Eps. 33🍑

501 56 4
                                    

                "Huaa...."

Somi terlonjak saat mendengar pintu rumahnya terbuka dan mendapati suara tangisan keras yang amat dikenalnya.

Wanita itu melepaskan masker wajahnya dan meleparnya ke atas meja, dia langsung berlari menuju pintu depan takut terjadi sesuatu dengan Y/n.

"Ada apa? Apa yang dilakukan Jaehyun padamu?" tanya Somi khawatir.

Y/n mengusap pipinya yang basah karena air mata. "Dia membuatku malu. Aku sudah yakin dia akan melamarku. Tapi dia malah mengatakan hal konyol yang tak masuk akal! Apa yang ada di otaknya sampai dia bisa bilang aku jago dalam olahraga tangkap bola?"

Somi menyesal dirinya sudah khawatir pada Y/n.

Ternyata yang membuat sahabatnya itu menangis adalah permasalahan cinta seperti baru menginjak remaja.

Somi memang tidak begitu paham penjabaran Y/n, tapi dia tahu inti dari perkataan Y/n. Terlebih, Winwin sudah cerita dengannya bagaimana hubungan pria itu dan Y/n mulai menjauh karena Y/n lebih memilih bersama Jaehyun dari pada Winwin.

Berada di tengah-tengah Winwin dan Y/n, dia tidak bisa mencondongkan dirinya lebih ke Winwin atau Y/n, mereka berdua itu adalah sahabatnya. Somi hanya dapat memilih untuk mendukung tiap pilihan sahabatnya saja.

Wanita itu menghela napas panjang. Dia menggandeng tangan Y/n menuju ruang tengah. Dengan gerakan tangan, dia menyuruh pekerja rumah menyajikan snack dan minuman karena dia yakin ini akan lama.

"Sepertinya aku akan berhenti saja. Tak ada kemajuan sama sekali. Seharusnya aku tidak boleh jatun cinta dengan pria mana pun lagi, ini hanya menyakitkan saja."

Somi hanya mengangguk tanpa minat. Y/n tidak butuh diberi nasihat apa pun, toh Somi yakin Y/n tidak akan menerapkan nasihatnya juga.

Somi tahu seberapa bodohnya Y/n ketika jatuh cinta.

"Kau yakin bisa berhenti menyukainya?"

Y/n mengangguk. "Aku yakin."

Somi sama sekali tidak yakin.

***

"Kau mau menghabiskan malam dengan Jaehyun atau denganku?"

Doyoung berdecak kesal mendengar teriakan nyaring dari Sejeong di lantai dua. Belum dia menjawab, pintu kamar mereka sudah digebrak oleh Sejeong.

Dengan santainya Jaehyun menjawab, "sudahlah, kau akan seumur hidup dengan Sejeong, tak apa jika semalam ini kau menemaniku." Jaehyun meneguk vodka yang berada di gelasnya.

"Tapi ini hari pertamaku menikah, sialan!" omel Doyoung, "bisa-bisanya malam pertamaku bukan sama istriku tapi malah menemanimu yang kesekian kalinya gagal melamar. Mungkin kau memang tidak ditakdirkan menikah seumur hidupmu."

"Hanya dua kali gagal," sahut Jaehyun, "untuk selanjutnya pasti berhasil."

"Masa bodo dengan lamaranmu yang gagal itu," timpal Doyoung, "lagi pula kenapa kau gagal lagi?"

Jaehyun yang gagal, Doyoung yang frustasi. Kalau tahu sahabatnya itu akan mengganggunya, Doyoung pasti akan merebut cincin yang sudah Jaehyun siapkan dan menggantikan Jaehyun untuk melamar Y/n.

"Seingatku, aku menaruh cincin itu disaku kiri, tapi ternyata di saku kanan, karena terlalu panik... jadi gagal lagi."

"Ayo kita pergi ke dukun untuk bertukar jiwa. Aku akan menjadi dirimu untuk melamar Y/n," balas Doyoung tak masuk akal. Ini karena terlalu kesal dengan Jaehyun, untuk hal semudah itu saja dia tidak bisa melakukannya.

Boss With Benefit » Jaehyun X YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang