Eps.37🍑

457 54 4
                                    

                Jaehyun menggulung lengan kemejanya hingga sebatas siku, dia membasuh wajahnya di wastafel. Begitu matanya tertuju pada bayangan dirinya di cermin toilet ini, dia melirik bayangan pria yang lain yang mendekatinya.

Mantan kekasih dari calon istrinya.

"Bagaimana rasanya kencan dengan kekasih orang lain?" Heeseung berdiri di sampingnya, dia menyalakan kran air wastafel yang ada di samping Jaehyun. Mereka saling melirik pantulan cermin masing-masing.

Jaehyun punya pengendalian diri yang baik. Dia pun menunggu sejak tadi di mana Heeseung yang memulai pembahasan ini lebih dulu.

"Dia bukan kekasihmu lagi," jawab Jaehyun datar, "dia akan menikah denganku."

Heeseung tertawa pelan, seakan mengejek Jaehyun. "Coba kau tanyakan pada Y/n, memangnya antara aku dan dia pernah ada yang mengucapkan kata pisah?"

"Memangnya Y/n masih mau dengan pria gila seperti mu?" timpal Jaehyun, "kau sudah menculik dan memperkosanya, kemudian lepas dari hukuman karena kau menggunakan kekuasaan milik keluargamu?"

"Kenapa aku harus dihukum kalau kami melakukannya karena alasan suka sama suka? Kau bisa menuduhku seperti itu karena kau belum pernah mendengar sendiri Y/n mendesahkan namaku saat aku memanjakan tubuhnya."

Tangan Jaehyun terkepal kuat hingga jarinya memerah. Dia ingin memberikan pukulan pada pria itu meski tahu Heeseung tengah mencoba membuatnya tak bisa mengendalikan amarah.

"Ah iya, atau kau mau lihat sendiri waktu Y/n yang memimpin di atasku? Aku masih menyimpan videonya dan menontonnya ketika aku merindukan Y/n."

Mendengar itu amarah Jaehyun meledak. Dia mencengkram kuat kerah kemeja Heeseung, tangan kanannya terkepal di udara, gemetar karena masih menahan untuk tidak memukul Heeseung.

"Kau tidak benar-benar mencintainya, kau hanya mempermainkan dia."

Dengan ekspresinya yang datar. Heeseung menjawab, "lalu apa kau sendiri benar-benar mencintai Y/n? Padahal kau tahu kalau dia adalah wanita yang sering memeras uang pria brengsek dengan dalih akan tidur dengannya?"

Jaehyun sedikit membelalakan matanya.

"Kaget ya karena aku tahu hal ini?" Heeseung tersenyum miring, "aku pun baru tahu hal ini setelah Winwin yang sering ikut campur, sudah tidak lagi melakukan penjagaan yang ketat untuk Y/n agar aku tidak mengetahui apa pun tentang Y/n. Bodoh sekali jika Winwin punya pikiran kau itu bisa diandalkan dari pada dirinya, nyatanya setelah Winwin melepas apa pun menyangkut Y/n. Aku jadi lebih mudah mengetahui tentang Y/n."

Jaehyun diam. Pikirannya berkecamuk tentang sejauh mana Heeseung sudah mengetahui apa yang terjadi antara Y/n dan Jaehyun.

Heeseung melepaskan cengkraman tangan Jaehyun pada kerah kemejanya. "Kau adalah CEO dari perusahaan besar dan kau sama sekali tidak punya hubungan di masa lalu dengan Y/n. Tapi kau sangat menginginkannya. Bukannya itu tidak wajar jika hanya mengandalkan dalih percintaan?"

Heeseung menepuk pundak Jaehyun. Dia berbisik pada Jaehyun, "kau tidak mungkin menyukai Y/n begitu saja. Akan aku cari alasan kau begitu menginginkan Y/n."

Selepas itu, Heeseung pergi dari toilet meninggalkan Jaehyun yang masih membeku.

"Arrgghh!"

Jaehyun berteriak marah.

Dia mengambil ponselnya, menghubungi seseorang karena tidak ingin ketakutannya terjadi.

Boss With Benefit » Jaehyun X YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang