita padaku?" tanyanya kembali bersuara.

"Cerita apa Phi? Ayo kita sarapan dulu,"

Ia menggenggam tanganku dan berkata, "Soal yang waktu itu.... tentang ayah kandungmu,"

Aku menghela nafas dan mencoba mengatur kata-kataku dengan baik.

"Tidak apa-apa jika kau belum siap aku akan....,"

Aku pun memotong pembicaraannya, "Sebaiknya aku akan ceritakan ini padamu Phi,"

Ia menatapku dalam-dalam. Aku bisa melihat jelas ia sangat bersabar menunggu aku menceritakan semuanya.

"Sewaktu kecil ayahku melecehkanku saat mabuk dan itu terjadi berkali-kali," ungkapku padanya. Nada bicaraku pelan dan aku berusaha menahan rasa tangisku.

"...hingga Ibuku akhirnya memutuskan untuk berpisah dan sekarang aku memiliki ayah tiri yang memperlakukanku seperti anak kandungnya sendiri. Rasanya semua seperti mimpi,"

Net mengelus kedua tanganku dan mencoba menenangkanku.

"Jadi karena itulah sikapmu seperti ini?"

"Maksudmu apa Phi?"

"Kadang kau terlihat murung. Kau juga merasa bahwa dirimu tidak cantik dan berharga. Kau selalu merasa yang terakhir dibandingkan yang lain,"

Aku terdiam. Entah apa yang ia ucapkan itu benar atau tidak.

"Kali ini aku akan menjagamu. Aku tidak akan membiarkan seorangpun menyakitimu. Aku akan menghapus setiap jejak yang ia lakukan padamu dulu. Aku akan menggantinya dengan hal baru agar kau melupakannya," ucapnya tulus dan kali ini ia mencium punggung tanganku.

"Aku akan membuatmu tidak memikirkan hal itu lagi. Ingatlah bahwa aku tidak akan membiarkanmu sendirian,"

"Gombal," responku cepat padanya dan dibalas oleh tawa kecil dari Net.

"Sejujurnya aku telah tertarik padamu sejak awal aku melihatmu di taman kampus,"

"Taman kampus?"

"Aku pertama kali melihatmu di taman saat kau sedang memberikan makananmu kepada anak kucing. Saat itu hari pertama kita berdua masuk ke kampus ini"

LOST AND FOUND - NetJamesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang