"HAPPY BIRTHDAY MAMAAAA"
Natasha berteriak melihat ayah dan ibunya baru saja memasuki rumah. Balon-balon disebar asal dan ada balon angka yang dipegang oleh Malio dan Marvel. Nadiva datang membawa kue ulang tahun diikuti Maraka, Oma, Grandpa, Bi Minah, dan Pak Ngatiman.
Lagu Selamat Ulang Tahun milik Jamrud terputar dari sebuah speaker dangdut geret yang diduga milik Maraka. Turut memeriahkan kejutan ulang tahun untuk sang nyonya rumah.
Seulas senyum bahagia terpatri di wajah Anggita. Sedikit menyeka air mata sebab tidak pernah menyangka akan diberi kejutan ulang tahun sebegini effortnya. Arsyad ikut bertepuk tangan selepas merangkul pundak istrinya, bahagia turut menyertainya.
Nadiva masih bernyanyi, maju mendekatinya. Puding buah berbentuk kue tart yang tertancap lilin angka 43 ia sodorkan supaya Anggita dapat mudah meniupnya.
Anggita meniup api pada lilin kecil itu. Sontak semuanya bertepuk tangan dan bergantian memeluk wanita yang sudah memasuki umur empat puluh tiga tahun.
"Selamat ulang tahun, Duniaku. Hadiahnya kamu boleh belanja sepuasnya pakai kartu aku. Nanti kamu pilih sendiri." ucap Arsyad.
Maraka dan Marvel bersiul bersama.
Anggita tersenyum malu-malu. "Makasi ya, Mas."
"Sama-sama istriku."
Natasha yang tidak tahan dengan keuwuan itu lantas menggigit bahu Malio yang kemudian mengaduh kesakitan.
"Aduh. Romantis banget orang tua kakak ini. Kasian kan Maraka sama Malio jadi iri." ledek Nadiva.
Malio melotot. "Kok gue yang kena ya?"
"Dinistain mulu heran." kata Maraka merengut.
Nadiva tertawa sebelum tersenyum tulus menatap ibunya.
"Selamat ulang tahun, Mama. Semoga Allah selalu memberikan keberkahan hidup dan kemudahan dalam menjalaninya. Aamiin."
Dirinya mengesampingkan ego terhadap neneknya demi memeriahkan kejutan untuk ibunya. Menurutnya, Oma hari ini tidak begitu menyebalkan seperti kemarin.
"Makasih sayang-sayangnya, Mama." ucap Anggita lembut.
"YAYY MAKANNN" Natasha kembali berteriak setelah sesi pelukan.
"Ohiya yuk makan. Oma hari ini masak spesial untuk menantu kesayangan." kata Oma.
Di meja makan, aneka hidangan sudah tersaji. Khusus hari ini, Oma dibantu Bi Minah menyiapkan semuanya. Mulai dari appetizer sampai dessert.
Disela-sela makan rupanya speaker dangdut itu memutar lagu Happy Birthday To You milik Gopal. Natasha dan Nadiva melirik tajam Maraka karena playlist random pemuda itu.
"Nggak premium." cengir Maraka.
"Merusak suasana banget." senggol Malio.
Maraka cepat-cepat mengganti lagu. Persis seperti suasana nikahan rupanya lelaki bersurai hitam itu memutar lagu Caping Gunung. Musik campursari yang menggema di seluruh rumah.
"Walah den. Bapak jadi keinget kampung halaman tenan iki, duh." Pak Ngatiman berujar seraya mengambil ikan nila goreng.
Maraka mengganguk. "Dipenakke mawon. Ayo Bi Minah rasah isin-isin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Wardana: The Rich Sweet Family
Fanfiction[PUBLISH ULANG] content warning//harswords