Tiga

743 116 17
                                    

"Kau bercanda!?"

"Tidak. Kau bisa menanyakannya pada Naruto." Balas Ino yang sedang menjejalkan beberapa skincare miliknya ke dalam sebuah pouch. "Hmm, pilih toner atau moisturizer?" Gadis itu bermonolog, tak lama berakhir memasukkan keduanya ke dalam pouch. Padahal ia harus meminimalisir barang bawaan.

Sakura menggeleng frustasi sambil memijit kening. "Aku sudah bilang padamu untuk tidak menempatkanku satu mobil dengannya!"

Ino menarik nafasnya jengah. "Aku sudah lakukan itu. Tapi kau tahu, Kiba tidak mau jika dia disatukan dengan Karin. Alhasil, Naruto berinisiatif meletakkanmu bersama mereka."

Sakura mencebik. Mimpi apa dirinya akan satu mobil dengan Sasuke dan Karin? Untung masih ada Kiba dan mungkin Akamaru. Lagi-lagi Naruto! Selalu saja sesuka hatinya. Perjalanan mereka ke Gunung Ame setidaknya menggunakan 3 mobil Jeep yang mana salah satunya merupakan milik Sasuke. Mobil pertama diisi oleh Gaara, Sai dan Ino. Mobil kedua diisi oleh Naruto, Hinata dan Lee yang beberapa jam lalu dipastikan ikut. Dan mobil terakhir, mobil Sasuke akan diisi oleh Kiba, Sasuke sendiri, Karin dan Sakura.

"Kenapa tidak Karin saja yang pindah? Atau kau? Atau Hinata?" Tak perlu dijawab. Sakura ikut kesal dengan dua gadis lainnya karena ia tahu mereka juga tidak akan mau dipisahkan dari sang kekasih.

"Ayolah, Sakura. Tolong jangan seperti ini. Kita hanya akan 8 jam di jalan." Ino benar-benar tak paham dengan perasaan Sakura sepertinya. Tak ingin berdebat lagi, Sakura memilih mengambil beberapa helai pakaiannya untuk di masukkan ke dalam tas. Mereka sedang menyiapkan keperluan pribadi selama pendakian.

Ding dong~

"Biar aku saja." Sakura bergegas menuju ke pintu apartemen sebelum Ino bangkit.

Pintu terbuka, menampilkan Kiba yang sedang mengelus dan mengatakan sesuatu kepada anjing peliharaannya.

"Kiba?"

"Sakura." Pemuda Inuzuka itu berdiri tegak sambil menggaruk belakang kepala. Sakura melihat ekor Akamaru bergoyang ke sana dan kemari. Bagaimana Akamaru bisa sebesar ini sekarang?

"Silahkan masuk."

Kiba menggeleng. "Maaf datang tiba-tiba ke apartemenmu. Aku barusan dari bengkel untuk service mobil besok. Hanya saja antriannya lumayan panjang. Jadi..." Ia melihat Akamaru yang tampaknya juga kebingungan. "...jika kau tidak keberatan, aku ingin menitipkan Akamaru di sini. Naruto mengatakan jika apartemenmu berada di sekitar sini dan ramah hewan peliharaan. Sebelumnya, aku sudah menghubungimu beberapa kali tadi, tapi.."

"Tentu saja boleh!" Potong Sakura. Ia tersenyum ramah lalu mengambil tali yang terkait dengan Akamaru. "Maaf tidak mengangkat teleponmu. Aku packing barang dan ponselku dalam mode hening."

"Aa...begitu."

"Kau yakin tidak ingin mampir dulu?"

Kiba kembali menggeleng. "Kau sungguh tidak keberatan, bukan?"

"Aku memang lebih menyukai kucing. Tapi aku suka anjing." Gadis itu mengelus-elus kepala Akamaru sebelum kembali melirik Kiba.

"Terimakasih. Kalau begitu aku tinggal dia di sini. Kalau terjadi sesuatu, kau bisa menghubungiku."

"Tentu." Sakura mengangguk lalu mengajak Akamaru masuk ke dalam.

Ino muncul saat Kiba baru saja balik badan untuk pergi. Ia menatap Sakura dan Akamaru secara bergantian dengan gelas berisi teh hangat di tangan.

"Kiba?" Tanya Ino saat mengenal anjing itu.

"Hm, Akamaru di sini sementara karna antrian service mobil mereka lumayan panjang."

SS [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang