WARNING! Rating 22+
Rape, Mature, Angst
🚫Not Children
***
Tiba hari sial baginya, bertemu dengan pria bernama Jaehyun. Yang ternyata merupakan CEO tempatnya akan melamar kerja.
"Bagaimana kalau kita mengulang kegiatan kita semalam? Kali ini aku ing...
Y/n : Tidak, aku pulang ke rumah calon suamiku saja
Somi : Hah?
Y/n : Cek postingan instagram ku
Y/n pun membuka akun Instagramnya, memposting sebuah foto tangannya yang menggunakan cincin seraya menggenggam tangan Jaehyun tanpa memperlihatkan wajah mereka berdua.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Duk!
Terlalu fokus dengan ponselnya selama berjalan memasuki rumah Jaehyun. Y/n sampai tak sengaja menabrakan diri ke tiang yang berada di teras depan. Untung saja Jaehyun sempat meranuh tangannya di dahi Y/n sehingga kepala Y/n tidak terbentur.
"Hati-hati," ujarnya. Dia mencuri pandang melirik sedikit ponsel Y/n, curiga sebab sejak tadi Y/n memainkan ponselnya sambil tertawa, "kau menghubungi siapa?"
"Somi," balas Y/n. Dia langsung menyimpan ponselnya sebelum Jaehyun sempat melihat isi chat nya dengan Somi.
Dia senang dengan lamaran Jaehyun. Tapi dia hanya ingin menunjukan rasa bahagianya yang berlebihan ke sahabatnya. Bukan ke Jaehyun, dia tidak mau membuat pria itu besar kepala.
"Benar itu Somi?" selidik Jaehyun.
"Iya benar."
Jaehyun menutup pintu utama begitu mereka memasuki rumah. Dia melepas jaketnya dan menaruh di sofa terdekat.
"Kau ke kamar dulu saja, aku mau membuat cemilan. Kau mau sesuatu?"
Y/n melihat interior rumah Jaehyun yang minimalis. Dia memang pernah satu kali mendatangi rumah Jaehyun, tapi tidak memperhatikan isi rumah ini sama sekali, lagi pula sudah lama juga dia tidak menginjakan kaki di sini.
Satu hal yang tidak dia temukan di sini, figura. Entah figura milik pria itu atau pun bahkan keluarganya. Padahal Y/n berekspetasi melihat foto pria itu ketika masih anak-anak.
"Y/n," panggil Jaehyun kembali karena wanita itu tidak kunjung menjawabnya, "kau mau sesuatu tidak? Biar aku buatkan?"
"Kau yang buatkan?" Y/n baru menyahut, "mana pekerja rumahmu?"
"Aku menyuruh mereka pulang. Tidak ada yang menginap."
"Kau di rumah sebesar ini sendirian, kau pasti kesepian," gumam Y/n, matanya masih mencari figura yang mungkin ada di sisi dinding lain.
"Apa kita harus segera melangsungkan pernikahan kita agar aku tidak kesepian di rumah ini?" goda Jaehyun.
Y/n langsung menoleh ke pria itu. Wajahnya memerah padam, dia malu. "Apa sih." Y/n mengambil tas miliknya yang dibawa Jaehyun, "di mana kamar mu? Aku mau istirahat."
Jaehyun terkekeh geli. "Lantai dua, pintu pertama sebelah kanan."
"Aku ke kamar duluan ya." Y/n berjalan cepat menuju kamar yang diberitahu pria itu.
