Bagaimana itu caranya, namun New terjebak dalam suatu acara bersama Off. Ia perlu perjelas lagi. Ia bersama Off Jumpol manusia yang berlidah tajam ditambah pula tatapannya yang tak kalah menusuk.
"Jika dia tidak bisa datang lebih baik tidak perlu ada yang mewakilkan," gerutu New yang sebenarnya sengaja ia keraskan.
"Keberatan jika aku yang datang?" Bukannya menjawab, tapi New berpura-pura untuk melihat ke arah lain. "Jangan menghindar, bocah."
"Hhuh!?"
"Kau mengundang Tay karena ia diminta untuk datang, bukan?" Tidak salah kok.
Acara charity yang sedang New hadiri secara khusus meminta dirinya untuk membawa Tay, tapi lelaki itu kelewat sibuk.
"Aku lihat di sini ada Luke."
"Lalu?"
"Really? Kau mempertanyakan hal ini?" Bola mata New berotasi jengah membuat Off terpancing. "Bocah," ejek Off.
"Stop panggil aku bocah. Umur kita tidak berjarak jauh. Dan lagi! Rumor itu hanya rumor jeezz."
"O ya?" Melihat Off yang mengambil langkah menjauh membuat New mendengkus kesal.
Ia tidak bisa tidak merasakan perasaan negatif jika dihadapkan dengan Off. Sebenarnya ada masalah apa Off dengan dirinya. Jika Tay berhati-hati dengan Luke lantas bagaimana dengan Off? Apakah kali ini Tay tidak takut jika New digosipkan dengan Off. Benar-benar tidak masuk di akal New. Selama acara pun manusia bengis itu tidak pergi dari sisinya barang satu detik. Ketika seseorang—spesifik mengarah pada Luke—mencoba untuk mengajak New berbicara, sudah pasti menit berikutnya Off akan berpura-pura ada kepentingan dengan New. Padahal tidak sama sekali demi menyerat New menjauh dari Luke.
"Aku hanya mengobrol."
"Lebih baik kau tanyakan suamimu nanti. Kenapa kau harus diawasi."
"Karena dia menjaga image?"
"Tanyakan saja dulu."
"Hhmm sekarang aku bertanya padamu dulu kalau begitu. Kenapa kau sepertinya tidak menyukaiku."
"Tidak," jawab Off acuh tak acuh.
"Jawab saja apa susahnya. Kudoakan kau jomblo seumur hidup."
"Bocah sekali. Dari mana kau mendapatkan kesimpulan bahwa aku tidak menyukaimu." Senyum New merekah karena itu.
"Karena kau bertingkah seperti ibu tiri." Sambil terkikik, New melarikan diri dari sana. "Aku ambilkan minuman," dalihnya.
Mungkin saja Off salah seorang sejenis dengan Tay. Latar belakang yang membentuk dirinya seperti sekarang. Jika Tay sekarang sudah bersikap lebih peduli, bisa saja Off juga dapat berubah.
Berbicara mengenai masalah rumah tangga. Sejatinya tidak ada perubahan signifikan kecuali interaksi saat di rumah. Tay dan dirinya akan sarapan bersama dan terkadang pula duduk bersama untuk makan malam. Selebihnya hanya percakapan-percakapan penting bertukar informasi. Menyedihkan jika dipikirkan. New yang terbiasa hidup dalam keluarga komunikatif harus bertahan dengan Tay. Ia sudah mendeklarasikan diri pada Gemini untuk berjuang, tapi apakah dirinya mampu bertahan?
"Ayo kita pulang."
"Acaranya belum selesai, New."
"Aku sudah pamit tidak enak badan." Off membuntut saja.
"Kau benar-benar tidak enak badan?"
"Iya, aku tidak enak badan karena ingin ice cream."
"Jangan bercanda. Aku turunkan kau di pinggir jalan nanti."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bagaimana Takdir Diputuskan (TayNew) end
FanfictionPerjodohan antara Tay Tawan dan New Thitipoom. Siapa yang akan runtuh lebih dulu. FIKSI FIKSI FIKSI Hanya pinjam nama! Jadilah pembaca yang pintar. "Jadi, kau setuju dengan perjodohan ini?" "Kenapa saya harus menolak?" Hening hinggap di antara kedua...