ch II

1.2K 114 2
                                    

.
.
.
.

Happy Reading
.
.
.
.

Sebenarnya dari mana obsesi Iaros ini di mulai?

Semuanya berawal dari masa kecilnya. Ketika Iaros kecil berusia 9 tahun. Kedua orang tuanya menyarankan Medeia Belliard sebagai teman belajarnya.

Iaros menerimanya dan tidak menolak kehadiran sosok gadis manis dengan rambut ungu sebahu itu. Gadis yang sangat cantik di usinya yang baru menginjak 7 tahun, dan juga seorang alpha female yang cukup dominan.

Dan Iaros sangat yakin kalau di masa depan nanti Medeia akan menjadi seorang pemimpin yang hebat.

Semuanya berjalan dengan sangat lancar Medeia yang setiap hari datang ke istana sebagai teman belajar Iaros hingga terdengar rumor kalau Medeia akan menjadi calon tunangan Iaros berkedok teman belajar.

Sampai suatu siang, Medeia datang tak sendiri. Ia di antar oleh kakaknya yang kebetulan juga ada urusan di istana.

Dari sanalah Iaros kecil terpenjara dengan pesona mematikan seorang Dekis Belliard.

Pemuda tampan dengan tubuh tinggi kurus dan ekspresi wajah yang menggambarkan mati segan hidup tak mau.

" Salam pada calon matahari kekaisaran Eperanto. Saya Dekis Belliard menyampaikan salam pada anda Pangeran Putra Mahkota. " Alpha muda Belliard itu menyapa Iaros seperti yang bangsawan tingkatan Duke lakukan.

" Ya salam juga untuk anda calon Duke Belliard. " balas Iaros dengan rona merah yang sangat sangat samar hingga tak ada yang menyadarinya.

" Ah iya kakak bukankah kakak ada urusan dengan baginda Kaisar? " tanya Medeia memecah kecanggungan di antara mereka.

" Hm kau benar Medie. Baiklah kakak pergi dulu kau hati-hati ya. Jangan nakal. " Dekis mengusap kepala adiknya lembut sarat akan kasih sayang. Diam-diam ada yang cemburu.

Dekis khawatir dengan adiknya. Sekalipun adiknya itu seorang alpha female tapi tetap saja sebagai seorang kakak Dekis tetap di landa kekhawatiran. Terlebih feromon dari Iaros membuat Dekis cukup kebingungan. Karena itu bukanlah feromon alpha seperti pada umumnya. Terlebih belum ada pemberitahuan resmi dari kekaisaran mengenai second gender sang penerus kekaisaran.

" Saya permisi Yang Mulia. "

Dengan itu Iaros Orna Eperanto menyalakan percik cinta bersisian dengan obsesi untuk sulung Belliard.

Dan Iaros tidak peduli dengan status bahwa Dekis juga seorang Alpha.

Waktu terus berjalan kini penerus kekaisaran Eperanto berusia 18 tahun. Dan di usinya yang masih sangat muda ia sudah memimpin sebuah pasukan dalam perang.

Dan Dekis juga ikut berdiri di samping sang pangeran sebagai tangan kanan Iaros.

Suara pedang yang saling beradu memekakan telinga. Darah dimana mana. Mayat dari kedua belah pihak tergeletak bergelimpangan dalam medan peperangan.

Iaros sesekali menyabetkan pedangnya ke arah musuh. Tak jarang pedang tajam itu memutus kepala dari pasukan musuh.

" Ckk menyerahlah bocah dengan begitu kami akan mengampuni nyawamu. "

Iaros tetap diam tak membalas provokasi dari jendral musuhnya itu. Rahang jendral mengetat dengan otot lehernya timbul. Dia sangat marah melihat sikap pangeran muda di depannya tetap tenang.

" Ckk sialan. Sialan. Sialan. Matilah kau keparat! " teriak Jendral marah.

Tapi sayang Iaros dengan mudah menebas lengan sang jendral hingga putus.

MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang