HALLO SEBELUM KALIAN BACA PART INI
AKU MAU NGUCAPIN TERIMAKASIH, AKHIR-AKHIR INI BANYAK YANG VOTE DAN BACA ALHAMDULILLAH.
PART INI AGAK PANJANG, BIAR KALIAN BISA PUAS BACANYA HEHE.
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN YA
LOVE U <
Happy reading ✨
"AAAAAA AARON!!!"
Aaron mengumpat panik, tidak ada pilihan lain selain dirinya ikut terjun ke bawah, ia langsung menarik tubuh gadisnya ke pelukannya erat dan Freya langsung menempel pada tubuh Aaron.
Freya sama sekali tidak berani membuka matanya, ia seakan sedang terjun bebas sekarang, tapi anehnya semakin ke bawah ia merasa sepeti ada alat yang membuat mereka tidak terjun dengan cepat. Ia masih terus berteriak ketakutan.
Cekrak
Freya membuka matanya sebelah, menyadari mereka bisa berhenti di sebuah jaring besar.
"AAAAA!!!"
Baru ingin bernapas lega Freya kembali berteriak ketika jaring itu pecah hingga ia kembali terjun bebas hingga rasanya lebih cepat dari sebelumnya, sampai akhirnya ia terpental dan terlepas dari pelukan Aaron. Mereka berdua jatuh pada sebuah kasur yang sangat besar.
Freya mencoba mengatur napasnya yang memburu, serta jantung yang berdetak sangat kencang karena ketakutan. Ia mencoba membuka matanya pelan, tapi pandangannya mengabur.
Aaron bernapas lega sekaligus berdecak kagum dengan rancangan yang ia buat sendiri. Ia menatap Freya yang juga terlentang di sampingnya. "Bagaimana, masih ingin pergi dariku?"
"Kau pikir aku tidak memiliki persiapan yang matang. Aku sudah berjaga-jaga dari awal," ujar Aaron mengatur napas.
Melihat Freya yang diam saja tanpa adanya balasan membuat Aaron khawatir. Ia mendekatinya, duduk di sampingnya lalu mengusap air matanya. "Kau tidak apa-apa?"
"Buka matamu," minta Aaron.
Freya membuka matanya perlahan, namun masih tetap sama. Pengelihatannya memburam solah ada kabut yang menghalanginya. Bibirnya bergetar, ia megeluarkan air matanya lagi dan kali ini rasanya sangat sesak, ia sungguh ketakutan.
"Are you okay?"
Aaron berusaha membuat Freya duduk.
"Pusing," keluh Freya.
Aaron mengusap kedua pipi Freya dengan lembut. "Buka matamu lalu tatap aku,"Freya melakukannya lagi, akhirnya ia bisa melihat wajah Aaron walau masih sedikit buram. Tanpa disuruh ia langsung memeluk Aaron erat-erat. Setelahnya terdengar suara sesenggukan. Freya menangis kencang, ia tidak menyangka apa yang telah dilakukannya. Masih bersyukur hidup dengan tubuh yang utuh tanpa luka sedikitpun. Ini semua terjadi karena pria menyebalkan yang sedang dipeluknya. "Ini semua salahmu!"
"Kau menyebalkan!" isak Freya sesenggukan, meski begitu ia tetap memeluk Aaron dengan erat.
Aaron menatap datar gadisnya. "Kau yang mencoba untuk lompat,"
"Tapi kau tidak mencegahku!" teriak Freya dengan tangisan.
Aaron menghela napasnya. "Baiklah aku yang salah maafkan aku,"
Freya malah semakin menangis kencang.
Aaron menciumi puncak kepala Freya berulang kali dan mengusap-usap punggungnya agar tenang. "Sudah ya? Jangan menangis,"
Aaron mengusap jejak air mata Freya walau hanya sebagian karena Freya masih menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Aaron.
"Mau beristirahat di atas?" tawar Aaron mengusap kepala Freya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Of 31 Days || mafia
RomanceVotee kalau kamu tau bagaimana cara mengapresiasi sebuah karya! 18+ Nekat kabur dari kost tempatnya tinggal, Freya malah bertemu pria dengan pakaian serba hitam. Masalahnya semakin rumit ketika pria itu mengatakan bahwa Freya adalah gadisnya, lalu m...