Part.01

141 94 34
                                    

Assalamu'alaikum semuanya 🤗
Gimana nih,kabarnya?

Sebelum baca ceritanya kalian panggil aku 'Moona' aja yaa. Terus aku panggil kalian 'Mooners' yaaa...

Bantu komen di setiap paragraf nya🙌

Bismillahirrahmanirrahim...

~•Happy reading•~


Zhafirah Muna Azizah yang kerap di panggil Firah oleh orang-orang.
Seorang anak dari keluarga sederhana yaitu dari Bapak Basir Hafiz Rafid dan Ibu Urwa Sidra Farheen.

Walaupun dari keluarga sederhana keduanya selalu memberikan kasih sayang yang berlimpah pada anaknya,sehingga tidak membuat Firah merasa kesepian atau pun tersisihkan.

Firah adalah seorang gadis cantik yang mempunyai lesung pipit di kedua pipinya dengan kulit berwarna kuning langsat dan mempunyai hidung yang mancung juga mempunyai mata berwarna coklat terang.Dia sekarang tengah duduk di bangku SMA kelas XI IPS 4 yang kini berusia 17 tahun.

*****

Kini pagi hari sekali terlihat seorang gadis yang sedang bersiap untuk berangkat menuju sekolah nya.Dia telah siap dengan seragam sekolahnya.

Tok ... Tok ... Tok ...

Terlihat wanita paruh baya mengetuk pintu anak gadisnya.

"Firah."

"Iya,Bu.Ini bentar lagi selesai kok,"jawab orang yang ada di dalam.

"Cepetan! Firah.Kamu harus segera sarapan!"peringat Wanita paruh baya itu pada sang Anak yang masih bersiap.

"Iya,Bu.Firah akan gabung bentar lagi,"balas Firah dari dalam yang masih sibuk dengan bersiap nya.

Setelah mengingat kan Anak nya untuk sarapan,dia pun berlalu ke dapur dan melanjutkan kembali kegiatan yang tertunda.

Membutuhkan waktu beberapa menit menyiapkan semuanya,Firah pun keluar dari kamarnya dan menuju ruangan dapur.Di sana terlihat kedua orang tuanya tengah menunggu kedatangan Anak nya untuk segera memulai sarapan,tapi orang yang ditunggu malah sibuk dengan urusannya.

Dan kini Senja pun bergabung dengan keduanya yang hanya beralasan tikar di temani dengan lauk pauk yang sederhana.

"Maaf membuat Ayah dan Ibu menunggu,"ucap Firah setelah duduk dengan rapi di tikar dan menampilkan cengiran nya.

Seorang pria paruh baya yang duduk di sampingnya pun tersenyum sebelum membalas ucapan sang anak gadisnya yang tak terasa kini sudah remaja.

"Tidak pa-pa Nak,tapi lain kali kamu jangan seperti itu.Apalagi membuat orang tua menunggu,itu tidak sopan Nak.Kalau Ayah sama Ibu masih bisa memaklumi sikap kamu.Tetapi,jika orang lain Ayah tidak tahu akan hal itu.Mungkin ada yang menilai kamu buruk terhadap kamu.Jadi,jangan diulangi kembali,ya, perlakuan seperti itu,"tutur Pak Basir menasihati Firah.

Sedangkan sang empu masih diam mencerna penuturan yang Ayah nya sampaikan.Mencoba memahami semuanya,dari sikapnya dan penuturan Pak Basir.

Bu Urwa yang sedari tadi memperhatikan interaksi keduanya pun hanya tersenyum di tengah mengipasi nasi yang mengepul berada dalam bakul.

"Sudah,Firah.Jangan dulu dipikirkan, sekarang kita sarapan dulu.Perut mu sedari tadi keroncongan minta diisi,"imbuh Wanita paruh baya itu pada Firah di barengi dengan senyuman di wajahnya.

NOBLE IDEALS [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang