Suasana di bis saat ini sangatlah ramai masih seperti tadi siang walaupun matahari sudah tenggelam, ada yang menyanyi,
"Sambala bala bala sambalado terasa pedas terasa panas" suara Dimas menyanyikan lagu dangdut salah satu artis papan atas di ditemani 2 orang lainnya.
"Sambala bala bala sambalado mulut bergetar lidah bergoyang" lanjut Ryan melanjutkan lirik lagu.
"Cinta mu seperti sambalado aha aha" sahut rehan meramaikan suasana.
"wedus kentir 5x
wedus yang sangat kambing yang sangat domba
billie eilish dodol pecel
ojo nganti wedus nyolong apel" Bayu dengan segala ke-random an muncul ntah dari mana."Billie eilish jual pecel hahahaha" (name) tak kuasa menahan tawa nya.
"RILL Billie eilish orang Nganjuk" kata bayu percaya diri.
Ada juga yang saling curhat tentang masalah keluarga,
"Jadi gimana masalah lu sama bapak lu Endra? Udah baikan?" Tanya laki-laki bersurai baby blue, Galang.
"Ya masih gitu-gitu aja sih, ga ada perubahan" balas Endra.
Ada juga yang sedang emosi berat saat bermain game online,
"Asade Kon** sama lu semua ngen**-ngen** sama lu semua" ujar ivan karena salah satu anggota tim nya yang troll.
"Ivan, istighfar van. . . " Peringat lintang agar emosi Ivan tidak semakin menjadi-jadi.
yang caper. . . .
"Kak Angga kok ga pernah notice aku sih di instakilo padahal kan aku fans kakak" siapa yang tidak kenal dia?, cwe dengan ekspresi sedih di buat-buat mengeluh pada laki-laki berambut pirang dengan gradasi biru di ujungnya.
Dan yang terakhir nge sad. . .
'I know that you're wrong for me
Gonna wish we never met on the day I leave
I brought you down to your knees
'Cause they say that misery loves company
It's not your fault I ruin everything
And it's not your fault I can't be what you need
Baby, angels like you can't fly down hell with me'Terdeteksi Dilla sedang nge sad di pojokan . . .
(One hour leter)
Setelah duduk berjam-jam akhirnya mereka sampai di hotel, (name) meregangkan otot-ototnya bersama Dilla. Guru-guru pun langsung membawa anak-anak murid mereka untuk masuk ke hotel dan menentukan kamar yang akan di tempati anak-anak tersebut.
Untunglah dia sekamar dengan Dilla segera (name) dan Dilla memasuki kamar mereka dan merapikan barang-barang yang dibawa kemudian merebahkan diri.
Satu kamar berisi 1 kasur yang lumayan besar muat untuk dua orang.
"Gila caope banget anjay" keluh Dilla sambil berguling guling di kasur sedangkan (name) sedang sibuk memilah-milah barang-barangnya.
"Dilla mandi yuk lengket nih badan ku" ajak (name).
"Iya duluan aja nanti aku abis kamu" jawab Dilla.
(Name) memasuki kamar mandi dan memulai ritual mandinya, Dilla pun mulai bangkit dari tidurnya dan mulai memilah dan membereskan barang-barangnya sambil menunggu (name) keluar kamar mandi. Benar saja tak berselang lama (name) keluar dari kamar mandi dan sudah menggunakan piyamanya.
Setelah (name) selesai giliran Dilla lah yang mandi sama seperti (name) tak berselang lama Dilla keluar kamar mandi dengan piyama dan rambut yang agak basah setelah keramas.
Untung saja ia membawa hair dryer sehingga rambutnya lebih cepat kering.
Saat Dilla dan (name) mengobrol setelah mandi suara ketukan pintu menginterupsi mereka.
Tok
Tok
Tok
(Name) membuka pintu tersebut dan dapat melihat ada kakak kelas perempuan yang nampak nya tidur di kamar sebelah.
Dia memiliki wajah cantik dengan kulit putih dan senyum yang ramah.
"Dek turun dulu yuk makan, temen-temen sama guru-guru udah dibawah nungguin kita" kata kakak kelasnya sambil tersenyum.
"Oh iya kak sebentar saya mau ajak temen saya sama kunci pintu kamar" balas (name) ramah.
"Oh yaudah, lain kali jangan lupa makan ya dek. Nanti sakit, Kakak duluan ya" ujar nya dengan nada lembut dan perhatian kemudian pamit pergi berjalan menjauh dari (name) hingga akhirnya punggung kakak kelas tadi mengecil dan menghilang setelah dirinya berbelok ke arah lorong menuju lantai bawah tempat makan tamu hotel.
Sebenarnya kalau boleh jujur (name) mereka kurang familiar dengan kakak kelas tadi dan wajah kakak itu .... Terlalu putih hingga hampir terlihat pucat?, tapi (name) merasa mungkin itu adalah warna kulit kakak kelas tersebut karena wajah kakak kelas tersebut memiliki wajah yang cantik.
'mungkin kulit kakak itu putih karena rajin pake skincare, wajar sih muka nya cantik pasti perawatan kulit nya rutin banget sampe putih kaya gitu. Gila sih kakak nya rajin banget perhatian, baik lagi' batin (name).
"Dilla turun dulu yuk makan malem" ajak (name) disetujui oleh Dilla.
Saat (name) dan Dilla berjalan berdua mereka ber pas-pasan dengan Maya, teman satu eskul (name).
"Eh (name) baru aja aku mau nyamperin kamu buat makan malem bareng" kata Maya.
"Padahal ga usah repot-repot soalnya tadi ada kakak kelas yang ingetin aku, dia kebetulan dapet kamar di samping kamar ku Ama Dilla" balas (name).
"Iya, kakel nya baik banget sumpah!, udah cantik, putih ramah lagi" sahut Dilla semangat karena dia juga melihat perawakan kakak kelas cantik tersebut.
"Hah kakel cewe?" bingung Maya.
"Iya, kakel cwe cantikkk banget" kata (name).Dilla pun menceritakan ciri-ciri kakak kelas tersebut.
"Sebenernya aku sama (name) kurang kenal kakak itu sih tapi intinya dia cantik dan baik banget" ucap Dilla.
"(Name), Dilla maaf ya, tapi kaya kalian halu deh soal nya kamar sebelah kamu itu yang isi itu aku sama hannah terus kamar sebelah kiri itu di isi Yuli sama Yola dan kamar kakel sama adek kelas itu beda lantai. satu lagi ya, ga ada kakel kita yang ciri - ciri nya sama kaya kalian sebutin itu, terus mana ada kakel yang belum tentu kenal Ama kalian repot-repot mau ngasih tau dan ngingetin kalian buat makan malem?" Jelas Maya panjang lebar.
Seketika keadaan menjadi hening. . . . Lantas kakak kelas cantik tadi siapa?.
DUARR UPDATE HAHAHAH, seharusnya update pas Halloween sih chapter ini malah telat ☹️.
-PROXIMA 2
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐖𝐊𝐏 !! ⌜ 𝐖𝐚𝐫𝐮𝐧𝐠 𝐤𝐨𝐩𝐢 𝐩𝐞𝐧𝐠𝐤𝐨𝐥𝐚𝐧 ⌟
Fanfiction❝ 𝗘𝗵 𝘁𝘂𝗸𝗮𝗻𝗴 𝗼𝗷𝗲𝗸 𝘁𝗼𝗹𝗼𝗻𝗴 𝗮𝗻𝘁𝗲𝗿𝗶𝗻 𝗦𝗮𝘆𝗮 𝗸𝗲 𝗷𝗮𝗹𝗮𝗻 𝗿𝗮𝘄𝗮 𝗯𝗲𝗯𝗲𝗸 𝗞𝗲 𝘄𝗮𝗿𝗸𝗼𝗽 𝗽𝗮𝗰𝗮𝗿 𝘀𝗮𝘆𝗮 ❞― 𝗯𝗮𝗿𝘂𝗱𝗮𝗸 𝗯𝗹𝘂𝗲𝗹𝗼𝗰𝗸. ❝ 𝗽𝗮𝗰𝗮𝗿 , 𝗽𝗮𝗰𝗮𝗿 𝗯𝗶𝗯𝗶𝗿 𝗯𝗶𝗯𝗶𝗿 𝗺𝘂 !! ❞―𝗳𝘂𝗹𝗹𝗻𝗮�...