" Iya Devi" ucap afan
"Tapi nanti malam tetap jadi beli es krim kan udah bohong kan gue pengen banget es krim tauuk" ucapnya
"Kenapa lo baik sama gue?"sambungnya dengan menatap kearah afan
"Lo tau, karena abng lo itu tadi dia ngechat gue gini 'lo jaga tu bocah, klo engga gue bogem lu' gitu dibilangnya. Takut lah gue,kalau abang lo itu udah marah beuuhh ngemrii" jelas afan
Devi pun menghabiskan baksonya dan melipat tangannya di depan dada "siapa dia ?? Berani beraninya ngancam mau bogem lu? Nanti kalau Rakha ngebogem lo bilang sama gue biar gue jewer telinganya sampai dia minta ampun" ujar devi bak seorang emak emak yang ingin memarahi anaknya
Afan tertawa geli melihat ekspresi Devi yang sedang mengoceh itu. Ada sebagian siswa yang terpana melihat senyuman indah dari Afan.
Jarang sekali bagi seorang afan tertawa lepas seperti sekarang ini, dan kalau di tanya tanya di saat afan pacaran dengan lisa pun dia jarang untuk tertawa
"Pfftt, udah mandi lo?" Ucap devi
"Habisnya.. haha.. lo itu kayak emak emak.. mau marahin anaknya hahaaaa lucu hahaaha" Afan terus tertawa
Devi yang tak suka pun mencibik bibirnya dan alisnya mengerut. "Au ah" dia sangat kesal, afan tak kunjung berhenti tertawa. Lalu ia pergi membawa bekas makannya-- mangkok dan gelasnya ketempat khusus untuk mangkok siap makan.
Dan dia pergi, toh nanti dia bisa tanya orang disekitarnya.
Afan berhenti tertawa dan "mampus gue, bisa kena hajar sama Rakha dah" dia langsung menyusul devi dan sekalian meletakkan bekas makannannya
"Depiii!!" Teriak afan
Dan dihiraukan oleh Devi yang sudah cukup jauh di depannya. "Permisi, taman sekolah ini dimana ya, btw gue anak baru"
Laki laki itu mengangguk "lo ntar lurus aja sampai mentok tuh, belok kanan ntar ada tulisan Park"
"Makasih"
.
.Disini lah Devi ditaman belakang sekolah, yang banyak siswa memojok disana alias pacaran.
"Apasih ni orang pada pacaran, enak juga jomblo kemana mana ga diatur sma pacar. Ntar pacarnya posesive lah. Bagus kayak gue pacar di korea, terkenal, tamvan, tajir. Beuhh lengkap tapi sayang ga bisa di gapai
Selain ga bisa digapai juga beda tuhan, tapi gapapa yang penting pacar gue ga posesive kayak orang orang" ucapnya sendiri
"DOR!!" terdengar suara seorang dibelakangnya
"AYANGKU JAEHYUN!!!" teriak devi
"Wiihh ngeri juga halu lo ya, sampai jaehyun dibilang ayang" tak lain dan tak bukan dia adalah Afan
Devi memutar bola matanya malas saat afan duduk disebelahnya. Dan dia berniat ingin pergi
Dengan cepat afan menahannya. "Dev, Devi" panggil Afan, sang empu hanya melihat sekilas
"Maap tadi gue kelepasan, abisnya lo lucu" tuturnya. WHATT?? LUCU?? OMG ANEH BENER BENER ANEH NI ORANG.
"Hm" singkat devi
Afan meraih tangan Devi dan memegangnya, oh my my. Devi pun terbawa suasana, mukanya sedang memerah namun tak terlalu nampak
"ayolah princes Devita Elencya Daniswara, teman mu ini yang bernama Afan Yuan Khadafi sedang meminta maaf, apakah princes Devi memaafkan Afan??" Tanya afan dengan penuh seksama. jujur dia ikut deg degan sekarang
"Oke princes Devi yang cantik ini tidak akan memaafkan Afan" jawabnya melepas genggaman dari tanya afan.
"Bagaimana kalau Afan memberikan princes Devi coklat ini?? Apa princes bersedia memaafkan afan??" Afan mengeluarkan jurus terakhirnya yaitu coklat yang baru saja ia beli di kantin
Dia yakin kalau adiknya Rakhaa ini sangat mudah dibujuk dengan makanan. Apalagi yang berbau es krim maupun cokelat. Itu hanya nalurinya saja dia tak tau apakah devi menyukai cokelat.
"Mau ga ya?? Karena princes yang cantik ini baik hati, maka princes akan memaafkan Afan" ucapnya
"Beneran??"
"Yess"
Tanpa sadar Afan membawanya kedalam pelukannya. Devi hanya terpaku dan afan pun melepaskannya
"Eh sorri reflek, btw nahh" Afan memberikan cokelat itu pada Devi yang masih terdiam
"E-eh iya, makasih" ucapnya membuka pembungkus cokelat yang bermerek Silverqueen itu, lalu melahapnya
Afan menatap lekat gadis yang berada didepannya ini, sangat lucu. Dan benar saja yang ada di pikirannya bahwa devi pasti bisa disogok dengan cemilan.
"Ga mau bagi bagi nih?" Tegurnya melihat Devi yang asik memakan cokelatnya
Dia melihat kearah afan "Nah" dia menyodorkan cokelatnya "ga cuma bercyandaa" balas afan
"Yaudah dengan senang hati"
"Lo bener bener kayak bocil ye, pantesan Rakha yang jelas jelas seumuran sama lo manggil lo adek, karena sikap lo yang kayak anak anak, gampang ngambekan" Ejeknya
Devi melihat kearah Afan dengan tatapan yang aneh, apa maksudnya dia seperti bocil??
"Nape lu, natap gue kek gitu... Ohh gue tau kok kalau gue ini ganteng"
Devi mendengarnya pun jijik dan rasanya sekarang dia ingin muntah "iiww, siapa yang bilang lo ganteng?? Ogwaahh"
KRIIINGGG
Bel tanda istirahat usai pun tiba, banyak decakan yang terdengar ditelinga Devi maupun Afan.
"Bucin trooss, akunya kapan??" Ucap Devi melihat segerombolan siswa yang pergi sambil bergandengan tangan maupun merangkul.
Devi berdiri dan berjalan meninggalkan Afan yang masih duduk.
"Woi kang ngambekan, emang lu tau jalannya kemana?" Teriak afan dan Devipun berbalik kearahnya sambil tersenyum ala pepsodent
Dia pun menyusul Devi "makanya pikiran tu jangan ke pacar pacaran mulu" afan menoyor gemas kepala devi
'Gila ni orang ya, main noyor kepala gue aja. Untung temennya abang gue lagian juga baik ... apaaa.. ahaaa gue pura pura pusing aja kali yaa hehehe seru juga' batinnya memberi ide cemerlang
Dengan akting ala ala Devi memegang kepalanya "aiisss" ringisnya
"Kenapa lo??" Tanya afan memegang bahu Devi
"Pusingg, gara gara lo ni main noyor pala gue"
"Alaahhh gitu aja lebay lo. Udah ayo cepetan masuk ntar kena hukum sama bu tuti" ajak afan
"Tapi pusingg" rengeknya dan itu tentu saja bagian dari dramanya "gue kasih tau abang gue lo ya udah main noyor pala gue, biar dihajar lo sekalian" ancamnya
Afan membelalakkan matanya "weh,i-iya iya pusing yaa gue bantu lo jalan" dia merangkul Devi dan berjalan pelan
'Akhirnyaaa ngerasain juga kayak mereka di rangkul meskipun sama cowo gaje ini' batinnya dan dia tersenyum jahil.
"Anjiirrr Afan?? Baru aja putus udah punya gebetan"
"Baru aja mau deketin afan,yahh yaudah deh juga kalah cantik sama yang di rangkul"
"Yahh potek hati para afanlovers"
Afan yang sudah terbiasa hanya diam menatap dingin kearah mereka. "Masih pusing??" Tanyanya melihat kearaah Devi
Para siswa--Afan lovers pun berteriak histeris. Tapi ini terlalu.. lebay amat sih. Itu yang ada di pikiran devi sekarang.
"Udah udah, sakit kuping gue sumpah. Liat tu para fans lo meronta ronta mau jadi kaya gue" ujarnya mengibaskan rambutnya.
🦋🦋🦋
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Mereka DeFan❗️End❗️
Novela JuvenilAfan, cowok playboy cap sendal jepit. Dimana mana pasti ia mempunyai cewek. Seperti yang ia bilang dia ingin mengoleksi cewe agar tidak bosan. Dari semua cewe yang dia pacari ada satu yang menarik perhatiannya yaitu lisa dan pada akhirnya dia pun pu...