Assalamu'alaikum semuanya 🤗
Gimana nih,kabarnya?Sebelum baca ceritanya kalian panggil aku 'Moona' aja yaa. Terus aku panggil kalian 'Mooners' yaaa...
Bantu komen di setiap paragraf nya🙌
Bismillahirrahmanirrahim...
~•Happy Reading•~
•
•
•
"Tegurlah orang yang memang telah melanggar aturan dalam Islam. Tidak usah sungkan, bisa saja lewat perkataan mu; orang itu diberi hidayah oleh yang maha kuasa. Dan kamu juga akan mendapatkan nilai plusnya."
-Faris Syaqib Wasim-
*****Kini ketiganya telah berada di stasiun kereta. Mereka sekarang akan segera menuju kampung halaman nya yang berada di kota Bandung.
"Ris, kalau boleh tahu. Nanti antum bakalan lanjut S2 gak? Secara 'kan antum udah selesai S1," tanya Iman membuka suara. Setelah ketiganya duduk di kursi penumpang. Kebetulan kereta nya belum banyak orang-orang yang naik. Jadi, lebih leluasa untuk duduk.
Aris berpikir sejenak sebelum berucap, "belum tahu sih, tapi kalau ditanya mau lanjut? Ya, mau lah. Tapi balik lagi ke kondisi dan situasi."
Iman mengangguk-anggukkan kepalanya pertanda paham dengan jawaban sang empu.
Tak lama dari itu, Aris dikejutkan dengan seorang gadis yang duduk dipinggir nya. Namun dia bisa menetralkan raut wajahnya kembali dengan menyembunyikan dibalik wajah dingin nya. Aris sebenarnya sangat tak nyaman dengan kehadiran nya. Apalagi gaya berpakaian nya sangat terbuka, membuatnya terus beristighfar dalam hati. Meminta perlindungan juga pertolongan dari yang maha kuasa agar tidak terhasut dengan bisikan syaitan.
Sedangkan kedua temannya juga, terus mengucapkan asma Allah dalam hatinya. Tak lupa terus menundukkan pandangannya. Walaupun Iman suka bercanda dengan teman nya. Tapi kalau sudah urusan perempuan, dia sifatnya akan berbeda. Berubah menjadi seperti julukan temannya yang disematkan oleh nya. Beruang kutub.
"Astaghfirullah, ya Allah." Aris sudah muak dengan ketidak nyamanan itu. Dia langsung mengucapkan istighfar dari mulut nya.
Orang yang disampingnya pun terusik, dikala mendengar ucapan Aris. Dia pun menoleh ke arah sang empu yang melontarkan istighfar. Membuat dirinya merasa tersinggung. Padahal dia tidak melakukan apapun.
Ingin marah, tapi urung disaat melihat orang disampingnya 'sangat tampan' dua kata itulah yang disematkan untuk Aris. Padahal sang empu terus menunduk tidak melihat kearahnya.
'Dari samping aja udah tampan, apalagi kalau natap muka nya langsung dari depan. Beuh bisa-bisa gue pingsan.' gumam gadis itu dalam hati nya.
"Astaghfirullah, Mbak. Jangan natap muka saya seperti itu. Lebih baik tundukkan pandangan nya," celetuk Aris dengan nada dingin khas nya membuyarkan lamunan gadis yang disampingnya. Pasalnya gadis itu menatap Aris dengan intens, dan hal ini membuat nya sangat risih.
Sang empu pun memberenggut kesal pada Aris. Dia dibuat kesal juga terpana secara bersamaan oleh lelaki disampingnya.
"Hilih, muka aja ganteng. Tapi ucapan nya dingin Banget, Bang. Mana nusuk lagi. Jleb. Sampai ke hati," cibirnya sembari mendramatisir.
Kedua sahabat Aris pun, dibuat geleng-geleng dengan ucapan yang terlontar dari bibir mungil gadis itu. Belum kenal aja, udah mandang kayak gitu. Apalagi Yang kenal, itu seperti sudah menjadi makanan sehari-hari. Jadi mau tak mau, yang berteman dengan jelmaan 'Beruang kutub' harus mempunyai stok sabar untuk menghadapi nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOBLE IDEALS [On Going]
Spiritual[Follow dulu sebelum membaca,ya?! 😇🤗] Zhafirah bercita-cita ingin menjadi seorang penghafal Al-Qur'an dan melanjutkan kuliah di kota Madinah, tetapi orang tuanya tidak punya biaya dan sekolahnya pun di keluarkan akibat beberapa bulan bulanannya be...