Baper Boleh Lah!

76 5 4
                                    

》》7《《

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

》》7《《

Pengumuman yang digaungkan di speaker membuat murid-murid Binas berbondong-bondong berkumpul di Aula

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pengumuman yang digaungkan di speaker membuat murid-murid Binas berbondong-bondong berkumpul di Aula. Katanya sih ada sosialisasi terkait kesehatan gitu, Vanya yang baru selesai sarapan dikantin, harus berlari ke gedung baru yang jaraknya jauh dari kantin. Bisa-bisa dia jadi lapar lagi dan makanan yang baru masuk ke lambungnya jadi sia-sia.

Dengan langkah gontai, Vanya pun berjalan mengejar teman-teman sekelasnya yang sudah lebih dulu pergi ke Aula. Karena duduk mereka berdasarkan kelas masing-masing, ketika sampai Vanya celingukan mencari kelasnya. Nasibnya masih tertolong karena melihat Gina yang sedang melambai padanya. Buru-buru Vanya segera menuju ke sisi Gina dan duduk di kursi yang sudah Gina persiapkan untuk sahabatnya. Vanya pun duduk di sana, dan mengedarkan pandangannya ke sekeliling, baru juga menoleh dia dikejutkan dengan Nicho yang duduk di sebelahnya. Cowok itu melambaikan tangan pada Vanya dengan senyum manis yamenghiasi wajah tampannya.

Demi apa? Vanya meleleh melihat senyum itu, kok bisa sih ada cowok seganteng Nicho. Katakan saja dia lebay, tapi Nicho memang seganteng itu guys! Percaya sama Vanya.

Nicho memberi kode agar Vanya melihat ponselnya. Mengerti apa yang dimaksud Nicho, Vanya segera mengecek ponselnya dan ada pesan dari Nicho.

Pangerannya Binas :

Nanti istirahat ketemu di UKS ya?
Mau bayar utang sama kamu

Vanya menoleh menatap Nicho tapi cowok itu sedang menatapnya. Membuat degup jantung Vanya rasanya jadi tak keruan. Bahaya sekali untuk kesehatan jantungnya. "Utang apa?" Bisik Vanya. Takut jika suaranya menggema di tengah heningnya ruang aula.

"Rahasia!" Bisiknya tanpa suara. Keduanya lantas berfokus pada orang-orang di depan.

Please, Tuhan! Vanya ingin sekali terbang jauh, tapi jangan dijatuhkan. Tingkah Nicho semakin hari, semakin meresahkan saja. Ini tidak baik untuk kesehatan jantung Vanya yang ingin melompat dari tempatnya saat bersama Nicho. Bukannya sakit, tapi rasanya begitu mendebarkan dan menggelitik, seperti ada ribuan kupu-kupu yang terbang mengelilingi relung dirinya.

Be My StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang