Bagian 6

334 33 0
                                    

Setelah menerima ucapan selamat ulang tahun dari keluarga, sahabat-sahabat, dan Aiy, Zayyan merasa sangat beruntung dan bahagia. Berikut adalah percakapan yang mungkin terjadi setelahnya:

Papa Zayyan: "Nah, sekarang saatnya buka hadiah dari Papa dan Mama, sayang. Semoga kamu suka!"

Zayyan: "Tentu, Papa, Mama. Saya sangat penasaran!"

Mama Zayyan membuka hadiah pertama dari mereka dengan hati-hati. Ketika Zayyan melihat apa yang ada di dalamnya, ia tersenyum lebar karena hadiah tersebut. Ternyata, itu adalah sebuah pameran seni pribadi yang dirancang khusus untuknya oleh seorang seniman yang sangat dihargainya.

Zayyan: "wahh, ini benar-benar luar biasa! Apa ini yang saya pikirkan? dengan perasaan terharu "

Mama Zayyan: "Iya, sayang. Ini adalah pameran seni yang dirancang khusus untukmu oleh seniman favoritmu. Semoga karya-karya ini menginspirasi dan memperkaya cintamu pada seni dan langit."

Zayyan merasa sangat terharu dan terkesan dengan pameran seni pribadi ini. Setiap karya seni di dalamnya mencerminkan minatnya pada langit dan seni unik, dan ini menjadi hadiah yang sangat berharga dalam hidupnya. Momen ini menjadi bukti betapa mendalamnya kasih sayang dan perhatian yang diberikan oleh keluarganya dalam merayakan ulang tahunnya.

Selanjutnya, Zayyan membuka hadiah dari Kak Husein dengan antusiasme.

Kak Husein: "Selamat ulang tahun lagi, adikku. Semoga kamu suka dengan hadiah ini."

Zayyan: "Terima kasih, Kak! Ini pasti akan sangat berguna!"

Setelah itu, Zayyan melanjutkan untuk membuka hadiah dari Sing dan Leo, yang dipenuhi dengan kejutan dan kebahagiaan.

Sing: "Ini untukmu, Zayyan. Semoga kamu menyukainya!"

Zayyan: "Terima kasih, Sing! Kalian berdua luar biasa!"

Leo: "Selamat ulang tahun, Zayyan. Semoga hadiah ini membuatmu senang."

Zayyan: "Pasti akan membuatku senang, Leo! Terima kasih banyak!"

Terakhir, Zayyan mendekati Aiy, sahabat kecilnya, yang memberikan ucapan selamat ulang tahun dengan tatapan penuh kebahagiaan.

Aiy: "Selamat ulang tahun, Zayyan! Ini untukmu."

Zayyan: "Terima kasih, Aiy! Kamu adalah sahabat yang luar biasa!"

Momen ini penuh dengan kebahagiaan, cinta, dan dukungan dari keluarga dan teman-teman Zayyan, membuat ulang tahunnya menjadi momen yang tak terlupakan.

Pesta ulang tahun Zayyan berlangsung meriah, dengan para tamu yang penuh kasih sayang. Semua orang bersatu untuk merayakan kehidupan Zayyan dan mengingatkan bahwa di balik cobaan dan rahasia keluarga mereka, ada kebahagiaan yang selalu bisa ditemukan dalam cinta dan dukungan mereka satu sama lain.

Malam itu, pesta ulang tahun Zayyan berlangsung di hotel yang megah. Lampu-lampu gemerlap dan dekorasi yang indah memenuhi ruangan tersebut. Tamu-tamu yang hadir dari berbagai kalangan, termasuk teman-teman dekat, sahabat, kolega bisnis, dan wartawan, menambah keseruan acara tersebut.

Zayyan hadir dengan mengenakan pakaian yang elegan, dengan senyuman di wajahnya yang tampan. Ia terlihat bahagia dan bersyukur atas perayaan ulang tahunnya yang istimewa ini. 

Namun, tengah malam menjelang, sekitar pukul 11, Zayyan, yang sebenarnya baru pertama kali menghadiri acara sebesar ini dengan keramaian yang luar biasa, mulai merasakan keletihan yang mendalam. Faktor tambahannya adalah pemulihannya dari pingsan tadi siang. Kebisingan dan keramaian di pesta hampir membuat terasa sesak, dan warna wajahnya yang tadi berseri-seri kini mulai memudar.

Saat dalam keheningan dirinya sendiri, Zayyan mengeluh dalam hati, "Ini acara kapan selesainya sih? Aku capek banget... " dengan wajah yang sangat pucat. Kak Husein yang selalu memperhatikan Zayyan, dengan cepat menyadari kondisinya yang semakin melemah dan siap membantu. 

(Acara pesta ulang tahunZayyan sebenarnya sudah selesai, tetapi dilanjutkan dengan perkumpulan teman-teman elitbisnis papa yang sedang membahas masa depan perusahaan mereka.)

Kak Husein merasa khawatir dan berkata, "Ayyi, kamu baik-baik saja? Kamu terlihat sangat pucat, kita pulang saja yaa."

Zayyan menjawab, "Nggak, Kak. Acara perjamuan bisnisnya belum selesai, ayyi gak mau ngecewain papa, papa pasti malu jika kita berdua gak ada di perjamuan ini."

Kak Husein merasa sangat khawatir dan tidak ingin membiarkan kondisiZayyan semakin memburuk.

Keluarga Arkara (Zayyan & Hyunsik Xodiac) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang