Kaki kanannya yang sudah maju satu langkah, seketika kembali ditarik ke belakang hingga sejajar dengan kaki kirinya. Merasa ragu setelah melihat kehadiran seorang gadis yang ingin ditemuinya. Annisa mencengkeram ujung hoodie-nya sambil menggigit bibir bawahnya, sebelum akhirnya berbalik hendak melangkah pergi.
"ANNISA!"
Langkah kakinya tertahan saat tanpa diduga namanya dipanggil oleh suara yang terdengar familier di telinganya. Mau tak mau ia pun berbalik, terkejut melihat senyum lembut yang terpatri di wajah cantik gadis itu menyambut kehadirannya. Perlahan kedua sudut bibirnya pun tertarik, senyum kikuk Annisa berikan sebagai balasan. "Eh, Ka—Kak Aluna. Assalamu'alaikum..."
"Wa'alaikumussalam. Kirain tadi aku salah lihat. Ternyata bener, kamu," ucap Aluna, masih dengan senyum lembut yang ia berikan pada gadis remaja di hadapannya. "Apa kabar?"
"Alhamdulillah, baik. Kak Aluna?"
"Alhamdulillah, aku juga baik," jawab Aluna, mengedarkan pandangannya ke sekitar, namun tak menemukan kehadiran siapapun selain gadis itu. "Kamu kapan dateng ke Bandung?"
"Tadi malem, Kak."
"Sendiri atau sama Ibu?"
Annisa terdiam sebelum memberi jawaban atas pertanyaan tersebut. Apa sang ibu ataupun kakaknya tidak memberitahu soal kedatangan dirinya dan ibunya ke Bandung pada gadis itu untuk memenuhi permintaan sang kakak? Atau sengaja dirahasiakan?
"Annisa?" panggil Aluna sambil menyentuh bahu gadis itu lembut.
"Eh, iya, Kak?" sahut Annisa tersadar.
"Kamu dateng ke Bandung sendiri atau sama Ibu?" tanya Aluna lagi.
"Eum... sendiri, Kak."
"Liburan? Atau sekadar untuk nengok Mas Byan?"
"Eum... nengok Kak Abyan, Kak. Kan, dua bulan lalu Ibu udah dateng ke sini. Nah, giliran aku yang nengokin Kak Abyan," jawab Annisa, terpaksa sedikit berbohong untuk menutupi niatan sang kakak yang mungkin tak diketahui oleh gadis itu.
"Pulang ke Depok lagi kapan?"
"Besok sore juga udah pulang, Kak."
"Eum... Mas Byan, ya, yang ngasih tau alamat toko bunga aku?" tanya Aluna.
Annisa menggeleng kecil. "Aku cari tau sendiri alamat toko bunga Kakak. Eum... hasil stalking dari following IG-nya Kak Abyan," jawabnya malu.
"Serius? Ya, ampun. Kenapa gak nanya langsung sama Mas Byan?"
"Nanti aku diledekin, soalnya Kakak sedikit nyebelin," jawab Annisa jujur.
"Oh, ya? Aku baru tau soal itu. Ibu gak ada bilang kalo Mas Byan nyebelin," sahut Aluna, sedikit antusias dengan hal baru yang ia ketahui tentang pria itu. "Ya, ampun. Kok, kita malah asik ngobrol di sini. Eum... kita ngobrol di atas aja, gimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Serendipity (Hiatus!)
FanfictionTakdir mempertemukan Aluna dan Abyan di saat keduanya telah memilih orang yang ingin mereka cintai. Namun, takdir juga yang akan merubah segalanya, di mana mereka dipaksa untuk melepas harapan dari yang tercinta. *** Pernah dengar jika harta yang pa...