》》》BAB 9《《《
Orang bilang kalau bersastra itu merupakan sebuah cara untuk menuangkan perasaan, rangkaian yang tertuang di dalamnya adalah buah dari bagaimana sang penulis menghidupkan rangkaiannya menjadi satu rangkaian yang penuh makna. Shezan mungkin salah satu orang yang bisa menuangkan rasa dalam setiap karya sastranya. Mungkin tak semua orang bisa paham atau merasakan perasaan sang penulis dalam karya-karyanya. Tapi Vanya berbeda, dia bisa tahu seperti apa perasaan yang tertuang di dalamnya, karenanya dia selalu menyukai karya-karya Shezan, karyanya bukan sekadar karangan tapi ada banyak hal tersirat di dalamnya.
Vanya terdiam, memikirkan hal yang jauh tak pernah dia pikiran sebelumnya. Ya, sebelum jatuh hati pada Nicho. Apa benar Nicho tak punya hubungan apa-apa dengan Shezan? Mereka tetangga, satu derajat, ditambah lagi Shezan itu cantik banget. Katanya selain nulis dia juga sering ikut pemotretan. Cantik banget loh, masa iya Nicho tidak punya perasaan pada Shezan.
Vanya tahu bahwa dia bukan siapa-siapa dan Dia tidak berharap lebih akan skenario terbaik yang tumbuh dalam bayangnya. Seharusnya dia sadar sejak awal bahwa dia tidak mungkin bersama dengan orang yang dia kagumi.
"Vanya! Ayo sarapan dulu nak! Terus minum obat." Teriakan ibunya menggema ke penjuru rumah. Terakhir keluar bersama Nicho, Vanya demam dan HB-nya drop. Dia dirawat di rumah sakit selama lima hari setelah itu dia beristirahat di rumah. Karena itu Vanya tidak tahu kalau Nicho tumbang.
Vanya segera menutup buku dari Nicho lalu bergabung dengan kedua orang tuanya yang sudah berada di meja makan. "Di sekolah jangan capek-capek dulu ya! Ibu nggak mau kamu sakit lagi." Ujar Yuni pada putrinya yang mengangguk-angguk sambil mencomot nasi gorengnya.
"Iyaa, tenang aja. Vanya udah segeran kok."
Yuni menghentikan kegiatannya mengepak kue ke dalam kardus. Lalu menatap putrinya. "Vanya, kamu dengar kan dokter kemarin bilang apa?"
"Iya, Bu! Vanya tau." Vanya memilih mengalah daripada memulai pagi itu dengan perdebatan. Vanya bukan orang bodoh yang tak paham apa kata dokter, dia tahu kondisinya seperti apa, tapi bukan berarti dia harus terus meratapi kondisinya tanpa melakukan sesuatu. Selagi Vanya masih bisa kenapa tidak, dia baru memulai sesuatu. Dia ingin menjadi penulis dan Vanya baru memulai itu, berkat Nicho juga dia berani untuk mencoba. Mencoba dunia sastra dan rangkaiannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be My Story
Teen FictionStevanya Annetha, seperti kedapatan durian runtuh saat dirinya ternyata satu bangsal dengan cowok berwajah bak pangeran dunia fantasi yang tersesat di dunia nyata. Siapa yang mengira jika ulah megintipnya justru membawa Vanya pada takdir yang menge...