Assalamu'alaikum semuanya 🤗
Gimana nih,kabarnya?Sebelum baca ceritanya kalian panggil aku 'Moona' aja yaa. Terus aku panggil kalian 'Mooners' yaaa...
Bantu komen di setiap paragraf nya🙌
Bismillahirrahmanirrahim ...
~•Happy reading•~
•
•
•"TOLONG!"
"TOLONG!!"
"DIAM!!"
"Lepaskan tangan Saya, Pria brengsek!!" berontak seorang gadis.
"Di bilang diam! bisa tidak? Hah?!" bentak pria gondrong yang mencekik leher seorang gadis.
Sang gadis terus berontak untuk mencoba melepaskan diri. Apa salahnya? Dia hanya melewati jalanan sana, malah di hadang oleh preman yang tengah mabuk.
Sedangkan Pria paruh baya yang di dalam mobil hitam Pajero sport, sedari tadi mendengar perdebatan keduanya. Supir nya baru saja akan melewati jalan itu, dia akan membelokkan mobilnya kembali. Namun urung karena sang atasan menyuruhnya untuk melanjutkan perjalanan nya.
"Jangan memutar arah kembali, teruskan saja jalannya. Karena jalan ini yang dekat dengan tujuan 'kan?" celetuk pria paruh baya yang tengah fokus dengan MacBook nya. Terlihat sibuk membalas pesan email yang masuk.
"Iya, Tuan. Ini jalan yang dekat. Tapi di depan ada masalah tuan, takutnya kita dihadang," cemas sang Supir.
"Tidak usah khawatir, nanti di depan berhenti dan beri jarak satu meter dari sana," tutur pria yang di sebut 'Tuan'.
Mobil pun kembali melaju, dan berhenti tepat satu meter dari kejadian di depannya.
"Haha... Dasar gadis lemah!" tukas Pria gondrong.
"Dari tadi di suruh nurut sama bos kita, tapi Lo gak mau. Jadinya kayak gini kan?" celetuk preman yang botak.
Sedangkan sang gadis, tidak memperdulikan hal itu. Dia masih fokus memberontak, walau nafas sudah menipis. Dia tidak peduli, dia berharap ada orang yang menolong nya.
BUG!
BUG!
Kreek!
Arghhh!!!
Tak lama dari do'a nya, terdengar suara pukulan yang sangat kuat. Membuat yang mendengar nya ngeri sendiri. Bagaimana tidak bergidik, suara pukulan itu di barengi tulang patah yang nyaring. Membuat ngilu yang melihat.
"Berani nya kalian menghadang seorang gadis!!"
"Kau siapa? Jangan coba-coba menghalangi bos kami yang lagi bersenang-senang!"
"Tidak perlu tau siapa saya, berikan saja gadis itu pada saya!"
"Tidak semudah itu, jika kau menginginkan gadis ini kembali. Maka lawan saya terlebih dahulu!" seru nya dan melepaskan tangannya dari leher gadis itu.
"Baiklah, jika saya menang kalian harus pergi dari daerah sini. Bagaimana?"
"Deal!!"
Perkelahian pun terjadi dengan tidak seimbang, membuat pria paruh baya itu hampir kewalahan.Tapi beruntung nya dia bisa mengalahkan semuanya. Dan para preman pun berlari pergi terbirit-birit dari sana, walaupun dengan tertatih- tatih. Niat ingin pergi lebih besar dari rasa sakit nya.
Pria itu pun menghampiri sang gadis yang di tolong nya.
"Apakah tidak ada yang luka?" Tanya nya.
"Alhamdulillah, seperti nya tidak ada Pak. Terima kasih telah menolong saya."
Sedangkan orang yang di hadapan nya hanya menganggukkan kepalanya dan menampilkan senyuman nya.
"Tidak pa pa, kebetulan saya sedang lewat sini. Jadi saya bantu," ucap nya.
"Tetap saja saya sangat berterima kasih sama bapak," ujar sang gadis.
"Kalau boleh tau rumah nya Pak Basir dimana ya?" tanya Pria kisaran kepala empat itu.
"Kebetulan saya anak nya Pak," jawab orang yang di tanya.
"Kalau begitu bareng saja sama saya," ajak nya. Gadis itu mengangguk kan kepalanya, walaupun dalam benaknya terlintas banyak pertanyaan. Tapi dia urung kan.
***
"Bagaimana, apakah Zhafirah mau menerima nya?"
"Kalau menerima tawaran nya, saya akan langsung mengurus surat-surat nya. Kebetulan yang punya nya teman saya sendiri," papar Pria paruh baya dengan setelah jas mahal dipakai tubuhnya.
Semua orang sedang menunggu keputusan dari orang bersangkutan
*****
Gimana nih prolog nya teman-teman?
Yuk bantu Vote and komen 🙌
Menerima saran dan kritikannya 😊
Maaf kalau cerita nya tidak menarik dan kurang memuaskan bagi kalian 🙏😇😊
Bantu follow akun ini,yaa!!
IG: wp.greyymoon04
Tiktok: wp.greyymoon04Terima kasih untuk yang mau membaca cerita ini 🙌
Bantu support ya Mooners🌚See you next part🤗
Cianjur, 04 Desember 2023
KAMU SEDANG MEMBACA
NOBLE IDEALS [On Going]
Spiritual[Follow dulu sebelum membaca,ya?! 😇🤗] Zhafirah bercita-cita ingin menjadi seorang penghafal Al-Qur'an dan melanjutkan kuliah di kota Madinah, tetapi orang tuanya tidak punya biaya dan sekolahnya pun di keluarkan akibat beberapa bulan bulanannya be...