Jaminan (2)

821 65 17
                                    

Note : lagi dilanda bingung, comment sangat di perlukan di akhir cerita 🙏🏻🙏🏻

Yeonjun & Soobin as Dom

Happy Reading

.

.

.

" masih pusing ? "

Haruto mengangguk, " eum, tapi nggak sepusing tadi " Haruto terbangun sejak setengah jam yang lalu, Soobin ikut tidur berbantal kasur, sedangkan tubuhnya berada di lantai. Yeonjun datang memberinya bubur dan sebutir obat yang sudah di kupas dari kemasannya. Ia tidak begitu menyukai bubur dan memang tidak pernah mengonsumsi makanan tersebut, terlebih saat melihat Yeonjun mengaduk seluruh isian bubur hingga kesannya agak aneh menurutnya. Haruto hanya memakan setengah, itupun terpaksa karena takut dengan pelototan Yeonjun. " bisa minum pil obat ? "

Haruto menggeleng, membayangkannya saja sudah ngeri, bagaiman bisa pil sebesar itu ia telan cuma cuma. " ck ! untung gue beliin obat syrup tadi " yeonjun hendak beranjak, namun Haruto mencekal tangannya.

" nggak usah, biasanya Haru nggak minum obat sembuh sembuh sendiri... " yeonjun mendengus, melepaskan cekalan tangan Haruto, tak tahan dengan suhu panas bocah itu. " biasanya berapa hari ? "

" paling cepet 4 hari kok, biasanya Haru langsung sembuh setelah 4 hari "

Yeonjun meraup wajahnya kasar " goblok banget lu bocah ! "

" Haru kan nda sekolah.... " ia menunduk lesu. Yah... salah lagi.

meski sedikit dengan paksaan, Haruto akhirnya bersedia meminum obat syrup dan berujung ketagihan karena rasanya yang manis. Yeonjun tak habis fikir, Jihoon gunakan untuk apa puluhan juta uang yang ia bawa lari hingga adiknya saja tidak pernah merasakan bersekolah, makan bubur ayam, dan minum obat syrup. Hal ini membuatnya semakin yakin jika lelaki itu tidak akan menjemput adiknya. Bos mereka justru lebih senang mendapat jaminan seperti Haruto dari pada Jihoon menebus semua uang yang ia bawa lari.

Haruto menunduk lesu, ia tidak pernah di perhatikan seperti ini oleh kakaknya, ia sampai berani menatap yeonjun lamat lamat, mengundang tatapan sinis dari sang empu.

" Napa lu ? "

Haruto menggeleng, selanjut nya ia terbatuk keras, akibatnya ia memegang kepalanya yang nyeri akibat hentakan dari dadanya. Yeonjun sigap mengambilkan air, bukannya segera meminum airnya, haruto nampak berfikir sembari memandang air nya.

Yeonjun mengira, mungkin kini Haruto telah di bebani banyak pikiran bagaimana cara labur dari tempat mereka. Yeonjun meletakkan gelas tersebut tepat di samping bocah 13 tahun itu, lantas menepuk pundaknya pelan dan menekan kedua pipi Haruto agar menoleh ke arahnya. " Gue sama Soobin mau kerja dulu, jangan coba coba kabur atau gue serahin lo ke bos saat ini juga, faham ?! "
Haruto mengangguk pelan.

• • • •

Haruto terbangun saat siang hari. Kepalanya masih sangat pusing dan hawanya terasa dingin baginya. Ia meraih jaket Soobin yang hanya menutupi sampai lutut. Haruto masih tak dapat tidur, kebiasaan nya saat sakit tidak pernah beristirahat terlalu lama, ia akan tetap melakukan pekerjaan rumah karena Jihoon sang kakak akan marah jika kondisi rumah kotor saat ia pulang di malam hari.

Fukuoka sub Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang