Eps.9🍑

1K 72 3
                                    

                Dia menyeruput espresso yang belum lama sampai di mejanya. Rasa pahit mengalir bebas di tenggorokannya, namun dia tetap menikmatinya.

"Y/n di mana? Sampai di Seoul aku langsung ke sini karena aku kira Y/n akan ikut kau."

"Dia belum bisa masuk kerja, Winwin," balas Somi seraya meneguk teh hijau pesanannya.

"Apa kondisinya separah itu?" tanya Winwin dengan ekspresi khawatir.

Somi menghembuskan napas berat. "Hampir mirip seperti waktu kau berhasil menemukannya setelah Heeseung menyekapnya."

Winwin tidak berkomentar apa pun lagi. Namun ekspresi datarnya jelas sekali menyiratkan kemarahan dengan apa yang terjadi pada Y/n. Dengan nada suara yang rendah dia berkata, "jelaskan padaku, apa yang terjadi selama aku tak ada."

Somi bercerita melalu sudut pandanganya.

Mulai dari Y/n yang seperti biasa dengan kegiatan menipunya, namun bertemu dengan orang yang salah, yang ternyata merupakan CEO dari tempatnya melamar kerja.

"Tunggu," potong Winwin, "kau tidak mungkin tidak mencari tahu dulu siapa target Y/n, bukan?"

Somi mengangguk. Dia pun meluruskan, "aku memang mencari tahu dulu, supaya Y/n tetap aman. Tapi sepertinya Jaehyun sudah merencanakan ini semua dalam waktu lama, sehingga saat aku mencari tahu siapa target Y/n saat itu, tidak ada sama sekali data tentangnya yang menunjukan bahwa dia adalah CEO Leo Blue Company. Aku tidak sebodoh itu membiarkan sahabatku terjebak pada pria yang seperti Jaehyun."

Winwin mengernyit. "Kita sudah mengenal Y/n sejak lama. Dan Y/n juga selalu menceritakan apa pun pada kita. Aku sama sekali tidak tahu Y/n pernah berurusan dengan pria bernama Jaehyun."

"Y/n memang tidak berurusan dengan Jaehyun langsung," timpal Somi, "namun yang aku dengar dari Y/n. Setelah dirinya mengetahu tentang identitas Jaehyun, Jaehyun berkata bahwa Y/n telah mengusik seseorang yang penting bagi Jaehyun."

"Berarti orang yang penting bagi Jaehyun itu adalah salah satu dari sekian banyaknya korban Y/n?" tebak Winwin.

Somi mengedikan bahunya. "Mungkin saja. Yang jelas akan memakan waktu banyak sampai kita tahu siapa orang yang di maksud Jaehyun. Kau pasti bisa menebaknya bahwa ini tidak akan mudah. Pasti Jaehyun menyembunyikan mati-matian tentang orang yang dia maksud."

"Kau benar. Mungkin aku akan panggil informan untuk ini," balas Winwin, "lalu apa yang terjadi sampai Y/n bisa drop begitu?"

Somi mengalihkan pandangannya. Dia seperti ragu ingin bercerita detail mengenai hal ini.

"Kau menghubungiku untuk membantu Y/n karena kau tidak bisa melakukannya sendiri. Sekarang kenapa kau malah seperti ingin menyembunyikannya? Cepat Somi, aku harus tahu," desak Winwin.

"Y/n bertemu kembali dengan Jaehyun di club malam. Aku tidak tahu apa yang terjadi antara mereka hingga mereka berada di satu kamar yang sama. Kemudian Y/n bercerita, beberapa dari kalimat yang Jaehyun ucapkan itu, mirip dengan kalimat yang pernah Heeseung ucapkan. Kau bisa tahu bukan kelanjutannya? Trauma Y/n muncul begitu saja."

"Brengsek!" umpat Winwin, "apa Jaehyun berlagak akan memperkosa Y/n sungguhan?"

Somi mengangguk kecil. "Aku rasa iya. Y/n kurang lebih juga berkata seperti itu."

"Sepertinya dia sudah tahu banyak hal mengenai Y/n, bahkan hal yang amat rahasia ini, yang hanya diketahui oleh kita."

"Aku juga yakin begitu," ucap Somi, "dia tidak pernah main-main dengan ucapannya. Terlebih lagi, dia berkata ingin menghancurkan Y/n. Makanya aku sangat butuh bantuan mu, aku tidak mungkin bisa membantu Y/n sendirian."

"Kau tenang saja. Aku sudah tahu apa yang harus aku lakukan untuk sahabatku."

***

Sebrengseknya seorang Jaehyun, tak pernah sekali pun dia memperkosa seorang wanita. Sekalipun dia melakukan hubungan badan, itu atas dasar kemauan masing-masing.

Dengan apa yang dia lakukan pada Y/n malam itu, membuatnya sedikit merasa bersalah. Perlu digaris bawahi, hanya sedikit.

Terlebih setelahnya Y/n tidak masuk kerja. Kembali membuat Jaehyun ingat raut wajah Y/n yang teramat takut padanya tanpa dibuat-buat.

Walaupun mungkin Y/n menganggapnya adalah orang lain, sebab saat itu Y/n meneriaki nama pria lain.

"Apa kau sudah menyelidiki semua hal tentang Y/n seperti permintaanku waktu itu?" tanya Jaehyun pada informan kepercayaannya.

Pria itu mengangguk. "Semua tentang Nona Y/n sudah saya beritahu tanpa terkecuali."

"Apa ada pria yang berhubungan dekat dengannya selain Winwin?"

"Pria yang paling dekat dengannya hanya Winwin, yang sudah berteman lama dengan Y/n."

"Apa ada lagi? Atau mungkin dia pernah punya mantan kekasih atau pun korban yang nasibnya tidak beda jauh dengan mendiang Haruto?"

"Dari yang saya dapatkan. Y/n memiliki satu mantan kekasih, tidak lama setelah mulai dekat dengan Haruto."

"Kau sudah dapatkan nama dari mantan kekasihnya itu?"

"Sudah, sajang-nim. Namanya Heeseung."

Nama yang sama dengan nama yang yang diteriaki Y/n. Terjawab sudah siapa sosok Heeseung yang Y/n takuti itu.

"Cari tahu apa yang terjadi antara mereka dulu. Apa yang membuat mereka saling jatuh cinta dan apa alasan mereka bisa pisah. Beritahu aku segala hal menyangkut hubungan mereka dulu," kata Jaehyun pada informan yang diperintahkannya.

Informan tersebut mengangguk singkat. Pamit lebih dulu sebelum keluar dari ruangan Jaehyun.

Tak lama setelah informan tersebut keluar. Somi masuk ke ruangnya, dengan membawa tab khusus yang digunakan untuk menghubungi partner perusahaan dan jadwal yang akan Jaehyun ikuti.

"Selamat siang, sajang-nim," sapa Somi.

Jaehyun mengangguk singkat. "Jadwalku sekarang apa?"

"Meeting dengan pihak Moonstone Corp, tapi yang datang meeting adalah Wakil Presdir mereka."

"Baik. Kapan mulai meetingnya?"

"Segera, sajang-nim. Karena pihak Moonstone Corp sudah datang."

Jaehyun beranjak dari kursinya. Dia keluar lebih dulu dengan Somi yang mengekor di belakangnya. Juga beberapa karyawannya yang lain, yang akan ikut meeting dengannya.

Moonstone Corp.

Perusahaan yang tiba-tiba mengajak perusaannya bekerja sama. Dan perusahaan milik keluarga dari teman dekat Y/n, Winwin.

Jaehyun tak menyangka akan bertemu dengan Winwin secepat ini. Karena setahunya, Winwin sedang melakukan pekerjaan di Negara tetangga. Dugaannya, setelah malam itu Y/n pasti memberitahukannya pada Somi. Tergambar jelas lewat sorot mata Somi yang menatapnya dengan pandangan yang tak biasa.

Pasti Somi yang melapor pada Winwin. Hingga Winwin memutuskan mengambil langkah yang besar.

Sebuah lingkaran pertemanan yang hebat.

"Maaf membuat anda menunggu." Jaehyun lebih dulu menyalami Winwin.

Mereka berjabat tangan.

"Saya tidak menunggu lama," balas Jaehyun.

Kesempatan itu Jaehyun gunakan untuk memperhatikan Winwin dari dekat secara terang-terangan. Dan yang menarik perhatian Jaehyun adalah tatapan yang Winwin tunjukan pada Jaehyun.

Tatapan kebencian setengah mati. Hanya sekali melihatnya Jaehyun langsung paham, sebab dia juga seorang pria. Mudah sekali menebaknya.

Jaehyun yakin sekali, Winwin pasti menyukai Y/n. Dan tidak suka jika Jaehyun mengusik Y/n.

Ah, permainan ini semakin seru baginya.

Boss With Benefit » Jaehyun X YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang